"Gue mau nyerah aja yaampun" keluh Sella, saat ini ia sudah terbaring diatas kursi mejanya meratapi keputusannya memilih jurusannya saat ini.
"Baru juga mulai semester, udah ngeluh aja Sel" sambung Mona, wanita cantik itu sibuk memasukkan laptop dan bukunya ke totebag berisi toserba yang selalu ia bawa kemana-mana.
"Buru-buru banget?" tanya Didi pada Mona yang mengecek ponselnya setelah selesai merapihkan barangnya.
"Hehehe mau bucin dulu sebelum rapat nanti" Mona menunjukkan senyumnya yang berseri sambil membalas cepat pesan yang masuk ke ponselnya.
"Steve! Nanti bareng ya ke sekrenya, gue di kantin" lanjutnya lagi, namun yang dipanggil masih menatap jendela dengan pandangan kosong.
"WOI!" Didi memukul bahu lelaki itu sampai si empunya terkejut heboh.
"Apaan?" Panik Steven.
"Nanti bareng ya, gue duluan, titip Sella sampe kosannya ya Di, bye guys" pamit Mona, ia mengelus cepat kepala tiga sahabatnya sebelum melenggang pergi sambil melompat kecil.
Didi melihat kepergian sahabatnya itu dengan sedikit tidak rela, sedangkan Sella dan Steve sudah saling tatap menertawakan Didi dalam diam. Didi sudah sejak awal menunjukkan ketertarikannya pada Mona, primadona jurusan mereka, namun sayangnya ia harus puas dengan predikat sahabat yang dia punya saat ini karena sang Primadona sudah menjalin hubungan dengan atlet taekwondo yang terkenal seantero fakultas, Didi sama sekali bukan tandingannya.
"Gak usah ngejek gue" sindir Didi.
"Engga tuh, gue ngetawain Steve noh" elak Sella.
"Kenapa gue?"
"Masih gamonin kak Jess kan?" Tawa Sella kembali meledak melihat muka Steve yang berubah jadi asem.
"Udah sama Kak Sehan kan sekarang?" Didi ikut memanas-manasi.
"Tega lo pada, gara-gara mba siti nih gue jadi gamon lagi, padahal selama liburan gue udah baik-baik aja" keluh Steve.
"Mba siti saha?" Setahu Sella mereka tidak punya kenalan yang namanya Siti.
"Itu sza, lagunya yang Kill Bill joss banget" lanjut Steve.
"ANJIR SITI DARIMANA HAHAHA" seru Sella, Didi juga sudah tergelak memukul-mukul meja.
"serem amat, gak boleh apa-apain Kak Jess lo"
"Bodo amat, kill her boyfriend next?" Seringai Steve.
"Temen lo udah gak waras Sel" ucap Didi.
"Gue juga ada lagu buat lo Di" Steve langsung mengeluarkan ponselnya.
Cause he seems like he's good for you
And he makes you feel like you should
And all your friends say he's the one
His love for you is true
But does he know you call me when he sleeps?
But does he know the pictures that you keep?
But does he know the reasons that you cry?
Or tell me, does he know where your heart lies?
Where it truly lies(Moth To A Flame - Swedish House Mafia ft. The Weekend)
"ANJING!" Kesal Didi setelah mendegar beberapa bait lagu tersebut.
"Apa judulnya gue mau hehe" ucapan Didi selanjut menambah riuh sorakan dari Sella dan Steve.
Namun mereka harus menghentikan kegaduhan tersebut melihat kelasnya sudah terisi mahasiswa lain yang akan memakai kelas tersebut satu jam kedepan. Deheman dari sekumpulan cewe di area depan membuat mereka akhirnya memutuskan untuk segera keluar dari kelas dan berpindah ke kantin fakultasnya, memberi asupan cacing-cacing diperutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartemen 1492
RomanceSi ceroboh Sella bertemu dengan 2 sahabat kecil, Jeffiar dan Marjuno, di satu apartemen yang sama. Apa yang akan terjadi pada mereka?