8

1.7K 86 1
                                    

vote, comment and follow
typo dimaklumkan.
[feedback]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
|Happy reading|




"kau serius? jarang terjadi" komen pemuda yang sedang menghirup kopi panas yang dihidangkan oleh para maid.

"kau pikir? aku juga terkejut ketika mendengarnya" sahut pemuda yang lain.

"heyy kenapa tidak? aku rasa itu biasa saja, lagipun umurmu kan sudah memasuki umur yang tepat untuk hal itu"

Senang saja ketiga pemuda ini adalah Jeno, Mark dan Kun.

"aku tau tapi kau sendiri tau aku tidak punya kekasih"

Kun pusing memikirkan secara tiba-tiba mamanya ingin menantu mendadak. Hei dia bahkan tidak berpacaran dan kenapa ia tiba-tiba harus menikah? Bagaimana dia tidak terkejut, untung saja dia tidak tersedak makanan ketika mamanya membicarakan itu.

"jadi? kau punya idea?" tanya Kun.

Mark mengernyit.

"idea? aku bahkan harus turut menikah dan tidak tau apa yang harus dilakukan, kenapa malah minta idea padaku"

"oh tolonglah mark, aku tidak ingin menikah"

Mungkin bagi sesetengah orang menikah diusia muda itu mungkin hebat tetapi tidak bagi Kun. ia masih ingin menikmati masa mudanya.

Sementara kedua pemuda itu berbincang, seorang Jung ini tidak ikut berbicara, fikirannya terpenuh dengan Jaemin. ia hanya memikirkan Jaemin, Jaemin dan Jaemin.

Memikirkan betapa cantiknya Jaemin, betapa comelnya Jaemin, apa yang dilakukan pemuda manis itu sekarang.

"ck lihatlah sialan ini. aku menjadi muak melihatmu"

Itu yang dikatakan Mark ketika melihat wajah bodoh Jeno. Kun yang melihatnya juga bersetuju dengan apa yang dikatakan oleh Mark.

Sedangkan yang dibicarakan lantas merubah wajahnya menjadi datar.

"tidak ada yang menyuruhmu melihat wajah tampanku"

mati saja kau setan! Jung Jeno sialan. Mark hanya mampu menahan dirinya untuk tidak menjambak rambut adiknya itu. Sementara Kun pula sibuk memikirkan hal lain.

"begini saja, apa kata kau buka saja interview untuk menjadi kekasihmu? mudah bukan?"

"kau bodoh atau otakmu secara mendadak menjadi kecil Jen? kau pikir aku sedang mencari pekerja sial?"

Ya Jeno itu mudah. jika itu bukan masalahnya mana mau dia memikirkannya dengan serius.

"kalau begitu hadap saja masalah yang sama, aku tidak peduli"

Setelah berkata begitu, pemuda yang paling muda itu terus meninggalkan kedua namja yang sedang menyimpan hasrat memukul dirinya hingga mati.

sial kau jeno! kau memang seribu sial! batin Mark. jika Jeno bukan adik kandungnya mungkin ia sudah membunuh pemuda itu dan menanamnya di tanah tempat yang jauh.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu, ketiga pemuda manis ini masih berbual ringan bersama. terhitung sudah hampir 45 minit sejak mereka berbual.

"jadi Nana, kau masih pelajar?"

Yang ditanya terus menganggukkan kepala.

"Patutlah wajahmu sangat muda dan badanmu sangat kecil"

Hey apa? kecil? baiklah mungkin kecil tetapi Jaemin tidak tau harus berbuat apa. Ia sudah banyak makan tetapi badannya tetap kecil.

"Bukan itu saja Na, kau sangat cantik dan manis, patutlah perasaan Jeno semakin bertambah padamu"

THE MAFIAWhere stories live. Discover now