Days After || 02

41 20 22
                                    

Zoya memasuki ruangan khusus miliknya. Di dapatinya Megan Zotty sang manajer sekaligus sahabatnya sedang membaca majalah fashion. Zoya menghampiri dan menduduki sofa yang bersebrangan dengan Megan.

"Bagaimana bulan madu mu?" Megan memandang Zoya sebentar sebelum kembali fokus membaca majalahnya.

"Mengerikan!"

Megan terkekeh geli. Megan marah besar setelah mengetahui kabar perselingkuhan Ben, apalagi wanita yang menjadi tersangkanya adalah Natalie.

"Aku sudah pernah memberitahumu kalau wanita itu adalah ular, Zoya. Aku bahkan pernah melihat Natalie merayu Mr. Santos saat pria itu menginginkan kau menjadi model sampul majalahnya," ucap Megan.

"Syukurlah Mr. Santos tidak tergoda. Kalau itu terjadi pasti bukan wajahmu yang ada di cover majalah ini." Megan memberikan majalah yang di bacanya tadi pada Zoya.

Mr. Santos adalah pemimpin salah satu perusahaan media masa terkenal. Menjadi cover majalah fashion bulan ini yang di terbitan oleh perusahaan itu pastinya akan membuat nama Zoya semakin bersinar. Bukan kali pertama wajah Zoya di jadikan sampul oleh perusahaan media masa terkenal. Tapi perusahaan yang dipimpin oleh Mr. Santos inilah yang paling terkenal. Suatu pencapaian besar yang Zoya dapatkan.

Zoya meletakkan majalahnya kembali. Sedikit kaget mendengar perkataan Megan. Sebenarnya desas-desus mengenai Natalie sudah sering Zoya dengar—bagaimana Natalie sering menjelekkan sesama model lainnya, Natalie yang sering merebut kontrak yang seharusnya bukan miliknya. Hanya saja, keburukkan wanita itu tidak pernah tampak langsung di mata Zoya.

Bahkan tak jarang Megan memberitahunya untuk berhati-hati pada Natalie.

"Sepertinya wanita itu iri dengan mu," ungkap Megan.

"Maksud mu?"

"Astaga, Zoya. Kau itu cantik, kau model terkenal. Ayahmu adalah dokter dan pengusaha terkenal. Ibumu pernah menjadi model terkenal dan beberapa kali masih menjadi perbincangan di dunia fashion dan jangan lupakan kalau ibu mu adalah pemilik agensi ini."

Zoya terdiam sebentar. Kalau benar wanita itu iri, berarti merebut Ben darinya adalah sebuah bukti.

Tidak ingin pembahasan mengenai Natalie berlanjut, Zoya mengalihkan pembicaraan. "Mana kontrak yang harus aku tanda tangani?"

"Sebentar." Megan berjalan mengambil berkas di meja kecil di tengah ruangan. Lalu menyerahkan beberapa berkas untuk Zoya tanda tangani.

"Saat kau libur, asisten dari perusahaan Bvlgari menghubungiku. Mereka memintamu menjadi model untuk parfume terbaru mereka. Tapi aku belum menerimanya. Bukan hanya Bvlgari, kemarin Swimsea juga menghubungi."

Zoya menaikkan alisnya bingung. Tumben sekali. Biasanya Megan akan menerima saja kontrak kerja untuknya."Kenapa? Bukannya kau penganut semakin banyak kontrak semakin banyak uang yang masuk ke rekening?"

"Sialan! Aku memikirkan dirimu. Kalau kau menerima kontraknya bukan hanya kau saja yang menjadi model parfume mereka. Axel Clade akan menjadi pasanganmu."

"Memangnya ada masalah apa dengan itu?"

"Aku pikir karena kau baru saja batal menikah, kau akan sedikit sensitif berdekatan dengan pria." Dari nada suaranya, Zoya tahu bahwa Megan hanya menggodanya.

Zoya mendengus. "Terima saja. Menjadi model Swimsea juga tidak buruk."

"Kau, yakin? Kau belum pernah menjadi model pakaian renang sebelumnya."

Melihat anggukan Zoya. Megan segera menghubungi pihak Bvlgari dan Swimsea untuk membicarakan kontrak kerja sama.

•••••

DAYS AFTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang