E 15

23.1K 1.2K 52
                                    


Happy Reading

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian

Bu Rani baru saja masuk membelah kerumunan yang berada di sekitar area loker. Pandangannya lurus menatap ke arah sebuah potongan tangan lalu sepersekian detik berubah menatap Claire

"Claire, ikut saya!" perintahnya menatap Claire yang nampak santai.

Claire yang mendengar perkataan Bu Rani hanya menampilkan raut wajah datarnya. "Males." Cueknya, lalu berlalu pergi dari area lokernya menuju toilet perempuan.

Bu Rani hanya bisa menghela nafas berat, sedangkan para murid dan teman Claire hanya bisa menggelengkan kepala mereka dan beberapa dari mereka bergibah tentang sikap Claire.

Bu Rani menatap kepada salah satu guru yang berada disana, lalu dia beranjak pergi kembali ke ruangannya. Kepergian Bu Rani bertepatan dengan suara bel jam pelajaran dimulai, para murid seketika beranjak pergi dari area loker menuju kelas mereka masing-masing.

Di lain tempat, Claire yang baru saja masuk kedalam toilet perempuan langsung menendang pelan satu persatu pintu yang berada di dalam toilet. Saat di rasa tidak ada satupun orang di dalam toilet, kini dia berjalan mendekat ke arah wastafel. Claire membenarkan jaket yang ada di pundaknya.

"Sial!" sarkasnya di depan kaca, lalu menyalakan keran air yang berada di depannya.

"Ewh ... korok banget." gumamnya yang merasa jijik saat membersihkan kedua tangannya. "Liat aja apa yang bakal gue lakukan sama lo! Berani banget lo cari masalah sama gue." lanjutnya sambil menggosok kasar kedua tangannya di bawah air keran yang mengalir.

Tak berselang lama, seseorang masuk dan berdiri di sebelah Claire sambil menatap lurus ke arah kaca yang berada didepannya.

"Hebat banget lo gak ada takutnya sama sekali." ucapnya sambil menatap lurus ke arah kaca yang berada didepannya.

"Gue penasaran sama pelakunya. Sepertinya ... bagus kalau gue bekerja sama dengan dia." lanjutnya.

Claire hanya diam saja tanpa minat menjawab dan melihat ke arah seseorang tersebut.

"Selesai." gumamnya lalu mematikan keran air yang berada didepannya.

"Ada sebuah clue? Gue ingin join sama dia untuk teror lo." ucapnya.

Claire menatap lurus ke arah kaca yang berada didepannya. "Jangan bermain saat lo tidak sanggup akan konsekuensinya nanti. Dan jangan pernah terlibat apapun kalau lo masih sayang nyawa serta keluarga lo." ucap Claire dingin dengan raut wajah datarnya.

Beberapa detik kemudian, Claire merubah raut wajahnya menjadi sesantai mungkin. "Bye, Serena." lanjutnya santai lalu beranjak pergi keluar dari toilet tersebut.

Serena berbalik menatap kepergian Claire yang mulai tidak terlihat.
"Gue punya sedikit kejutan buat lo. Mari kita bermain Claire, pasti akan sangat menyenangkan." ucapnya lalu memperlihatkan smirknya.

----

Saat ini bel istirahat berbunyi bertepatan dengan sebuah notifikasi yang masuk ke dalam grub murid sekolah secara serempak. Betapa terkejutnya mereka saat melihat foto yang berada dalam grub tersebut.

Sebuah foto dimana Claire tengah bersama dengan seorang pria yang terlihat jauh lebih tua dengan Claire. Foto saat Claire berada di restaurant, foto saat Claire masuk ke dalam mobil pria tersebut, foto saat Claire masuk bersama kedalam apartment dan foto dimana Claire keluar dari ruang apartment bersama dengan pria tersebut.

Tak hanya itu saja, di dalam grub itu terlihat satu foto dimana Claire terlihat sedang berciuman dengan pria tersebut saat berada di area parkir gedung apartment.

