Days After || 04

33 14 28
                                    

Dua bulan telah berlalu sejak Ben mendatangi Zoya ke California. Ben sampai saat ini pun masih berusaha untuk mendapat maaf dari Zoya. Bahkan tak segan pria itu mendatanginya di manapun Zoya berada.

Semua itu membuat Zoya risih. Sikap Ben yang seperti itu menimbulkan spekulasi di media. Perseteruan yang terjadi antara Ben dan Axel Clade pun membuat banyak orang berpikir bahwa kandasnya hubungan mereka di sebabkan oleh orang ke tiga.  Sialnya mereka berpikir kalau Zoya lah pihak yang berselingkuh.

Natalie pun juga mulai terang-terangan mendekati Ben. Tidak masalah bagi Zoya. Tidak ada niat sama sekali bagi Zoya untuk kembali.

Ben selalu mengatakan kalau ia tidak pernah benar-benar berhubungan dengan Natalie. Apa yang terjadi waktu itu adalah sebuah kesalahan. Seandainya Natalie tidak menggodanya, Ben tidak akan melakukan hal itu.

Zoya merasa tidak adil untuk menyalahkan salah satu pihak saja. Perselingkuhan bisa terjadi karena kedua pihak memang menginginkannya.

Bagi Zoya, pengkhianatan adalah hal paling sulit untuk di maafkan dalam sebuah hubungan. Mereka melakukannya dengan sadar. Kau tidak akan mungkin bisa bertepuk tangan dengan satu tangan, bukan?

Untuk menghindari Ben yang terus-terusan mengganggunya, Zoya memutuskan untuk berlibur ke Swiss.

Swiss dan segala keindahannya pasti bisa menjernihkan pikiran Zoya. Kemarin Zoya pun telah menghubungi sepupunya, anak dari aunty Lova, kakak ibunya.

"Ingat, kau hanya berlibur. Bukan pindah, Zoya. Jadi kau tidak boleh terlalu lama." Megan memeluk Zoya sebelum ia masuk ke boarding gate.

"Memang kalau aku lama di Swiss, kau akan rindu?" tanya Zoya.

"Tentu saja. Kau penghasil uang terbesarku," seru Megan dengan semangat.

"Sialan!"

"Seandainya aku sekaya dirimu, aku akan ikut dan meninggalkan pekerjaanku di sini."

"Aku sudah mengajak mu untuk ikut, Meg. Jangan bercanda."

Megan tertawa kecil. "Mau bagaimana lagi, model-ku bukan hanya kau saja."

"Sepertinya aku sudah harus masuk. See you, Meg." Zoya kembali memeluk Megan sekilas sebelum mencium kedua pipinya. Kebiasaan yang sering di lakukan saat akan berpisah.

"See you! Hubungi aku jika sudah sampai!"

Zoya menganggukkan kepala. Melambaikan tangannya sekilas sebelum menarik kopernya.

•••••

Bandar Udara Internasional Zürich Zürich, Swiss
10.55 A.M

Zoya melangkahkan kaki dengan menyeret kopernya. Hampir delapan jam Zoya habiskan di dalam pesawat. Arrived lounge terlihat sangat ramai saat ini. Zoya akan menunggu Jeanne, sepupunya di sana.

Sambil menunggu, Zoya membuka ponselnya. Memastikan apakah ada pesan penting yang masuk atau tidak.

"Zoya! I miss you so much." Zoya tersentak saat seseorang memeluk tubuhnya erat.

Memastikan itu adalah Jeanne, Zoya membalaskan pelukan sepupunya itu. Terakhir mereka bertemu sekitar satu setengah tahun yang lalu. Saat itu Zoya sedang melakukan pemotretan di Swiss. Kesibukan masing-masing membuat Zoya jarang mengunjungi anak dari aunty-nya itu.

"Bagaimana perjalanan mu?" tanya Jeanne setelah melepas pelukannya.

"Baik! Tidak ada masalah."

DAYS AFTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang