● Terobsesi

88 61 10
                                    

Jangan lupa follow, vote, and conment tenang nggak maksa kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow, vote, and conment tenang nggak maksa kok....

Cusss simak kelajutan ceritanya.....

»»----><----««

Gevan yang baru saja sampai di tempat kejadian terkejut. "Mengapa bisa Putri senekat itu??".

Silva yang menyaksikan adegan itu sendari tadi hanya tersenyum miring. Karena, jika Rani mati artinya tidak ada yang menghalanginya lagi.

"Sialan lo Put". Umpat Fino, dia sangat frustasi saat ini.

"BERHENTI PUT". Teriak Fani dan Aini secara bersama dari ambang pintu rooftop.

"Kalian maju satu langkah, nyawa Rani bakal melayang". Putri dan Rani sudah sangat tipis jaraknya dengan lantai dasar.

Semua yang mendengar kata-kata Putri hanya berhenti tanpa berbuat apapun. Hal itu membuat Putri tersenyum licik penuh kemenangan.

"LO NGGAK SAYANG SAMA FINO, LO ITU TEROBSESI SAMA DIA". Seru Aini dengan gaya tangan di lipat di depan dada.

"Eh?? Apa kata Aini bener juga ya"
Sahut Fani.

"Gw?? Terobsesi??"
"Gw itu sayang banget sama Fino, dan Fino harus jadi milik gw seorang. Kalo ada yang deket sama Fino selain gw, dia bakal mati". Putri sudah berada di titik di mana kesabarannya habis.

"Prikkk banget lo Put, gw doain lo cepet musnah dari bumi ini". Fani bingung kenapa Putri sangat begitu terobsesi dengan kembarannya itu.

"Lo punya waktu tiga detik buat mikir". Putri sudah mulai menghitung dengan durasi jeda yang sangat sebentar.

"Gw akan kasih lo semua duit gw, tapi lo harus lepasin Rani". Akhirnya Fino menjawab, ya walaupun lumayan lama.

"Gw ga butuh duit lo!" Tegas Putri.

Fino akhirnya memberanikan diri untuk mendekati Rani dan juga Putri. Putri sudah was-was, ia sudah bersiap mendorong Rani dari atas rooftop.

Dan benar saja baru saja Fino melangkah maju sebanyak 3 langkah, tangan Rani sudah mendapatkan 3 goresan serpihan kaca. Lalu Fino pun berhenti dan mengumpat dalam hatinya.

"PUTRI GW MOHON STOP, JANGAN SAKITIN RANI" Mohon Fino kepada Putri dengan air mata yang mengalir begitu derasnya.

"Lo harus jadi milik gw, kalo lo mau Rani selamat"

"Bodoh kalian semua" Ucap seorang laki-laki yang sudah berada di depan pintu rooftop.

"Apa hak lo bilang gw bodoh??" Tanya Raka.

Kirania D.P [ Belum Revisi ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang