Seorang anak memang tidak
pernah meminta untuk di
lahir kan, namun dia ada
karena sebuah permintaan,
Perjuangan & juga harapan,
tetapi mengapa ketika sudah
dilahirkan malah seringkali
diabaikan?###
Pagi ini caca pergi ke skolah dengan suasana hati yang sangat tidak baik, suasana hatinya sangat buruk, karena waktu dia mau pergi ke sekolah tadi, ternyata ortunya sudah pulang dri luar negri, bukannya memberikan pelukan rindu buat caca, mereka malah memberikan sebuah tamparan keras pada caca, hanya karena caca telat bangun dn alhasil caca terlambat menuju ke sekolah.
Flashback on
" Hoaammmm" Terlihat seorang gadis baru saja bangun dari tidurnya.
"Jam berapa sih, tumben bibi gak bangunin gue" Kata caca dan melihat jam dinding di kamarnya, seketika saja caca langsung berlari menuju ke kamar mandi nya, tidak membutuhkan waktu lama caca sudah selesai dengan pakaiannya.
"Bibi, kenapa gak bangunin caca" Teriak caca ketika menuruni anak tangga.
"Bagus, baru bangun jam segini, mau buat saya bangkrut kamu, hanya karena menyekolahkan anak pemalas kayak kamu" Kata Herman ayahnya caca.
"Ayah sama bunda kapan pu... " Kata caca terpotong karena tamparan yang di berikan dewi.
PLAK
"Kenapa bunda tampar aku? " Kata caca
"Kenapa? Kenapa kamu bilang? Itu pantas kamu dapatkan, karena apa? Itu semua karena kamu selalu saja
menyusahkan saya dan suami saya" Kata dewi."Hahaha menyusahkan kalian? Bahkan dari saya kecilpun kalian tidak pernah mengurusi saya, menyusahkan dari mana? " Kata caca sambil tersenyum miris, dia merasa kasian sama dirinya sendiri yang selalu di salahkan sama kedua orang tuanya.
"Kamu itu menyusahkan saya dan selalu membuang-buang uang saya karena menyekolahkan kamu" Kata Herman
"Saya tidak pernah minta sama kalian, tapi kalian saja yang harus sadar diri kalau itu memang kewajiban kalian" Kata caca
"CACA" teriak dewi
"Apa? Salah apa lagi saya?" Kata caca menjawab teriakan dewi
"Jaga omongan kamu, dimana sopan santun kamu? , kita ini orang tua kamu jadi tolong berbicara dengan sopan, kita tidak pernah mengajarkan kamu berbicara seperti itu" Kata dewi
"Hahaha sopan santun? Sorry saya gak tau apa itu sopan santun, karena apa? Karena dari kecil saya tidak pernah di ajarin yang namanya sopan santun, jadi jangan heran kalo saya tidak berbicara sopan santun pada Anda" Kata caca dingin
"Dasar anak gak tau diri" Kata Herman.
"Yaa, Anda sangat benar, saya anak yang tidak tau diri, karena saya rasa orang tua saya juga tidak tau diri, karena apa? Karena dia di berikan anugrah seorang anak, tapi bukannya bersyukur malah di sia-siakan cukup tidak tau diri bukan? , Anda tau pepatah ini?, buah gak akan jatuh jauh dri pohonnya" Kata caca
"Ya seperti itulah kalian, sifat saya ini berasal dari kalian" Kata caca dan berlalu pergi meninggalkan ruangan keluarga.
Flashback off
Selama perjalanan menuju ke sekolah, tidak henti-hentinya caca mengeluarkan air mata.
"Hahaha dasar lemah lo ca, cuma gara-gara itu doang lo nangis kayak gini" Kata caca pada dirinya sendiri.
Karena sibuk memikirkan kejadian di rumah tadi, caca jadi tidak fokus mengendarai mobilnya, hampir saja caca menabrak seekor kucing.
"Astaghfirullah, aduh caca, lo kenapa sih, fokus dong, udah jangan fikirin kejadian tadi, biasanya lo gak pernah seperti ini, ayo dong kuat seperti caca yang dulu, yang selalu terlihat ceria" Kata caca lagi pada dirinya.
Berusaha menyemangati dirinya sendiri, caca kembali fokus mengendarai mobilnya menuju ke sekolah.
Sesampainya caca di sekolah, gerbang sudah di kunci, alhasil caca cuma bisa berdiri di samping mobilnya menunggu satpam datang.
"Pak mamat, bukain pintunya dong" Teriak caca, ketika melihat pak mamat keluar dari WC.
"Eh neng caca, sabar dulu ya neng, tunggu guru BK nya dulu, bru bapak bukain gerbangnya" Kata pak mamat.
"Oke Pak" Kata caca.
Tak lama setelah itu datang buk breti selaku guru BK.
"Bukain gerbangnya pak" Kata buk breti.
"Baik buk" Kata pak mamat dan membukakan gerbang buat caca.
Setelah memarkirkan mobilnya, caca langsung menghadap buk breti.
"Caca kenapa kamu bisa telat" Kata buk breti.
"Hehehe biasa buk" Kata caca cengengesan.
"Biasa apa? , alasan kamu itu banyak, telat bangun, macet, liat orang gila berantem, liat kucing kawin, sekarang apalagi? " Kata buk breti.
"Hehehe, tadi saya tersesat buk, makanya saya telat buk" Kata caca
"Tersesat dimana? Kamu udah berapa lama tinggal di jakarta bisa-bisanya tersesat" Kata buk breti.
"Tersesat di alam mimpi buk, jadi tadi saya susah cari pintu keluar nya" Kata caca cengengesan.
"Astaghfirullah, butuh kesabaran extra saya menghadapi kamu ca, sekarang kamu pergi ke lapangan, lari sebanyak 10 kali" Kata buk breti.
"Yahh banyak banget buk, bisa nego gak? " Kata caca
"Ini bukan pasar yang bisa di nego" Kata buk breti.
"Jadiin pasar aja buk, biar bisa nego" Kata caca
"Sekarang kamu pergi ke lapangan atau hukuman kamu saya tambah" Kata buk breti marah.
"Hehehe iya buk, ini saya mau ke lapangan, jangan marah-marah dong buk nanti mukanya jelek, kan kasian udah jelek tambah jelek" Teriak caca sambil berlari dan tertawa keras meninggalkan buk breti dengan muka memerah menahan berak eh salah marah maksudnya.
"CACA AWAS KAMU YA, DASAR ANAK BIADAB" Teriak buk breti.
"AMPUN BUK, HAHAHA" teriak caca
"Tertawa aja dulu sepuas lo, nanti gue bakal buat hidup lo sengsara" Kata seseorang yang melihat caca dari rooftop sekolah.
"Tunggu aja caca sayang hahaha" Katanya lagi sambil tersenyum devil.
😱 siapakah dia?
Ada yang tau?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Ataukah Janji (END)
Teen FictionDivo Nathaniel Adiwijaya, seorang pria dingin, jutek, yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA Nusantara, walaupun sikapnya yang terbilang cuek dan dingin tidak menghalangi para kaum hawa antri untuk mendapatkan cintanya. Tapi siapa sangka seora...