"Jadi ini bang yang mau sewa kamar?" Tanya Jeffiar. Saat ini mereka sedang berada di sofa ruang tv apartemen Jeffiar dan Juno, Jane dan Joni membawa Sella yang sudah di jakarta sejak 2 hari lalu."La, kenalan dulu" Jane mengangguk dan mempersilahkan adiknya itu berkenalan.
"Hai, gue Sella Desan Interior'18. Salam kenal ya" ucap Sella sambil menunduk.
"Gue Jeffiar dari arsi'18 terus ini Juno mesin'18 juga" balas Jeffiar.
"Kak, kok sama cowo-cowo sih" bisik Sella pada Jane.
"Ssttt, gak sopan" omel Jane sambil memukul pelan paha Sella.
"Jadi kamar tamunya beneran bakal disewain nih?" Tanya Joni memastikan.
"Yup, udah all in kok tinggal masuk aja" Jawab Jeffiar mantap.
Juno memperhatikan Sella yang dari tadi terlihat gelisah di samping Jane, Juno sebenarnya tidak peduli seperti apa adik bang Joni yang akan ikut tinggal diapartemennya ini tapi melihat ternyata adiknya perempuan membuat Juno sedikit was-was dan kesal.
Di sisi lain, Sella masih cemberut. Meskipun ia bersyukur bisa tinggal di apartemen tetapi tetap saja ia tidak akan tenang jika satu atap dengan cowo-cowo yang tak ia kenal. Sella jelas tau siapa Jeffiar dan Juno ini, mahasiswa tongkrongan abangnya yang juga selalu jadi bahan omongan di angkatannya tapi Sella hanya sekedar mendengar rumor. Ia merasakan mata Juno menusuknya, cowo itu seakan sedang menilai penampilan dan gelagatnya. Sella yang tersinggung akhirnya memberikan pelototan kepada Juno saat mata mereka bertemu, Juno hanya membalasnya dengan roll eyes yang membuat Sella makin kesal.
"Ok berarti masalah harga udah beres ya, Sella boleh masuk kapan?" Tanya Joni setelah membahas harga dan fasilitas yang akan di dapatkan Sella meskipun Sella sendiri tidak mendengar.
Jeffiar melirik ke Juno yang sedari tadi diam, ia tahu sahabatnya ini pasti tidak merasa nyaman jadi ia membiarkan Juno menentukan kapan Sella bisa bergabung dengan mereka.
"Lusa gak apa bang? Biar bisa diberesin dulu kamarnya" jawab Juno ramah. Berbeda dengan Jeffiar yang friendly dan supel pada siapa saja, Juno terlihat lebih cuek dan kalem tetapi hanya untuk orang baru saja. Untuk orang-orang terdekatnya Juno sangat cerewet dan berisik, begitulah Juno yang dikenal Joni dan tongkrongannya serta Jane.
"Boleh, take your time. Kamarnya gak usah diberesin ju, biar ni bocah beresin sendiri nanti" balas Joni sambil mengejek adiknya.
Sella sedari tadi masih menatap Juno sinis kemudian tatapannya berpindah ke abangnya yang tiba-tiba mengejeknya. Jane hanya tertawa kecil melihat Sella yang tidak bersuara tapi semua yang ada dipikirannya terlihat begitu saja melalui ekspresinya.
"Hahaha, btw Sella santai aja ya kita seangkatan jadi gak perlu sungkan" ucap Jeffiar tersenyum hingga dimplenya terlihat. Sella yang tadinya cemberut langsung terpana melihat dimple cowo yang duduk didepannya.
"Heh, bisu lo? Jawab tuh" gemas Jane saat Sella secara terang-terangan menatap Jeffiar.
"E—eh iya, mohon bantuan-aw!" gagap Sella, ia bahkan bangkit dari duduknya secara tiba-tiba, berniat membungkukkan badanya 90 derajat seperti di drakor yang sering Sella tonton tetapi tidak terlaksana karena lututnya menghantam meja kecil didepannya. Juno dan Jeffiar tentu saja terkejut saat Sella mengaduh, reflek ia berjongkok untuk melihat keadaan lututnya, seakan belum selesai kutukannya hari ini, bokong Sella kembali menghantam ujung sofa saat ia berjongkok disela-sela sofa dan meja.
"Aduuh.." ringis Sella saat ia sekarang sudah terduduk di sela-sela sofa dan meja. Joni mengusap mukanya sedangkan Jane sudah terbahak di sofa, kemudian ia membantu adiknya itu untuk kembali duduk diantaranya dan Joni. Jeffiar menatap Juno dan tersenyum canggung sedangkan Juno membalas tatapan Jeffiar dengan malas dan menghela nafas melihat keadaan di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartemen 1492
RomanceSi ceroboh Sella bertemu dengan 2 sahabat kecil, Jeffiar dan Marjuno, di satu apartemen yang sama. Apa yang akan terjadi pada mereka?