My sugar uncle eps. 22

400 13 2
                                    

JLEB

mataku berat, seluruh tubuhku lemas dan mati rasa. ada sesuatu yang tertancap kedalam tubuhku

apakah Liam baik-baik saja?, bagaimana dengan om kaiden.

kepalaku sangat berat pusing sekali, Liam kau harus berada dipelukanku. jangan pergi oke

"ba*ingan, pergi saja KENERAKAA"

nafas Carmel terengap-engap, suntikan tajam itu tertancap dilehernya cairanya yang membuat yang terkena akan pingsan bukan tertidur

tangan kananya menarik suntikan itu dari lehernya, rasa ngilu dan sakit yang ia rasakan detik itu bersatu

ia melemparkan sepatu heels yang ia kenakan itu kearah kepala pria itu

sambil melepas sepatu satunya lagi ia memberikanya kepada Liam dan mengendongnya lalu kabur dengan kaki tanpa beralas

"kuat juga" ucap Takahiro yang sambil mengambil kembali heels milik Carmel dan sambil menelepon seseorang bawahanya

"maaf boss?"

"lacak dia"

teleponpun berhenti hingga disana, Takahiro pun berjalan santai sambil merokok. tentu saja ia membawa korek sendiri

"menarik"

TUUUT TUUUT

"SIA*AN, si*l, si*l, si*l"

digang sempit dan gelap ditengah kota dikelilingi penuh sampah dan bau busuk, tidak ada pemandanggan indah disana

Carmel mengumpat hingga ia menundukan kepalanya dan merangkul tubuhnya untuk menghangatkan dirinya

Liam hanya terkejut sambil duduk diam diri disebelah Carmel, sambil memberanikan diri mengusap lengan Carmel untuk tenang

Carmel mendorong Liam keras hingga kepalanya terbentur tong sampah yang berisi banyak sekali tumpukan sampah

gerak bibir Liam berkata kesakitan, Carmel yang ingin meminta maafpun dikalahkan oleh sifat gengsi dan egoisnya

Carmel menggulangi hal yang sama, ia mencoba menelepon kaiden tapi tidak ada jawaban yang ia dapat

'baterai hp ku sekarat, kenapa aku harus berurusan dengan anak ini?' Batin Carmen

"hei, sebenarnya ada apa dengamu?" tanya Carmel

Liam hanya mengusap kepalanya yang kesakitan akibat terbentur, ia diam dan hanya melihat kearah Carmel

"aku kabur dari rumah" ucap Liam hati-hati

Carmel yang melonggo mendengar ucapan Liam, ia pun tertawa kencang hingga tenggorokanya sakit

"ok. coba pikirkan, kau yang kabur dari rumah. aku dan kau sedang di-incar oleh pria itu! bahkan aku hampir diracuni oleh cairan itu"

Liam yang mendengarnya pun membuatnya sadar behwa ia hanya beban bagi Carmel

matanya mulai berkaca-kaca sambil bergumul dalam kata "maaf" nya hingga ia mengangis,

"OH GOSH, kau tau seberapa sakitnya suntikan itu? bagaimana jika mereka membunuh kita?" tegas Carmel

Liam kembali merenung perkataan Carmel ia juga diam sejenak "maaf, aku akan pulang sekarang. terima kasih... mami"

ucap Liam, ia pun berdiri dan menjauh dari Carmel tatapanya hanya kosong dan sedih

ia pikir kehidupanya akan berubah ketika ia kabur dari rumah dan bertemu orang tua angkat menurutnya menarik

akhirnya liam pergi meninggalkan Carmel dan keluar dari gang gelap itu sendirian

sunyi menyapa Carmel lagi, ia merasa bersalah setelah beberapa lama kemudian Liam pergi

"bodoh, dia bukan anakmu. Tapi dia sangat membutuhkanmu, bisakah aku menolongnya?"

Carmel sangat frustasi dengan keadaanya kini, handphonenya yang sudah mati akibat kehabisan baterai sedangkan kaiden tidak bisa dihubungi

lalu Liam... ia sudah pergi bahkan Carmel melantarkan anak yang sedang membutuhkan pertolongannya

"apa yang harus aku lakukan?" Carmel pasrah dengan keadaanya

ia hanya seperti pengangguran yang melemparkan beban-nya pada orang lain 'dasar tidak berguna' Batinya

ia terdiam sejenak dalam pikiranya, ia binggung dan frustasi, setiap langkah yang akan ia ambil untuk kehidupanya

'padahal hanya menggangap Liam anak tapi aku seperti diracuni oleh seorang pria tidak dikenal, bahkan sekarang aku jauh dari om kaiden'

'nenek... aku harus bagaimana'

kepela Carmel kembali pusing dan berat ia tidak bisa mendengar apapun selama beberapa detik kemudian,

samar-samar ia melihat nenek datang dan mengusap kepalanya, menyerahkan seluruh tenaganya untuk mengapai nenek hanyalah omong kosong

ada apa dengan dirinya, sepertinya racun suntikan tadi mulai menyebar dan bekerja mimpi-mimpi itu mulai membuatnya halusinasi dalam pingsan-nya

semua badanya mati rasa dan otot-ototnya melemah pandanganya kabur, ia tenggelam dalam pingsan dan mimpi-mimpi aneh yang menyelimuti pandanganya

'mengenaskan'



























My sugar uncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang