part 28

323 11 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 08:00 wib, caca baru saja sampai di sekolah, kenapa dia telat datang karena hari ini gak ada pelajaran, karena mereka udah lulus. Dia datang ke sekolah karena ada rapat kelulusannya.

"CACA" teriak menggelegar aira di lorong sekolah.

"Aaaa caca i miss you" Kata aira sambil memeluk caca.

"Iya ra, gue juga rindu banget sma lo,lo tau gak selama lo pergi, dunia gue hancur banget, gue kira lo beneran ninggalin gue, gue gak sanggup harus kehilangan lo ra" Kata caca lirih

"Cup cup, jangan sedih dong, kan ara ada di sini" Kata aira sambil memeluk caca

"Lo janji ya, jangan tinggalin gue lagi jangan ngelakuin hal bodoh kayak kemarin lagi" Kata caca

"Iya caca sayangg,, ya udah yuk kita ke kelas" Kata aira dan di balas anggukan oleh caca.

.
.
.
.
.

  Setelah rapat selesai caca dan aira menuju ke parkiran untuk segera pulang, ketika caca mau masuk mobilnya aira, Tiba-tiba ada yang memanggilnya.

"Sesil" Kata caca ketika menengok ke belakang.

"Ca, maafin kita ya udah gak percaya sama lo" Kata sesil

"Iya ca, maafin kita ya" Kata wulan

"Iy... "

"Gak, caca gak boleh maafin mereka, enak aja mereka minta maaf, pas caca lagi kesusahan mereka kemana, malahan mereka ikut bully caca, gak mau, jangan di maafin mereka, biarin aja dulu mereka menyadari kesalahan mereka, supaya nanti mereka bisa memilih mana bener mana yang salah" Kata aira memotong perkataan caca

"Tapi ra, mereka sahabat kita loh" Kata caca

"Gak, mana ada sahabat kayak mereka, lebih percaya sama omongan orang dari pada sahabat sendiri, apa pantas orang seperti itu di sebut sahabat" Kata aira lagi

"Udah yuk ca, kita pulang" Kata aira lalu menarik tangan caca menuju mobilnya, meninggalkan sesil dkk meratapi nasibnya.

"Yang di bilang aira bener, kita gak pantas dapat maaf caca, sahab5 macam apa kita di saat dia terpuruk kita  malah pergi" Kata amanda.

"Iya" Kata hanifa

"Ya udah kita balik aja dulu, semoga besok mereka mau maafin kita" Kata wulan.

"Iya bener, ya udah kita balik yuk" Kata Sherin da di bales Angguk yang lain.

.
.
.
.

"Makasih ra, udah ngantar gue" Kata caca

"Iya ca sama-sama" Kata aira

"Ya udah kalo gitu lo hati-hati di jalan ya" Kata caca dan di balas anggukan aira.

 
  Setelah aira pergi dari sana caca langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamu'alaikum caca pulang" Kata caca

"Bagus ya, baru pulang jam segini" Kata dewi menatap tajam caca

"Kan caca ada rapat bund" Kata caca

"Alah banyak alasan kamu, sana beres-beres sama masak" Kata dewi Sambil mendorong caca.

"Aneh banget ya, gue rasa gak ada salah, tadi pagi masih baik-baik aja tapi kok sekarang bunda bersikap kasar lagi" Kata caca sambil memandang ke pergian dewi.

"Ahh udah lah mungkin bunda lagi banyak pikiran"kata caca dan mulai membersihkan rumahnya dan memasak.

.
.
.
.
.

  Matahari sudah terbenam dan sekarang di gantikan dengan sang rembulan, kini caca dan keluarganya lagi makan malam bersama, ini pertama kalinya caca bisa makan bersama keluarganya.

" Hmm ini enak banget, siapa yang masak nih"kata Herman ketika mencoba masakan yang ada di atas meja.

"Ca... "

"Bunda dong yah, gimana enak kan, ya udah habisin yah makanannya" Kata dewi memotong ucapan caca.

Caca yang tadinya tersenyum mendadak diam dan murung.

"Kenapa bunda ngomong gitu, padahal yang masak kan aku, kenapa di hadapan ayah bunda baik, tapi kalo gak ada ayah bunda kasar seperti tadi" Kata caca dalam hatinya

"Iya bund enak banget" Kata Herman

"Caca besok belajar ya sama bunda, siapa tau caca bisa sejago bunda masaknya" Kata Herman

"Gak usah yah, caca pasti capek pulng sekolah, ini kan tugas Bunda sebagai ibu rumah tangga, kalo pun caca mau masak bisa di hari libur kan yah" Kata dewi lembut dan tersenyum lebih tepatnya tersenyum paksa.

"Iya bunda bener, salut ayah sama bunda, pengertian banget" Kata Herman.

"Harus dong yah" Kata dewi tersenyum.

"Ya udah lanjutin makannya, takut keburu dingin" Kata Herman dan di angguki yang lain.

  Semua menikmati makanan malamnya, kecuali caca yang sudah tidak nafsu, karena mendengar perkataan dewi yang jauh dari fakta sebenarnya, dewi seolah-olah menjadi ibu yang baik buat caca, padahal mah sebaliknya.

"Yah, bund, dek aku duluan kekamar ya" Kata caca

"Tapi makanan kamu belum habis sayang" Kata Herman

"Caca udah kenyang yah" Kata caca

"Ya udah kalo gitu caca duluan ya, good night yah/bund/dek" Kata caca

"Goodnight sayang/kakak" Kata mereka serempak.


Jangan lupa vote and komen 😘💜

SEE U NEXT PART👋

Cinta Ataukah Janji (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang