7

1.9K 85 0
                                    

vote , comment and follow.
[feedback]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading~

S

elesai membeli ke semua barangan si manis, kini mereka dalam perjalanan pulang ke mansion.

"Eum Jeno"

"Hm?"

"Bila aku dapat ke sekolah?"

Sudah tentu Jaemin tidak sabar ingin ke sekolah semula. Ia ingin berteman dan belajar bersama.

"Sepertinya kau sangat tidak sabar sayang, hanya sebentar baby lalu kau akan masuk kesekolah yang kau tunggu"

Selepas berkata begitu Jeno terus menarik Jaemin ke dalam pelukannya bertujuan untuk merehatkan dirinya dan menghirup aroma wangi badan si manis. Jaemin yang mendapat perlakuan begitu sudah tentu saja terkejut.

Berpuluh minit menempuh jalan raya yang tidak sibuk, akhirnya mereka sampai di mansion pemuda Jung.

Jeno menarik Jaemin untuk masuk kedalam sementara barang-barangnya dibawa oleh bodyguard Jeno.

Baru saja melangkah masuk, Jaemin dikejutkan dengan kedatangan dua orang pemuda yang mungkin lebih tua dari Jeno.

Jeno menatap kedua pasang wajah didepannya yang duduk dengan begitu sombong.

"Jaemin sayang, apa kata jika kau menunggu ku dibilikmu ya?"

Menunggu? Jaemin tidak ingin menunggu Jeno. Lebih baik jika ia duduk saja terkurung didalam bilik daripada menunggu Jeno. Tanpa menjawab Jaemin terus naik menuju biliknya meninggalkan Jeno dan dua pemuda yang Jaemin tidak tau siapa.

Selepas melihat Jaemin pergi, Jeno terus membuka suara.

"Tujuan?"

Kedua pemuda itu tersenyum miring melihat pemuda Jung didepan mereka ini terus bertanya tujuan mereka datang.

"Bertenang Jung, hanya perbincangan kecil" Ucap salah seorang pemuda itu.

"Kau juga Jung kalau kau lupa" Jawab Jeno santai.

Ya, itulah hyungnya Mark bersama seorang pemuda lebih tua dari mereka.

"Kau nampak sudah begitu dewasa sekarang Jen. Rasanya baru semalam aku melihat mu menangis kerana tidak dapat membeli gula-gula kapas"

"Sudahlah hyung, tidak usah ingat tentang hal itu, to the point saja"

Mark hanya diam. Sebetulnya ia tidak punya hal yang ingin dibicarakan dengan adiknya itu. Ia hanya menemani pemuda yang duduk disebelahnya sekarang.

"Aku tidak punya apapun ingin dibincangkan denganmu"

Jeno yang mendengarnya mengernyitkan. Lalu kenapa kau ada disini sialan?

"Jadi kenapa disini?"

"Aku hanya menemani pemuda china bodoh ini mencarimu, ia punya hal yang dibincangkan"

Mendengar itu Jeno hanya diam sahaja. Sementara Mark pula tidak, ia mendapat pukulan dikepalanya.

"Sial kau Mark. Pemuda china yang kau kata bodoh ini adalah hyungmu bodoh"

"Ya ya Qian Kun"

Pemuda china itu adalah Qian Kun atau nama mesranya adalah Kun. Sahabat yang sudah dianggap hyung oleh Mark dan Jeno. Kun banyak membantu Jeno ketika dalam misi yang diberikan oleh daddynya. Mark juga dibantu ketika mempunyai masalah perusahaan. Mark bersyukur mempunyai Kun sebagai hyungnya walaupun bukan kandung. Menjadi anak sulung itu susah kerana tidak punya tempat ingin bercerita dan bersandar. Jadilah Mark bersyukur mempunyai Kun.

THE MAFIAWhere stories live. Discover now