"Pokoknya gak ada penolakan, Kamu harus ikut Oppa." ucap Jimin sambil memindahkan pakaian ke dalam sebuah koper besar.
"Aku udah trimester akhir loh ini. Udah gak kuat kemana-mana" ucap Eun Ji.
"Emangnya Oppa nyuruh kamu ngapain? Lari-larian? Kamu kan tinggal duduk aja di mobil. Oppa yang nyetir. Gak usah bawa apa-apa. Oppa udah siapin semua kebutuhan kamu dan baby di sana" ucap Jimin.
"Aku tau, ini bukan soal bisnis. Tapi karena Jungkook kan? Aku janji, gak akan ulangi lagi" ucap Eun Ji dengan nada manja.
"Kamu udah berapa kali loh bilang gitu. Tapi pas Oppa sibuk dikit, langsung deh buru-buru ke agensi. Kayak kuda yang baru aja dilepas dari kandang. Lagipula Oppa gak mau ya denger nama bajingan itu" gumam Jimin.
"Aku gak ke agensi. Aku cuma jalan-jalan ke taman aja kok. Terus ke kedai es krim-"
"iya, abis itu baru ke agensi. Kamu selalu aja lakuin hal bodoh kayak gitu. Padahal kan Oppa udah sering bilang-"
"Hal bodoh? Maksud Oppa?" ucap Eun Ji memotong perkataan Jimin.
"Ckk, sudahlah. Sekarang bukan waktunya untuk membahas hal yang tidak penting." ucap Jimin seraya keluar dari kamarnya.
"Tidak penting? Jungkook berhak tau tentang kondisiku! Anaknya akan segera lahir!" seru Eun Ji.
Jimin yang semula sudah berada di depan pintu pun langsung membalikkan langkah kakinya ke arah Eun Ji.
"Terus apakah bajingan itu akan berubah fikiran dan bertanggung jawab? Mengetahui kehamilanmu saja, Dia malah menyuruh untuk menggugurkan darah dagingnya sendiri. Apa lagi yang kamu harapkan dari Dia?" ucap Jimin ketus.
"Bisa saja sekarang Dia sudah berubah. Kita gak tau karena belum mencobanya. Aku tau banget kalau dia orang yang baik. Dia pasti punya alasan kenapa saat itu-"
"Hentikan omong kosongmu, Park Eun Ji! Yang namanya orang baik, gak akan lari dari tanggung jawab. Dan Apa yang udah dia lakuin ke kamu selama ini? Apa Dia ada niatan untuk menemui kamu? Enggak ada kan? Lalu dimana letak kebaikannya?"
"Oppa gak akan izinin kamu nemuin bajingan itu. Bahkan sampai anakmu lahir nanti, Oppa bersumpah akan menjadi sosok Appa untuknya. Oppa yang akan bertanggung jawab atas segala kebutuhan dalam hidupnya. Gak akan Oppa biarin Dia merasa kehilangan sosok Appa. Oppa benar-benar janji untuk membuatnya menjadi anak yang paling bahagia di hidup ini. Camkan itu" ucap Jimin dengan sorot mata yang sudah dibasahi bulir-bulir halus.
Jimin pergi keluar kamarnya meninggalkan Eun Ji yang masih terdiam bak sebuah patung.
Ia mengusap lembut perutnya yang sudah membesar.
"Baby... Maafin Eomma dan Uncle J yang baru aja bertengkar di hadapanmu. Kami berdua terlalu sayang sama kamu. Tapi caranya sangat jauh berbeda. Eomma ingin temuin kamu dengan Appa, tapi Uncle J enggak. Maafin yaa. Eomma janji suatu saat nanti kita berdua akan bertemu dengan Appa." ucapnya lirih.
Untukmu, pria yang sebentar lagi akan menjadi seorang Appa....
Aku tidak tahu apakah kau akan bahagia atau justru sebaliknya jika suatu saat nanti Kupertemukan kau dengan darah dagingmu sendiri.
Kuharap kau akan bahagia dan bisa menerima malaikat mungil yang kehadirannya sempat tidak diinginkan.Untukmu, pria yang memiliki nama Jeon Jungkook...
Ingin rasanya kau ada disini, menemaniku melewati hari-hari terberat dalam hidupku. Mungkin tetap berat, namun tidak akan seberat ini jika ada kau disisiku.
Namun sayangnya, hal tersebut hanya sebatas khayalanku saja.
Nyatanya Kau meninggalkanku. Bahkan menoleh sedikit saja ke arahku, tidak kau lakukan.Park Eun Ji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Without Wings // Jeon JungKook FF
FanfictionSeorang anak perempuan bernama Park Cheon Sa nekat mendatangi apartmen milik seorang idol papan atas bernama Jeon Jungkook. Cheon Sa juga mengklaim bahwa Jungkook merupakan sosok Ayah kandungnya. Hal tersebut terdengar seperti lelucon bagi Jungkoo...