hi bertemu lagi kita, dont forget to vote and comment
biasakan untuk follow
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading~
'PUKK'"Hei Nana"
Suara dan tepukan pelan yang diberikan oleh Jungwoo membuat Jaemin tersadar. Terus mengalihkan pandangan pada yang lebih tua yang menatapnya dengan penuh tanda tanya.
"Y-ya hyung?"
"Kenapa kau melamun? Apa kau memikirkan sesuatu? Ada perkara mengganggu fikiranmu?"
Sungguh Jaemin merasa seperti ia sedang berhadapan dengan Baekhyun hyungnya. Baekhyun yang selalu mengkhawatirkannya ketika ia melamun dan menanyakan soalan yang bertubi-tubi.
"Ah itu....tidak papa hyung"
Jaemin tidak tau harus memberi tahu apa yang ia pikirkan, mungkin ia punya baik dan buruknya dan Jaemin tidak mau terkena buruknya.
"Benar? Jika kau punya masalah dan tidak keberatan berkongsi aku sudi mendengarnya"
Ah sungguh Jungwoo benar-benar membuatkan Jaemin teringat tentang Baekhyun hyungnya. Perhatian dan baik hati.
"Sungguh hyung, aku tidak apa-apa"
"Baiklah kalau begitu"
Jaemin berjalan mengelilingi mansion tersebut dan sudah tentu ditemani oleh hyungnya sekaligus kenalan pertamanya disini. Ya dan beberapa bodyguard Jeno yang memerhatikannya. Mereka memerhatikan Jaemin dari jauh. Bohong bila Jaemin mengatakan jika ia tidak menyadari ada yang sedang memerhatikannya terlebih lagi bila bodyguard itu semakin lama semakin dekat dengan tempatnya berdiri.
"Hyung apa bodyguard itu akan terus memerhatikan ku? Aku sedikit tidak selesa diperhatikan seperti itu"
Mendengar Jaemin mengadu membuatkan Jungwoo mengalihkan pandangannya ke arah bodyguard tersebut dan benar saja. Memang patut Jaemin merasa tidak selesa. Bagaimana tidak? Bayangkan saja ada 5 orang asing yang memerhatikanmu dari jauh. Mereka seperti stalker sahaja. Jungwoo juga akan takut jika berada di situasi Jaemin.
"Maaf Nana tapi aku tidak mampu membuat apa-apa. Mereka adalah suruhan Jeno dan memerhatikan mu adalah perintah Jeno kepada mereka"
"O-oh baiklah hyung"
"Aku minta maaf Nana"
Dilihatnya wajah Jungwoo yang menunjukkan rasa bersalahnya. Oh jangan seperti ini Jaemin jadi merasa bersalah kerana meminta Jungwoo untuk menghalau bodyguard tersebut.
"Sungguh hyung aku tidak apa-apa, oh iya hyung apa aku boleh bertanya?"
"Sudah tentu Nana kau tidak perlu meminta izin untuk bertanya, teruskan saja"
Jaemin ragu sama ada ia harus bertanya atau tidak.
"Err apa hyung mengenal pemilik mansion ini?"
"Sudah tentu, aku rasa bahawa Nana juga pasti sudah bertemu dengannya bukan? Jadi sebab itu Nana boleh keluar dan berjalan di sekitar mansion"
"Ah iya hyung, itu benar tapi apa hyung benar-benar mengenalnya? seperti seorang kawan mungkin?"
"Oh hahaha sudah tentu, kami adalah sahabat. Kekasihku adalah sahabat pemilik mansion in– ah lebih tepatnya Jeno"
"Ah begitu ya, dan apa kau tahu hyung tujuan mereka m-membeliku dan membawaku kesini?"
Tidak masalah bagi Jaemin untuk mengatakan perkataan 'membawaku' tetapi tidak untuk perkataan 'membeliku'
Ia masih merasa yang ia adalah sebuah malapetaka yang lahir di dunia ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/300152646-288-k192380.jpg)
YOU ARE READING
THE MAFIA
أدب الهواةapa perasaan mu setelah didera oleh ibu bapa kandungmu sendiri dan dijual pada mafia terkejam didunia bagi seorang Na Jaemin ia hanya mampu pasrah pada takdirnya [nomin] [bxb] [mpreg] start: 31 Jan 2022 end:-