4 - first impression

286 53 10
                                    

Hari kepindahan Sella akhirnya tiba, Jeff dan Juno menyambut kedatangannya dengan sangat baik. Saat ini mereka sudah berkumpul di depan kamar tamu yang akan menjadi kamar Sella, Jane dan Juno sibuk berkeliling diikuti Sella mengenal ruang-ruang di apartemen berisi 3 bedroom itu sedangkan Jeff dan Joni masih sibuk mengangkut barang bawaan Sella ke kamarnya.

"Yang ini kamar gue, yang itu Jeff terus kamar mandinya sharing sama gue soalnya Jeff punya sendiri di dalam. Ini ruang laundry terus jemurnya di balkon, pintunya di samping meja makan. Oh iya karena kamar mandinya sharing gue harap lo bisa menjaga kebersihannya ya" Jelas Juno panjang, ia sangat menekankan ucapannya yang terakhir.

"Tuh Sel, jangan ngerepotin Juno sama Jeff ya. Ini lo bisa hemat uang laundry nih, nyuci sendiri" peringat Jane.

"Iyaa kak, gue juga bisa kok nyuci" sombong Sella, ia masih kesal dengan tatapan remeh Juno yang seolah melihatnya sebagai kuman yang harus dibersihkan.

"Eh bang, nakasnya boleh disatuin aja ga? Gue mau kasurnya mepet tembok hehe" request Sella setelah mereka sampai di depan pintu kamarnya. Jeff dan Joni langsung saja memenuhi permintaan Sella meskipun sebenarnya mereka sudah mandi keringat.

"Yuk lanjut ke dapur" ajak Juno, Jane langsung mengikuti Juno dan mengobrol dengan santai sedangkan Sella masih di depan kamarnya, mengarahkan Jeff dan Joni.

"Nah pas bang disitu, ini nakasnya gue jadiin meja aja lampunya dikemanain ya?" Tanyanya pada diri sendiri sambil mengedarkan pandangan. Ia menemukan pot berukuran sedang dipojok ruangan, langsung saja ia membawa lampu tersebut dibelakang pot jadi saat dihidupkan terkesan lebih aesthetic. Puas melihat hasilnya, ia berniat memamerkan karyanya pada Joni namun saat ia berbalik Jeff dan Joni sudah tergeletak di kasur yang baru saja berpindah tempat.

"Eh bang?" Panggil Sella, ia juga mengecek Jeff tapi masih sungkan untuk memanggilnya.

"Capek Sel, 5 menit" keluh Joni sedangkan Jeff sepertinya sudah beda alam. Sella terkekeh geli, ia memilih untuk mengutak-atik kamarnya sendiri sambil mulai memasukkan barang bawaannya ke lemari maupun nakas yang sudah berubah fungsi menjadi meja mini.

"Sel-" Jane yang berniat memanggil Sella karena seharusnya bukan ia yang ikut Juno melainkan Sella agar tahu seluk beluk apartemen, tapi ia harus menahan suaranya melihat Joni dan Jeff yang tertidur di kasur Sella sedangkan Sella masih asyik menata barangnya sambil lesehan dekat meja kecilnya. Juno juga melihat pemandangan itu berinisiatif meminta Jane untuk memasak karena chef dirumah ini sedang tertidur pulas dan sudah memasuki jam makan siang, permintaan itu langsung diangguki Jane dengan semangat.

_____

Sudah puas melihat kamarnya sudah rapi, semua barangnya sudah masuk ke lemari dan tertata rapi di meja. Merasa gerah, Sella mengikat rambut panjangnya dan merenggangkan badannya yang terasa pegal setelah mengosongkan kopernya. Hidungnya mencium aroma lezat dari luar, pintu kamarnya masih terbuka, ia mengintip dari kamar melihat Jane dan Juno sedang sibuk di kitchen island. Matanya tak sengaja bertemu dengan Juno, lelaki itu langsung memanggil Jane dan menunjuknya dengan dagunya acuh.

"Bangunin Joni sama Jeff gih, biar makan dulu" titah Jane. Sella membalasnya dengan menunjukkan jempolnya dan berlalu ke arah kasurnya yang belum ia sentuh.

"Bang, banguuun" Sella mengoyangkan kaki Joni yang menjuntai ke lantai.

"BAAANNGGGGG" teriak Sella, belum mendapat respon apapun Sella bersiap melompat ke atas kasur namun pergerakan seseorang disamping Joni menghentikan niatnya. Jeff yang merasa terusik mulai membuka matanya perlahan, yang pertama ia lihat adalah Sella dengan kuda-kuda melompat.

"Eh yaampun sorry gue malah ketiduran" ucap Jeff lemah, ia duduk dipinggir kasur dengan muka bantal dan rambut berantakan. Sella langsung merasa tidak enak sekaligusnya malu karena Jeff sangat tampan dimatanya. Suara ngorok Joni membawanya kembali ke realita, ia mendecih melihat kakanya masih saja nyenyak. Jeff masih memperhatikan Sella yang menunjukkan kekesalannya, wanita itu sudah mendekat ke arah Joni.

Apartemen 1492Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang