=VI=

3.7K 21 4
                                    

Perempuan itu pun masuk dan duduk dikursi ruangan tamu.
Sementara aku mengawasi keadaan drama yang baru saja dimulai.

"Oh yah, perkenalkan nama saya Adera. Anda bisa panggil saya Ave."

"Ave?" Tanya perempuan itu. Tanda bahwa ia itu bingung.

"Ah. Maksud saya nama lengkap saya Adera Averia. Makanya bisa dipanggil Ave." Terang Ave karna melihat perempuan itu sempat bingung.

"Kalau nama anda siapa yah?" Lanjut Ave.

"Lessy." Jawab perempuan itu.

"Oh. Sayang!!! Ada yang mencarimu!!!" Teriak Ave ke Jojo, memberi isyarat agar Jojo datang.

Tak lama kemudian Jojo turun sambil membawa anak itu. Yang membuat Lessy kaget sekaligus sedih dan tak percaya dengan apa yang dilihat olehnya. Jojo yang selama ini dia sayangi dan dia cintai ternyata tinggal disini bersama seorang perempuan. Jojo yang merupakan pria yang sanggup membuat dirinya pergi meninggalkan suaminya ternyata telah menjadi ayah dan suami seseorang.

Hal tersebut membuat Lessy sangat terpukul, dia bingung dengan kenyataan yang berada didepan matanya. *(Yah walaupun cuma akting dari si Ave sama si Jojo:v)

Lessy sangat tak sanggup untuk mengatakan maksudnya kemari. Tidak setelah dia melihat anak yang saat ini berada dalam pelukan Jojo, dia tak sanggup membuat gadis kecil itu kehilangan ayahnya.

"Ini suami saya, silahkan bicarakan kepentingan anda." Suara Ave membuyarkan lamunan Lessy. Tapi Lessy masih diam karena bingung harus mengatakan apa.

"Ah tak apa, saya permisi dulu. Maaf karena sudah menggangu waktu kalian sekeluarga. Saya harap kalian menjadi keluarga yang bahagia dan Jo, makasih buat semuanya." Lessy beranjak dari tempat duduknya dan hendak pergi dari tempat itu. Tapi sebuah tangan mencegahnya, tangan yang halus dan lembut menahan langkah Lessy. Yups tangannya Ave!

"Kok udah mau pergi sih?" tanya Ave tanpa melepaskan tangan Lessy yang membuat Lessy semakin bingung dengan apa yang terjadi. Hal yang sama juga berlaku untuk Jojo dia hanya menatap Ave dengan tatapan kosong karena bingung dengan kelakuan adik-nya sendiri.

"Yakin mau pergi? Gak berantem gitu? Gak nyakar gitu? kayak yang disinetron-sinetron gitu? Biar bisa bilang 'Aku jijik sama kamu, aku jijik aku benci.' kok langsung pergi?" Ketika Lessy masih kebingungan dengan sikap Ave, Jojo langsung mengode menyuruhku untuk membawa Ave pergi dari tempat itu agar Lessy bisa pergi dan masalah selasai.

Seketika Aku pun meletakkan smartphone-ku dan menarik Ave pergi dari ruangann itu.
"Ayo Ve pergi, gak ada guna dilanjutin. Yuk masuk." bujukku. "Gak mau ah, lepasin deh. Belum puas nih, mau di pukul ha? LEPASIN IH!!" protes Ave karena ku tarik menyingkir dari tempat itu.

"Kamu gak apa-apa kan?" tanya Jojo ke Lessy
"Iya aku baik-baik aja." Jawab Lessy yang menatap Jojo dengan mata berkaca-kaca karena masih tak percaya dengan kenyataan palsu yang dilihatnya barusan.
"Maaf yah, tapi seperti yang barusan kamu liat, aku udah berkeluarga dan gak mungkin aku ninggalin mereka. Aku harap kamu mengerti dengan keadaan saat ini." Kata Jojo dengan tatapan memprihatinkan membuat Lessy terharu dan hanya mengangguk dan kemudian pergi dari kediaman tersebut. Yang membuat seorang Jovan Azka Wijaya tersenyum lega karena masalahnya telah selesai.

Disisi lain Ave sedang marah-marah karena tak bisa melakukan akting seperti sinetron yang ditontonnya -_-

...

Keesokan pagi-nya

Pagi itu pagi yang indah, burung-burung bersiul dan matahari bersinar indah.

Ayahku, Rex Wijaya pagi ini sedang berolahraga dihalaman depan dan tak lupa ibu-ibu tetangga penontonnya. Semakin banyak penonton maka semakin banyak pula Ayahku memamerkan tubuh dan wajahnya dan disambut teriakan histeris ibu-ibu bahkan para gadis abg yang lewat habis lari pagi.

Ibuku yang pada saat itu sedang membuat sarapan didapur kaget dan menuju kedepan rumah karena teriakan tersebut.

Dihalaman

Tiba-tiba seorang wanita yang ku-tahu bernama Tante Lana datang sambil berteriak.

"Hai Sayang!" 
"Sayangi usus-mu, minum yakult tiap hari."
Dari sapaan berubah menjadi nyanyian karena tatapan mata ibuku sudah seperti harimau ganas. Yang diakhiri dengan kedipan mata Tante Lana kepada ibuku.

Dengan sigap ibuku langsung menarik dan membawa ayah masuk kerumah. Dan mengomel sampai jam 10 pagi itu.

To Be Continued

My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang