"Banyak sarjana ekonomi nganggur loh, Chik. Mengapa juga mau mengambil jurusan sejuta umat itu. Apa kowe arep nyitak kere?"
Dalam angan Chika masih terbayang kalimat menyakitkan Bude Darmi saat dia menentukan pilihannya menjadi salah satu dari sekian mahasiswa yang lolos dalam ujian penjaringan masuk perguruan tinggi negeri. Sakit, tapi tidak berdarah. Demikianlah hingga kalimat itu seolah menjadi cambuk bagi Chika menunjukkan kapabilitas terbaiknya sebagai seorang mahasiswa ekonomi plus.
Tiga setengah tahun. Rasanya cukup fantastis untuk menghabiskan 145 beban kredit dalam kurun waktu tujuh semester dan mengakhirkan studinya dengan predikat summa cumlaude. Chika berdiri, mengenakan toga dengan senyum manisnya.
"Berangkat ke Jakarta lagi kapan, Nduk?" tanya Bu Ammi, ibunya Chika.
"Belum ada panggilan, Bu. Pokoknya doain yang terbaik untuk Chika."
Officer Development Program. Salah satu penjaringan untuk merekrut para pegawai bank fresh graduate dengan sistem bursa kerja ke kampus terbaik untuk menjaring lulusan terbaik. Chika bahkan sudah mengikuti empat kali tes, dan tinggal tes terakhir yaitu wawancara dengan direksi.
Menjadi pegawai bank adalah mimpi Chika sejak SMA. Jika timbul pertanyaan mengapa, jawabannya jelas, karena pegawai bank bekerja di tempat yang bersih, berpakaian rapi, serta berpenampilan menarik. Tiga hal yang langsung menjadikan minat itu mencetak cita-citanya dalam sanubarinya.
Sampai akhirnya pengumuman diterimanya Chika sebagai salah satu kandidat pegawai pimpinan di salah satu bank milik pemerintah membuyarkan paradigma yang terbangun dalam masyarakat. Bahwa menjadi sarjana ekonomi bukanlah sesuatu yang memalukan dengan menambah jumlah pengangguran. Yang terpenting adalah kemauan untuk maju, berkembang dan juga membuka diri untuk bisa memperkenalkan apa yang kita bisa lakukan kepada khalayak.
"Segera cari calon suami, Chik. Pegawai bank itu kerjanya nggak kenal waktu loh. Berangkat sebelum matahari terlihat, pulang saat matahari sudah terbenam. Sebagai anak perempuan satu-satunya, tentu orang tuamu tidak menginginkan masyarakat memberikan sebutan sebagai perawan tua."
Jika bukan karena rasa hormat kepada kakak ipar ayahnya, Chika pastikan akan menjawab semua kalimat Bude Darmi yang selalu menyudutkannya.
"Ini anak! Diberitahu budenya malah ngeloyor pergi. Dik Ammi, dididik yang baik loh anaknya. Salah-salah nanti malah keblinger, nggak menghormati orang tua."
"Iya, Mbak. Mungkin masih capek juga, baru datang kemarin. Besok harus berangkat lagi untuk mulai bekerja. Nanti aku nasehati dia." Masih dengan senyumnya, Bu Ammi menjawab pernyataan Bude Darmi.
"Harus, jangan sampai sebagai orang tua, kita justru dijajah oleh kemauan anak."
Pantas saja Chika memilih pergi, daripada dia harus menekan seluruh perasaannya untuk bisa menghormati Bude Darmi. Bu Ammi hanya mampu menggelengkan kepala. Beliau lebih daripada tahu bagaimana perangai putrinya. Pendidikan mandiri yang ditanamkn sedari Chika kecil telah membentuk karakternya, tidak menyukai intervensi terlalu jauh tentang hidup dan masa depannya.
Bukan karena Chika tidak ingin menikah, bukan. Keluarganya juga tahu bahwa selama satu tahun pertama bekerja Chika masih berada dalam kontrak manajemen yang melarangnya untuk terikat dalam sebuah pernikahan. Selama satu tahun pertama Chika masih harus melalui evaluasi kinerja untuk penempatan selanjutnya sebagai pegawai tetap.
"Bagaimana pekerjaanmu, Nduk?" tanya Ibam, ayah Chika saat mereka terhubung dalam sambungan telepon.
"Alhamdulillah aman, Yah."
"Selalu berhati-hati, ibarat kata menjadi pegawai bank itu kaki kanan berada di kantor kaki kiri di penjara. Apalagi kamu menjabat sebagai pegawai penyalur kredit yang bisa dikatakan besar. Berhati-hati dan selalu berdoa meminta perlindungan kepada Allah."
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Words [Completed]
General FictionMenikah dengan dokter bagi seorang yang memiliki konsep hidup ala kadarnya seperti Chika Davinia adalah cita-cita. Meski dikata telah sukses dalam pekerjaan, nyatanya Chika hampir tidak bisa membagi waktu bekerja dan me time untuk dirinya sendiri. S...