● Keributan

340 253 172
                                    

"NAMA GW SILVA BUKAN EILLE!!" . Seketika semua senyap saat Silva berteriak begitu keras.

"Eille kamu kenapa?? ". Rani sambil berdiri menatap Silva.

"CUKUP, JANGAN PANGGIL GW DENGAN SEBUTAN EILLE LAGI".
"Eille, lo kalo ngomong bisa santay ga siehhh?? ". Fani yang sudah emosi brutal

"Lo nggak usah sokab deh Fan". Jawab Silva santai.

"Nah bener tu kalian berdua tu seharusnya jangan mau berteman eh maksudnya bersahabat kan udah lama ya temenannya?? sama cewe cupu itu". Sahut Gevan bagaikan ada kabel saja, ia tiba-tiba menyahut dan merangkul pundak Silva.

"Lah? baru dateng dah nyaut aje lo ". Fani sudah depresi menghadapi pasangan tukang bully dan sok berkuasa ini, memang Gevan adalah anak pemilik sekolah, tapi bukankah ia harus bersifat lebih baik kepada siswi yang tergolong siswi baru ini??.

"Fan, udah, jangan buat keributan di sini malu di liatin banyak orang". Rani takut jika Fani, Eille, dan Gevan bertengkar hanya karena ia.

"Masalahnya dia udah ngelunjak Ran!". Fani masih saja emosi, Aini hanya menyimak dan menikmati apa yang ia pesan tadi tanpa minat bergabung.

"Iya, Fan aku tau"
"Tapi, ini sekolah Fan dan aku ga mau kalo Eille sama kamu bertengkar cuma gara-gara aku". Rani merasa bersalah

"Lah emang semua ini gara-gara lo"
"Baru nyadar?? Hah??". Gevan membela kekasihnya.

"Oya bokap lo bangkrut ya?? makannya lo sekarang jadi miskin dan culun". Tanya Silva tanpa melihat ekspresi Rani, ia tidak tau saja jika Rani ahh sudah lah.

"Nyenyenyenye". Cibir Fani

"Dulu dia tajir ya sayang?? ". Tanya Gevan kepada kekasihnya yang berada di sebelahnya.
"Iya sayang, tapi kayaknya sekarang udah bangkrut"

"Bacot lo berdua, mending pergi kalian berdua pergi, khusunya Eille daripada gw tampar pipi burik lo!!". Sahut Aini begitu saja daritadi ia mencoba bersabar dan bersabar tapi sekarang ia tidak tahan lagi.

"Silahkan gw tunggu".  Silva menjawab tanpa pikir panjang.

Aini berdiri dan tanpa babibubebosasisuseso,
PLAKKK...
Satu tamparan yang begitu keras mendarat di pipi mulus Silva. Membuat semua murid yang melihatnya terkejut bukan main, tanpa terkecuali Fani, Rani, dan Gevan juga ikut terkejut.

"ASTAFIRULLAH AINI".
"Makannya kalo ngomong pakek otak jan asal ngomong aja". Aini kembali duduk dan muka Aini seperti tidak bersalah sama sekali padahal pipi Silva memerah akibat tamparannya.

"AINI ANJ*NG!!". Maki Gevan
"MAKSUD LO NAMPAR PACAR GW APA HAH?! ". Lanjutnya

"Sorry, Van gw manusia not anjing"
"Dan satu lagi gw nampar Eille pacar lo karna tanya sendiri lah lagipun lo tadi juga liat". Aini duduk rileks di kursinya sambil lanjut meminum, minumannya.
Aini bersikap dingin kepada orang yang tidak akrab padanya, tapi bersikap hangat dan bobrok ketika bersama orang-orang terdekatnya.

Kirania D.P [ Belum Revisi ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang