Part 5

27 2 0
                                    

Setelah 5 tahun mengundurkan diri dari dunia hiburan,  Park Jimin memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha. Ia membuka restoran dengan berbagai menu makanan dan minuman khas Korea. Kini bisnisnya melesat pesat, cabang restoran miliknya sudah tersebar di beberapa kota besar di Korea.

Dan untuk pertama kalinya, restoran miliknya itu sudah membuka cabang di luar negeri. Jepang merupakan negara pertama yang menjadi saksi dari sebuah kesuksesan seorang Park Jimin.

Sudah beberapa hari ini Jimin berada di Jepang untuk mempersiapkan acara grand opening restonya.
Awalnya Ia enggan pergi meninggalkan Angel,  Namun Ia dituntut untuk bersikap profesional. Walaupun sebenarnya hatinya terasa tidak tenang karena ini kali pertamanya pergi jauh dari keponakan tercinta.

"Sayang, ternyata kamu disini." seorang wanita cantik menghampiri Jimin.

Jimin tersenyum getir.

"Jiminaa, wae? Kamu tidak enak badan?" katanya sambil menyentuh dahi Jimin.

"Aniya Sayang. Aku sedang memikirkan Cheonsa. Apa dia baik-baik saja? Sudah makan belum ya? Pasti tidurnya gak-"

Wanita berambut pendek itu memberikan sebuah kecupan manis di bibir Jimin.

"Jangan khawatir, Cheonsa pasti baik-baik saja. Para pengasuh dan penjaga pasti merawatnya dengan baik. Cheonsa juga anak baik, tidak mungkin melakukan hal yang aneh-aneh. Sekarang, kamu harus fokus dulu dengan pekerjaanmu. Sebentar lagi acaranya dimulai." kata wanita itu berusaha menenangkan Jimin.

Jimin memeluk wanita itu.

"kenapa nih? Kok tiba-tiba meluk aku?"

"Loh emang aku ga boleh meluk tunanganku sendiri?" ucap Jimin dengan nada manja.

"hahaha boleh dong." kata wanita itu membalas pelukan Jimin

"Terima kasih, Ara. Kamu selalu bisa bikin aku tenang." kata Jimin sambil mencium kening Ara.

Handphone Jimin berbunyi,  tanda panggilan masuk dari Ahjuma.
"Ne, Ahjuma?"
"Mwo?"
"Aish. Kenapa bisa begitu?"
"Aigo."
Jimin mematikan telfon. Ia mengacak-ngacak rambutnya.

"Sayang,  ada apa?" tanya Ara

"Aku harus pulang ke Seoul sekarang" kata Jimin membereskan tasnya.

"kenapa mendadak?  Ada apa? Trus acara grand openingnya gimana?" Ara terkejut dengan perkataan Jimin.

"Cheonsa hilang. Kamu jangan banyak tanya dulu. Intinya aku harus pulang sekarang." Jimin mengganti jas nya dengan jaket kulit berwarna hitam.

"Aku temenin ya" kata Ara

"No, kamu tolong wakilin aku di acara grand opening ya. Aku percaya kamu bisa. Aku akan kabarin kamu lagi setibanya di Seoul. Love you" kata Jimin sambil bergegas pergi.

"Ne, kamu hati-hati ya. Love you more" kata Ara.

Sementara itu di Seoul,
Hari sudah lewat tengah malam. Jungkook sedang diperjalanan pulang setelah menghadiri pesta dengan Rebecca.

Setibanya di apartmen, Ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa. Kepalanya berat, efek alkohol yang tadi Ia minum.
Lama kelamaan, Ia tertidur pulas di sofa.
Keesokan harinya, Ia terbangun.

"aku tertidur di sofa?" batinnya

Ia bangun dan meraih segelas air putih.
Setelah nyawanya terkumpul, Ia segera menuju kamar mandi untuk mandi.
Ia harus segera menepati janji pada Rebecca untuk mengantarnya ke lokasi pemotretan.

Ia langsung melaju mobilnya ke tempat tinggal Rebecca.
Wanita itu terlihat kesal karena Jungkook terlambat datang.

"Morning babe" sapa Jungkook

Angel Without Wings // Jeon JungKook FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang