12 - malam puncak

275 61 18
                                    


Seminggu berlalu, akhirnya Sella sembuh dan sudah berkuliah seperti sedia kala. Malam ini double J terlihat cukup sibuk di ruang tv, Juno bersila di karpet dengan atensi penuh pada laptopnya sedangkan Jeff bergerumul dengan kerta-kertas folio yang cukup banyak. Melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan tidak ada tanda-tanda grab yang datang sejak ia sampai di apartemen sore tadi, Sella memutuskan mencari bahan makanan di kulkas yang bisa ia olah karena perutnya sudah berteriak minta diisi.

"Pak Damar gila" kesal Jeff setelah akhirnya lepas dari kertass folionya yang cukup banyak. Memukul kepalanya yang sudah negbul kemudian hidungnya mencium aroma makanan, langsung saja ia mendapati Sella masik sibuk dengan kompor.

"SELLA MAUU" teriak Jeff, mengejutkan Sella kemudian dengan malas ia memberi jempol tanpa berbalik melihat Jeff. Sella menghampiri Juno dan Jeff dengan 2 piring salmon steak andalannya, tadinya ia ingin membuat 3 tapi salmon yang ada di kulkas hanya 2, lagipula Juno tidak meminta.

"Sel..." melihat Sella cuma datang dengan 2 piring membuat Jeff takut-takut melirik Juno yang masih fokus melihat laptop melalui kacamatanya. Juno sensitif banget masalah makanan, ia akan ngambek jika tidak diberi sekenyang apapun ia.

"Nih, salmonnya cuma dua jadi..." ucapan Sella terhenti saat Jeff memberi kode yang tidak bisa ia mengerti, sedangkan atensi Juno sudah berpindah ke salmon steak Sella yang terlihat sangat menggugah selera.

"Makasih Sel, sorry gue lupa belum isi kulkas. Ini SHARING kan?" Jeff menyambut piring berisi salmon steak itu, ia menekankan kata sharing agar Sella menangkap kodenya karena aura Juno sudah buruk.

"Eh.. iya" cicit Sella, ia akhirnya ikut duduk disamping Juno yang sekarang duduk diantara Jeff dan Sella. Bibir Juno sudah melengkung kebawah, ia tahu jawaban Sella tidak ikhlas jadi ia memilih untuk kembali ke laptop.

"Kalo gak ngajak gue gak usah makan di deket gue bisa gak?" Gerutu Juno dalam hati.

"Woww enak banget" puji Jeff setelah ia melahap salmon steak di pangkuannya. Juno semakin mengkerut, Sella hampir tertawa melihat muka tertekuk Juno.

"Nih lo lanjut aja kita suapin" ucap Jeff menyuapi Juno, reflek Juno langsung mangap. Mata membulat merasakan salmon itu mencair dimulutnya, tapi ia terlalu gengsi untuk memuji jadi ia hanya mengangguk-angguk saja.

Sella mau tak mau ikut menyuapi Juno namun ia sedikit kesulitan menyuapi dengan tangan kanan karena kidal jadilah ia menggunakan tangan kirinya. Tentu pemandangan itu mencuri atensi Jeff yang langsung kepo apakah benar ia kidal atau tidak, setelah menjelaskan bahwa ia kidal dari lahir, Jeff tanpa jeda memberi tahu kelebihan orang kidal yang ia ketahui sedangkan Juno terus-terusan mangap menandakan ia mau lagi pada Sella sebab Jeff masih khidmat dengan 'fakta-fakta orang kidal' versinya.

"Oh iya, lo beneran udah sehat kan?" Sella mengangguk sambil mengunyah suapan terakhir.

"Besok gue sama Juno ikutan malpun jadi kemungkinan lo bakal sendirian disini" jelas Jeff, salmon steaknya juga sudah tandas.

"Oh udah mau malpun aja" ucap Sella

"Apa lo mau ikut?" Pancing Jeff, ya Jeff masih sangat kepo kejadian malam puncak yang menyebabkan Sella bisa di takuti teman sefakultasnya. Juno yang merasa Sella menegang disampingnya memberikan Jeff tatapan memperingati.

"Bisa aja sih gue bilang Egi, lagian lo kan angkatan kita-" lanjut Jeff mengindahkan peringatan Juno.

"GAK! Eh sorry, gue udah biasa kok sendiri tenang aja. Ini piringnya udah kan? Gue duluan ya, mau nugas juga" lugas Sella tanpa jeda, ia dengan cepat mengambil piring di depan Jeff melewati Juno dengan tangan gemetar kemudian memberikan senyuman yang ia paksakan. Mencuci piring dengan cepat karena pandangannya mulai kabur, keringan dingin bercucuran, Sella bernafas dengan tidak beraturan kemudian ia melesat ke kamarnya.

Apartemen 1492Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang