alisnya kembali naik sebelah kanan, sambil menaruh gelas kopi itu dengan wajah yang marah
"apa maksudmu.... aku menculiknya?" tanya Carmel geram, meskipun ia memang bukan ibu asli Liam tapi menurutnya Liam membutuhkan pertolonganya
pria yang dihadapanya itu tertawa kecil sambil membuka sebelah jasnya dan mengoper-oper sesuatu yang disakunya untuk diambil
jantung Carmel berdegup kencang, ia bahkan mengulurkan tanganya kearah Liam berkode untuk melindunginya
badanya siap dijadikan perisai untuk memblokir peluru jika pria ini menembak kearah anak ini
Kartu nama. karu nama yang keluar dari saku kecil milik pria itu, dan juga rokok
'sepertinya aku mulai parno, hahaha' Batin Carmel sambil tersenyum kecewa dan menenangkan dirinya agar detak jantungnya kembali normal
(parno: paranoid)
ia kembali bersikap seperti sedia kala, "korek?" sambil diolesi senyuman manis menawarkan seperti satu rekan
pria yang menaruh kartu namanya di hadapannya sambil menyodorkanya kepada Carmel
ia menerima korek yang ditawarkan Carmel "aku lupa membawanya, korek yang unik" sambil memetik kearah ujung rokok
menghembuskan asapnya dengan relax seperti membuang sampah yang menimpanya
"sepertinya dia menyukaimu"
Carmel tersenyum puas "korek itu jauh lebih mahal daripada rokok, sangat menguras uang"
ia berdiri dan mengajak Liam pergi dari tempat cafe itu dan segera mungkin meninggalkan pria itu
"kau belum melihat kartu namaku?" ucap pria itu
"tidak perlu!!" teriak Carmel sambil mengendong Liam kearah gedung kaiden berada
"bagaimana dengan kontrak?" ucap pria itu tepat berada dibelakangnya
sangking terkejutnya Carmel hampir terjatuh dan pelukannya makin erat dengan Liam
pria itu membiarkan Carmel terjatuh, walaupun ia sebenarnya ingin menolong tetapi ia tidak sembarang menyentuh wanita
"astaga, Liam kau baik-baik saja?" tanya Carmel khawatir sambil mencari-cari letak dimana yang sakit
Liam hanya mengangguk tidak apa-apa, "apa mami terluka?" tanya Liam yang membuat Carmel meleleh dengan keimutan wajahnya
'imutan anak orang daripadaku' Batin Carmel ditengah-tengah kota malah insecure
ia geleng-geleng dan berhadap dengan pria yang sambil menyodorkan koreknya itu
pria itu langsung menyodorkan kartu namanya setelah carmel mengambil kembali korek miliknya itu
"kau memaksa?" tanya carmel dan langsung mengambil kartu nama milik pria itu
pria ini hanya tersenyum dibalik kaca matanya, ia juga membawa mainan dan mengajak main Liam ditempat
'Takahiro Kenji, 32 tahun, pekerjaan kepala devisi. pekerjaan apa itu? kenapa seorang manajer sangat mengiginkan anak ini?' Batin Carmel
"baiklah jadi sebenarnya siapa kau ini?" tanya Carmel serius
pria bernama Takahiro Kenji yang tadinya sedang bermain dengan Liam kini ia mulai meladeni Carmel
"apa kau mengenal pria ini?" tanya Takahiro sambil menunjukan foto yang ada didalam ponselnya itu,
Carmel mengangguk kenal dengan pria yang ia maksud 'om kaiden'
"Kaiden Rainard, kau pasti sudah sangat mengenalnya" ucap pria itu sambil tersenyum miring
"sial, apa maumu?" kasar Carmel, sambil memundurkan jaraknya dengan pria ini
sambil melangkah maju dengan tempo yang sama "tidak banyak, hanya nurut saja"
JLEB
KAMU SEDANG MEMBACA
My sugar uncle
RomansaBalik kenegara asal gara-gara om kaiden !! "Kamu harus tinggal dirumah saya" "OGAH! , udah si !!! ngapainsih lu nawarin gw harus tinggal dirumah lu, gue itu kerja paham!" "Tapi saya merindukanmu!" "So? I don't care !!!" Gila ya gue dulu ditawarin d...