=X=

1.5K 11 0
                                    


"Lah Bu kok air putih?" tanya Dino kebingungan.

"Kan katanya gausah repot-repot." Jawab Bu Nala dengan tampang polosnya dan meletakkan dua gelas air putih diatas meja.
"Ayo silahkan diminum, sebelum Ibu yang minum." Senyum Bu Nala ditanggapi dengan tatapan aneh oleh Dino, tak habis pikir dengan Ibunya sendiri.

Yessi dan Ito pun segera meminum air putih tersebut sambil tersenyum kepada Bu Nala.

'Aneh bet nih ibu-ibu padahal dah jelas banget tadi yang ku minta itu kopi aja gula nya jangan kebanyakan diseduh pakai air hangat dulu lalu ditambahin air biasa. Kok bisa yang datang air putih doang?' Ito yang membatin karena tak habis pikir dengan Bu Nala.

Setelah kurang lebih setengah jam Yessi dan Ito pun pamit karena di telepon oleh ibunya Yessi karena ada hal penting.

"Bu ayah kok sekarang pulangnya telat mulu yah? Lagi ada banyak kerjaan atau gimana?" Tanya Dino kepada Ibunya yang lagi menonton TV.

"Iya lagi banyak kerjaan di kantor." Bu Nala menjawab dengan santai sambil mengunyah kacang.

"Ayah kerja sendiri sampe jam 10 malem Bu?" Tanya Dino lagi memastikan.

"Iyalah kerja sendiri, kan si Bima sekertaris Ayahmu itu lagi cuti bulan madu, gimana sih kamu ini masa gitu aja harus nanya ke Ibu." Bu Nala masih santai mengunyah kacang dan masih menatap ke layar TV.

"Tapi Bu ayah kan penakut banget, mandi aja harus ditemenin masa iya sih ayah berani kerja di kantor sampe jam 10 malam?" Dino duduk di sofa dan melihat Ibunya yang seakan mematung ditempat dengan kacang di mulutnya yang belum ter-kunyah.

"Hayoloh overthinking kan?" Dino puas menjahili ibunya yang kini pasti sedang memikirkan hal yang tadi dia katakan. Padahal dia tahu betul kalau ayahnya di kantor bersama kakaknya si Jojo.

Keesokan harinya di sekolahan Dino

"Din caranya biar langgeng gimana sih?" Tanya Tiko teman Dino yang terbilang sering sekali hubungannya kandas.

"Lu yakin nanya ma gua? Yang secara yah gua lebih sering diselingkuhin daripada lu." Jawab Dino yang emang ga habis pikir sama orang disampingnya ini.

"Ya mau gimana lagi njir si Zila terlalu bejat buat gua Din. Dia terlalu mesum buat gua yang polos ini" Tiko berakting seakan-akan habis dilecehkan.

"Tapi kan yang cowok itu lu kampret, kenapa lu yang jadi gini. Dimana-mana cowok tuh mau banget sama si Zila udah cantik seksi pula. Ga normal lu" Dino mengkritik Tiko karena putus dengan Zila dengan alasan Zila yang mesum.

"Jadi lu suka sama Zila Din?" Tiko balik bertanya dengan tatapan menanti jawaban dari Dino.

Sambil menatap kearah lain Dino pun menjawab "Enggak sih."

"Ga normal lu! huuu" Ejek Tiko karena kesal dengan Dino.

Hendak mencari topik baru si Tiko pun membuka pembicaraan lagi dengan Dino topiknya kali ini adalah-,

"Tau Nindi ga Din?" Sambil tersenyum dan mengangkat alisnya berulang kali untuk menanti jawaban Dino.

"Tau lah, yang cuek bebek itu kan? Kenapa tuh?" Sambil mengunyah Dino pun penasaran

"Dia ngejar-ngejar gua Din, tapi gua tolak."
"Masa iya lu tolak? Dia aja cantik begitu." Dino menatap keluar jendela dan melihat Zila sedang memandanginya dengan Tiko.

"Di bilangin juga ga percaya lu nya."

"Eh Tik itu si Zila natap kita tuh." Kata Dino yang sambil memberi isyarat pada Tiko agar melihat kearah yang dia maksud. Setelah Tiko melihat kearah jendela dan melihat Zila dan-,

"Dino! Love you! Muuahh." Zila berteriak dan memberikan ciuman dan jarak jauh. Bergidik ngeri karena hal itu Dino pun mengajak Tiko pergi dari situ.

Bersambung

My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang