=II=

15.6K 42 3
                                    

Aku menatap langit-langit kamarku dengan wajah yang tidak bisa diartikan lagi.

Mau ditaruh dimana coba muka ku yang menawan ini. Jika orang-orang tau aku akan pergi bersama ibuku ke arisan ibu-ibu rempong sebentar lagi. Bisa lari semua para fans-fansku nantinya.

'Tok tok tok'

Aku berhenti memikirkan sebab akibat arisan ibu-ibu rempong itu kemudian menoleh kearah pintu kamarku yang diketok barusan.

"Masuk aja, ga dikunci." Kataku mempersilahkan siapa pun itu masuk ke kamarku.

'Krriiiieeet'

Suara pintu kamarku pun terdengar. Menampakkan seorang wanita. Entahlah itu siapa, tapi kuharap itu bukan ibuku.

Aku menlonjak kaget saat melihat siapa yang mengetuk pintu kamarku tadi.

"Kenapa?" Mendengar suara tersebut aku pun langsung membuang napas lega.

"Kirain ibu." Jawabku.

Ternyata yang datang itu adalah Ave, kakakku.

"Hahahahahaha. Kakak udah denger dari ayah. Kalo kamu itu dipaksa ibu buat ikut dia kearisan jam 3 nanti. Kakak pikir kamu bakal ngunci diri dikamar kayak anak gadis yang takut dikawinin sama kakek kakek. Hahahahaha." Ejek Ave, yang sukses membuat hariku semakin jelek.

"Ketawa aja terus sampe matahari yang bentuknya bulat jadi bentuk love." Kritikku terhadap Ave.

"Kasihan adikku ini. Cup cup jangan nangis dong." Bukannya diem malah makin menjadi nih anak.

"Apaan sih."

"Iya kakak minta maaf. Sebenarnya kakak datang itu buat curhat."

"Yaelah, palingan juga isi curhatannya sama ga ada menarik-menarik aja."

"Kok kamu tau sih?"

"Tentu aja aku tau. Setiap mau curhatkan kakak curhat sama aku."

"Kan enak curhat sama kamu. Kayak kakak curhat ke sesama perempuan gitu."

"Pergi aja deh sana!" Kesabaranku sudah sampai pada batasnya.

"Iihh sesama perempuan itu ga boleh saling ngusir tau."

"Pintunya ada disebelah sana Ave!" Kataku sedikit berteriak agar dia tidak mengataiku lagi.

"Apaan sih ribut-ribut tengah hari gini. Udah jam 12 siang tau!" Karena kamarnya Jojo bersebelahan denganku makannya dia mungkin mendengar aku berteriak tadi.

"Ini loh Jo, adik gadis kita ngambek." Ledek Ave lagi. Sungguh sekarang ini aku hanya ingin mereka keluar dari kamarku. Menyesal memang mempersilahkan seorang Adera Averia Wijaya masuk kekamarku.

"Kenapa? Boneka barbie-mu dirusakin Ave lagi?" Yaelah, bukannya belain karena kita ini sebangsa dan sejenis malah ditambahin.

"Aku minta kalian berdua keluar dari kamarku sekarang."

"Jangan gitu dong nanti kakak jatuh cinta sama adik kakak sendiri loh saking imutnya. Nanti status jomblo kakak ilang." Kata si Jojo guys

Oke! Aku tarik lagi kata-kata ku waktu diprolog yang bilang mereka berdua ga gila.

"IBU JOJO SAMA AVE GANGGUIN AKU LAGI!!!" Teriak gw melapor kepada ibu.

"JOJO!!! AVE!!! JANGAN GANGGUIN ADIK CANTIK KALIAN, NANTI KECANTIKANNYA PUDAR!! GA DIJUAL DIMANA-MANA MUKANYA LOH!!" Teriak ibuku dari bawah. Sungguh gw kira dia bakal ngusir tuh dua makhluk ga jelas ini keluar kamar gw. Tapi memang kenyataan ga semanis ekspetasi, ibuku malah nambahin.

"LIMITED EDITION!!" Ayahku juga nambahin.

"Bwaahahahahaha." Jojo dan Ave pun tertawa terbahak-bahak karena kedua orang tua kita bukannya membelaku tapi malah lebih mengejekku.

Kan sudah ku bilang kalau keluarga ini ga waras dan ga normal sama sekali. Yang normal di dalam keluarga ini tidak bukan dan tidak lain hanyalah diriku seorang.

***
To be continued

Bye

My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang