Bismillahirrahmanirrahim
'Kenapa adik ipar seakan-akan tidak suka dengan kehadiranku? Apa mungkin memang benar, kalau Bisma sudah tidak peduli kepadanya?' pikiran Kanaya penuh dengan tanda tanya.
"Kenapa melamun saja, Kanaya? Sudah waktunya pulang," kata Ara saat Kanaya ketahuan melamun.
Kanaya tidak membalas ucapan Ara, Kanaya langsung membereskan semua barang-barangnya. Wanita itu langsung mengirimkan pesan kepada Bisma agar segera dijemput. Kanaya berjalan ke pinggir jalan untuk menunggu Bisma.
"Mau bareng, Kanaya?" tanya Ara.
"Tidak usah, aku menunggu suamiku," jawab Kanaya.
"Oh ya, hampir saja aku lupa, kalau kamu sudah punya suami." Ara meledek Kanaya.
Kanaya hanya memberikan seulas senyuman, dia sendiri malas untuk menghiraukan sapaan Ara. Ara berlalu pergi dari hadapan Kanaya, Kanaya masih setia menunggu suaminya. Wanita itu memainkan teleponnya untuk menghilangkan rasa bosan yang dialaminya. Jam sudah menunjukkan pukul 13.00, Bisma akhirnya datang menjemput Kanaya.
"Maaf, tadi jalanan macet," ucap Bisma.
"Iya, tidak apa-apa." Kanaya langsung naik ke atas sepeda motor milik Bisma. Bisma melajukan sepeda motornya pelan.
Kanaya menikmati pemandangan yang ada di jalan, jalanan yang tidak pernah sepi. Banyak sekali lalu lalang kendaraan. Kanaya juga terbuai dengan lamunannya, dia masih terus teringat akan Hamdan. Hamdan yang pergi tanpa pamit dan sepatah kata apapun. Bahkan, nomor teleponnya juga sudah diblokir. Kanaya tidak bisa mengirimkan pesan kepada Hamdan.
"Hari ini kita ke rumah orang tuaku," ucap Bisma.
Kanaya tidak menjawab, karena memang dia sedang asik dalam lamunannya. Tidak perlu waktu lama, mereka akhirnya sampai di rumah keluarga Bisma.
"Kenapa berhenti?" tanya Kanaya.
"Kita malam ini menginap di sini, aku sudah izin sama pak Rahman," kata Bisma.
Kanaya hanya mengangguk, wanita itu menurut saja dengan apa yang menjadi perintah suaminya. Kanaya dan Bisma berjalan menuju ke arah rumah Bisma. Perlahan, langkah kaki mereka masuk saat sampai di depan pintu. Keluarga Bisma menyambut dengan perasaan gembira dan juga canda tawa bersama. Tampak sorot mata Bunga, ibu mertua Kanaya tidak senang melihat keberadaan Kanaya.
"Ngapain dia ikut?" tanya Bunga.
"Dia 'kan, istriku," jawab Bisma.
Begitu juga dengan Bella yang bersikap acuh dengan kehadiran Kanaya, hanya pak Amir saja yang menyayangi menantunya. Seperti Biasanya, Bella bersikap manja kepada Bisma.
"Kak, aku mau beli ini," kata Bella menunjukkan foto tas branded.
"Iya, nanti Mas transfer uangnya." Bella masih berumur 19 tahun, sikapnya juga kekanak-kanakan. Bisma hanya memiliki adik Bella, laki-laki itu adalah anak pertama. Jadi tidak heran, kalau Bella selalu merengek kepada Bisma.
"Ayah masih ada urusan, Ayah keluar dulu," kata Amir.
Kini, hanya tinggal Kanaya, Bisma, Bella dan Bunga di rumah itu. Kanaya diperlukan selayaknya pembantu di rumah itu. Bahkan, Bisma tidak sedikitpun membelanya. Dia malah sibuk dengan pekerjaan yang dia bawa pulang. Sikap Bisma jauh berbeda saat masih di rumah Kanaya. Kanaya sudah tidak tahan lagi, ingin dia melawan. Tapi, dia juga tidak ingin memicu adanya pertengkaran. Terkadang, Kanaya mengabaikan apa yang mereka perintahkan. Bagaimanapun, Kanaya memiliki hak untuk membela dirinya sendiri.
"Kamu harus masak sekarang, aku mau makan mie!" kata Bella memerintah.
Memang, Kanaya memasak telur dan juga merebus mie instan untuk Bella. Tapi, Kanaya memberikan banyak garam di dalamnya. Wanita itu sengaja melakukan hal itu untuk memberikan efek jera kepada adik iparnya.
"Kamu tidak seharusnya melakukan hal ini," ucap Bisma saat dia tahu kalau Kanaya sedang memasak untuk Bella.
"Tidak apa-apa."
Sikap Bisma yang sering berubah membuat Kanaya semakin kebingungan. Namun, Kanaya tidak terlalu memikirkan hal itu.
"Asin!?" hardik Bella.
Kanaya menahan tawanya, perlahan tawanya memudar. Di saat Bisma mengatakan kata-kata yang kasar kepada Kanaya. Kanaya terkejut dan heran, hatinya sekarang terluka. Kanaya yang memang tidak terbiasa dibentak, akhirnya meneteskan air mata. Kanaya berlari ke dalam kamarnya, dia menutup pintu dan menangis tersedu-sedu.
Salam Penulis
Degk_Nur
KAMU SEDANG MEMBACA
KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH [TERBIT]
Любовные романыBismillahirrahmanirrahim.... Jangan lupa, follow akunku dulu yah! 😁 Alhamdulillah.... Novel ini sudah diterbitkan dan menjadi juara 2 di parade menulis 30 hari di Facebook, untuk bagian-bagian dipublikasikan hanya beberapa saja. Kuy, langsung saja...