Claire yang melihat semua foto tersebut nampak santai dan biasa saja, namun dia bergegas keluar dari ruang kelasnya menuju ruang kelas seseorang yang tengah menyebarkan foto tersebut.

Beberapa dari mereka yang penasaran langsung mengikuti Claire hingga sampai ke dalam ruang kelas yang di tujunya.

Mereka yang berada di dalam ruang kelas itu terkejut melihat Claire yang tengah masuk kedalam kelas mereka yang terlihat sedang mencari seseorang.

Saat Claire telah menemukan keberadaan orang tersebut. Dengan gerakan cepatnya, Claire menjambak kuat rambut perempuan itu hingga kepala perempuan itu mendongak ke atas dan Claire membenturkan kuat kepala perempuan tersebut pada meja yang berada di depan perempuan itu.

Bugh

"Arghh!"  Rintihnya

Terlihat dengan jelas memar yang berada di dahi perempuan itu.

"Bitch!" ucap dingin Claire menatap ke arah perempuan itu.

Perempuan yang tidak terima itu langsung berbalik dan menatap tajam Claire. "LO ATAU GUE YANG BITCH?!" ucapnya emosi. "FOTO ITU SUDAH MEMBUKTIKAN DENGAN JELAS SIAPA YANG JALANG SEBENARNYA." lanjutnya yang tidak terima.

"Gue kasian sama lo, segitu maunya lo jadi gue yang sangat terkenal dan disukai banyak laki-laki ... hingga lo selalu mencari masalah dengan gue." ucap Claire dingin menatap perempuan tersebut.

"Lo lagi ngelawak?!" ucap ketus perempuan itu.

Claire sedikit melirik ke arah salah satu laki-laki yang tak berada jauh dari posisinya saat ini.

"Ck, Serena ... gue heran sama lo...oo bukan heran, melainkan kasian sama lo. Lo sudah punya pacar tajir, tampan, baik, setia dan bucin mampus sama lo, tapi lo selalu mengabaikannya dan... Lo selalu bermain di belakangnya." ucap Claire dingin.

"M-maksud lo?" tanya Serena gugup menatap Claire.

Claire hanya menampilkan smirknya saat mendengar perkataan dari Serena.

"Lo bilang gue jalang, bukan? ... Akan gue buktikan seberapa jalangnya gue." ucap Claire dingin lalu berjalan mendekat ke arah laki-laki yang sudah di lirik sebelumnya.

Saat Claire sudah tiba didepan laki-laki tersebut, Claire mengatakan"Sorry" tanpa bersuara saat menatap laki-laki itu. Dengan gerakan cepatnya, Claire mencium bibir laki-laki itu. Claire hanya menempelkan bibirnya saja, tidam melumatnya.

"Ghava!" teriak Serena yang tidak terima melihat Claire mencium sang pacar.

Mereka semua yang berada di kelas dan melihat kejadian tersebut nampak sangat terkejut. Termasuk Brylee dan teman-temannya yang kebetulan mereka sekelas dengan Serena serta Ghava. Beruntung saat ini guru sedang tidak berada di dalam kelas maupun sekitar kelas.

Saat dirasa cukup, Claire bergerak mundur dan menatap Ghava.
"Sorry, but .. lo pantas mendapatkan perempuan yang jauh lebih baik di banding Serena." ucapnya pelan.

Ghava tersenyum manis saat mendengar perkataan Claire, dan menatap wajah Claire dengan intens. "Dan perempuan itu lo." ucapnya cepat, lalu menarik pinggang Claire dan kembali mencium bibir Claire. Perlahan Ghava melumat bibir Claire, sedangkan Claire hanya diam tanpa ingin membalasnya.

Bugh

----

Hola,
Diriku hadir. Hihi
Re-upload


Bagaimana dengan part ini bestie?

Waw banget ya si Claire ini.

Jangan lupa tinggalkan komentar kalian

Effort 2 sudah end!
Jangan lupa langsung di baca. Thankyu❤️

Effort ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang