Part 12

24 2 0
                                    

Selang beberapa hari setelah Jungkook mendatangi rumah Eun Ji,
Ia masih menyalahkan dirinya.
Ya, pria yang dikenal sebagai maknae lucknut yang suka menjahili para hyungnya, beberapa hari terakhir ini mengurung diri di dalam kamarnya.
Tidak mau keluar, tidak selera untuk makan, tidak datang latihan. Bahkan bisa dikatakan,  Ia kehilangan selera untuk hidup.

Beruntung selama dua bulan ke depan jadwal mereka masih senggang.

"Dia masih tidak mau keluar?" tanya Yoongi yang baru saja tiba di apartmen.

"Makan pun tidak mau." sahut V

"Apa yang harus kita lakukan? Jungkook tidak bisa terus-terusan menyalahkan dirinya sendiri" ucap Jhope

"Biarkan saja dulu. Dia berhak merasa tidak baik-baik saja untuk sementara. Nanti kalau sudah merasa lebih baik, Dia akan kembali seperi semula" ucap Jin begitu bijak.

"Aku mau coba bujuk dia untuk makan" ucap Yoongi sambil membawa plastik berisi makanan untuk Jungkook.

"Jungkook-ah! Boleh Aku masuk?" ucap Yoongi seraya mengetuk pintu kamar Jungkook

Tidak dikunci?

Yoongi memasuki kamar adik termudanya di grup dan sangat terkejut saat mendapati Jungkook yang sudah tergulai lemas di lantai.

"Jeon Jungkook! Ya!  Bangun!  Aisshhh!" Yoongi teriak histeris hingga membuat member lainnya datang.

"Mwo?! Jungkook-ah!" Namjoon yang terkejut pun segera berusaha menggotong tubuh kekar Jungkook.

"Yoongi-yaaa, kenapa? Jungkook kenapa?" tanya Jin khawatir.

"Aku juga tidak tau hyung, dia sudah tergeletak di lantai saat aku masuk kesini" ucap Yoongi cemas.

"Jungkook pingsan, tolong telpon ambulance dan kabari Manager Sejin. Cepat!" ucap Namjoon yang dilanjutkan oleh Jhope mengambil ponselnya untuk menelpon ambulance dan manager Sejin.

Pihak agensi berusaha menyembunyikan berita dropnya kesehatan Jungkook agar tidak membuat penggemar khawatir sekaligus mencegah para reporter yang pasti akan memadati kantor agensi maupun rumah sakit.

Saat ini, Jungkook masih belum sadarkan diri. Pria yang dijuluki International Playboy oleh para penggemarnya itu pingsan karena mengalami dehidrasi hebat serta penyakit gerd akut yang selama ini dideritanya.
Ia benar-benar menyiksa dirinya sendiri atas peristiwa keguguran Eun Ji.

Pria berpostur tubuh subur tiba-tiba datang menghampiri ruang perawatan Jungkook.
Member lainnya yang saat itu sedang menemani Jungkook pun kompak memberikan salam pada CEO agensi yang menaungi karir mereka.

"PD-Nim" sapa V.

Bang Si Hyuk tersenyum merespon sapaan V.

"Namjoon, bisa bicara diluar?" ucap Bang Si Hyuk.

Namjoon mengangguk.

Mereka berdua berjalan sama keluar dari ruang perawatan.

"Ada apa dengan Jungkook? Apa dia tidak makan dengan baik? Apa dia diet? Dia kurang tidur?"

"Maafkan Aku PD-Nim,  tapi Aku sama sekali tidak tau. Yoongi Hyung menemukan Jungkook sudah pingsan." ucap Namjoon

"Tidak tahu? Lalu apa fungsimu sebagai leader grup? Bukankah kalian tinggal bersama?  Kenapa tidak tahu?"

"Apa hal ini ada kaitannya dengan Eun Ji?"

Namjoon menghela nafas gusar.

"Beberapa hari yang lalu, Jungkook pergi ke rumah Eun Ji. Setelah mendapat izin untuk menikah, Dia memang ingin segera menikahi Eun Ji. Tapi ternyata Jimin membawa Eun Ji pindah ke Jepang. Lalu... " ucapan Namjoon terhenti beberapa detik.

"Lalu?"

"Penjaga rumah disana memberitahu Jungkook bahwa Eun Ji mengalami keguguran. Bayi mereka tidak bisa diselamatkan" ucap Namjoon lirih.

Bang Si Hyuk yang seolah merasa kesal dengan Jungkook karena sudah menyepelekan kondisi kesehatannya kini berubah menjadi sedih.
Kesedihan itu nampak jelas meski hanya dari tatapan matanya.

"Jungkook sudah siuman" ucap Jhope dari dalam ruang perawatan.

Namjoon dan Bang Si Hyuk segera menyusul member lainnya.

Wajah lesu sang golden maknae sangat terlihat jelas.

"Jungkookie" sapa Bang PD-Nim.

"Maafkan Aku karena sudah merepotkan kalian semua Hyung, Papa Bear" ucap Jungkook lirih.

"Kalau gitu jangan diulangi lagi" ucap Yoongi hangat namun tetap dengan pembawaannya yang dingin.

"Kau tau tidak, kami semua kesulitan menggotong tubuhmu yang besar" gerutu Jin yang berhasil menciptakan senyuman di wajah Jungkook.

"Joesonghamnida, Hyung-Nim"

"Jungkook, segala suatu yang telah terjadi itu memang sudah memiliki ketetapannya masing-masing. Jadi, kumohon jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas hal yg terjadi diluar kehendak manusia" ucap Bang PD dengan bijak.

"Ne, Gomawo Papa Bear" ucap Jungkook.

"Ini bukan cuma untuk Jungkook, tapi untuk yang lainnya juga" sambung Bang PD.

"Ne, Bang PD-Nim.  Kami mengerti." sahut V

"Gamsahamnida" ucap Namjoon dan Jin.

Beberapa bulan setelah benar-benar pulih kondisi kesehatan sekaligus mentalnya, Jungkook kembali mendatangi rumah Eun Ji.
Ia bermaksud untuk menanyakan kontak Eun Ji.
Namun, lagi-lagi berita yang tak ingin didengar yang harus Ia terima.
Penjaga rumah mengatakan bahwa Eun Ji akan menikah minggu depan dengan seorang pengusaha muda asal Jepang.

Dengan perasaan yang tidak karuan,
Jungkook kembali pulang. Sedih? Tentu.
Menyesal? Sangat. Tapi Ia berusaha untuk mengikhlaskan wanita yang telah menemaninya dari nol akan bersanding dengan pria selain dirinya. Eun Ji sama sekali tidak bersalah, Ia berhak mendapatkan kebahagiaan dari sosok yang benar-benar menghargai keberadaannya. Meskipun sosok itu bukan Jungkook.

Kali ini aku mengaku kalah, pria asal Jepang itulah pemenangnya.
Karena kau berhak memilih dengan siapa nantinya kau akan berlabuh.  Kau sangat layak untuk diperjuangkan.
Aku bahagia jika kau telah menemukan kebahagiaanmu. Tapi, aku tidak menyangka kalau rasanya akan sesakit ini.
Park Eun Ji, maafkan aku karena sudah mencampakkan wanita sebaik dirimu.  Maafkan Aku untuk semua air mata dan penderitaan yang Aku sebabkan.
Terima kasih pernah menjadi wanita paling setia yang selalu ada disisiku.

Angel Without Wings // Jeon JungKook FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang