'rasanya seperti mati dalam sampah' Batin Carmel
ia terbangun dari pingsan-nya, mulai sadar kalau ia sudah tengelam dalam mimpinya selama beberapa waktu
awan juga semakin gelap, lampu-lampu sebagian dinyalakan oleh beberapa tempat khususnya lampu jalan
Carmel memaksakan matanya untuk terbuka bahkan jemarinya juga ikut memaksa kelopak itu untuk terbuka
sembari mendesak kakinya untuk berjalan tak lupa ia juga merogoh-rogoh sampah untuk mengisi perutnya yang kelaparan
hanya menemukan makanan siap saji yang sudah dingin dan beberapa buah yang busuk
roti yang sudah berjamur dan minuman berkaleng yang sudah berkadaluarsa,
"oho lihat apa yang kutemukan" ucap Carmel dengan nada bangganya ketika menemukan arak
usianya bisa tergolong tua walaupun hanya sisa beberapa tetes saja menurutnya itu lumayan berharga
meskipun hanya membasahi lidahnya Carmel tetap bersyukur, sambil memakan hasil yang ia bawa
dengan langkahnya yang agak terburu-buru 'pasti Liam masih bersembunyi'
"mami"
badan Carmel mengkaku setelah mengetahui bahwa sepertinya dirinya terpanggil
satu langkah lagi diujung gang Carmel menoleh ke-arah suara tersebut
seorang anak kecil yang seperti baru terbangun dari tidurnya sambil mengosok matanya
"kenapa.." ucap nya terhenti setelah melihat Liam yang tertidur dekatnya tadi
beberapa barang dan makanan yang Carmel bawa semuanya terjatuh akibat shock
Liam yang melihat Carmel langsung memeluknya sambil terisak-isak dengan bicaranya yang sulit dimengerti oleh Carmel
sambil menyadari dirinya sendiri ia pun sedikit mendorong Liam dan menyesuaikan wajahnya dengan wajah Liam
"apa kau lapar? mari makan dulu sambil kita bicara okey"
mereka berdua makan makanan yang barusan terjatuh itu, meskipun jijik Liam dan Carmel tetap memakanya
makanan mereka hampir habis tapi tidak ada perbincangan apapun selama ini
Carmel juga mencari beberapa makanan yang setidaknya bisa dimakan oleh Liam
meskipun Carmel sangat lapar tapi kesehatan Liam juga prioritasnya sekarang
ia juga pernah menjalani program diet dan bahkan berpuasa
mungkin memakan bagian kotor dan kadarluarsa membuatnya sedikit kenyang pikirnya
"jadi bagaimana kau bisa kesini?" tanya Carmel yang mematahkan keheningan itu
sambil mengunyah pelan Liam tersedak dalam makannya akibat pertanyaan Carmel
karena panik ia pun menyodorkan sekaleng soda yang terisi penuh
reaksi Liam diluar imajinasi Carmel, ia menelan soda-soda itu dengan sangat gembira
"kau suka soda? yang ini masih baru tapi sudah dibuang" ucap Carmel
Liam hanya mengangguk menyukainya, setelah selesai minum ia pun hanya berdiam tanpa melanjutkan makanya
mengajukan makananya kearah Carmel, Liam tau bahwa Carmel sendari tadi hanya minum
sambil malu-malu dan tersipu Carmel menolak makanan itu
"makan saja aku sudah makan tadi" Carmel berbohong mengenai ia sudah makan atau belum
"aku pikir orang-orang itu sangat jahat, tapi mami berbeda" ucap Liam
wajah Carmel memerah, ia tidak menyangka bahwa ada anak kecil yang bisa berkata demikian kepadanya
"wajah mami merah, apa mami sakit?" ucap Liam sambil mengusap kain lengan bajunya kearah wajah Carmel
sedikit mundur terkejut akibat lamunan sebentarnya tadi, Carmel mengenggam kedua lengan Liam
"kenapa kau selalu memanggilku mami?" tanya Carmel
Liam diam sejenak, ia merenung dengan pertanyaan Carmel "bukanya mami sendiri yang menyuruhku untuk begini?"
kali ini Carmel mati kutu tidak bisa berkata apapun, benar ucapan Liam
"kenapa kau kabur?" tanya Carmel singkat sembari meminum minuman Liam
"karena aku tidak memiliki mami"
"jadi kau kabur dan membayar o
rang sepertiku dan menjadikan mamimu?" spontan Carmel
"yup, mami tepat sekali" lantang Liam dengan nada santainya
Carmel tidak habis pikir dengan pikiran anak laki-laki satu ini, otaknya terlalu brilian
"apa pekerjaaan ayahmu?" tanya Carmel
"ia tidak pernah memberitaukan padaku, yang terlihat ia selalu seperti pedagang" rileks Liam
Carmel mengangguk mengerti hanya saja kenapa ia sepertinya sudah dicukupkan dengan uang kenapa ia ingin menambah masalah
Carmel menyuruh Liam makan lalu ia berencana untuk pergi
mimpi indah itu hanya lewat beberapa detik saja setelah Liam meneguk beberapa tegukan soda
mereka ditemukan oleh para pria-pria tadi dengan beberapa mobil bahkan helikopter
dengan otomatisnya Carmel langsung membelakangi Liam sambil melindungi kepalanya dengan tidak memalingkan pandanganya
ia tidak pernah menjalani pelatihan yang memusatkan pada fisik tapi penglihatan Carmel tajam dari pada umumnya
"mami" Liam memangil Carmel pelan dan mengarahkan pisau dan memberikanya kepada Carmel
ia menoleh sedikit dan langsung mengambilnya, mengarahkan pada sekeliling
"kapan kau mendapatkan benda tajam ini?" tanya Carmel
"sebelahku" singkat Liam
Carmel tersenyum santai, pikirnya anak ini mempunyai sisi spesial dari anak pada rata-rata
para pria itu mulai perlahan maju sambil memejan senjata
"masuk mobil atau kau akan mati" ucap salah satu pria itu
"kau pikir ini film? menyuruhku dengan ancaman"
KAMU SEDANG MEMBACA
My sugar uncle
RomanceBalik kenegara asal gara-gara om kaiden !! "Kamu harus tinggal dirumah saya" "OGAH! , udah si !!! ngapainsih lu nawarin gw harus tinggal dirumah lu, gue itu kerja paham!" "Tapi saya merindukanmu!" "So? I don't care !!!" Gila ya gue dulu ditawarin d...