Bismillahirrahmanirrahim
Pesan itu membuat kanaya kesal, ternyata Bisma tega membiarkan Kanaya seorang diri di alun-alun kota Malang.
"Dia pikir dia siapa? Seenaknya saja berbuat sesuatu semaunya. Meskipun aku bukan istri yang dia inginkan, seharusnya dia menghargai aku! Kenapa dia seperti itu sih?" Kanaya ngomel-ngomel kesal.
Kanaya segera menghabiskan makanan yang sudah dia pesan, wanita itu berniat untuk beranjak pergi dan pulang ke rumahnya. Saat dia ingin membayar makanan yang sudah di pesannya, ternyata dompetnya ketinggalan. Kanaya bingung harus berbuat apa, dia pun mencoba untuk menenangkan diri terlebih dulu. Dia harus memikirkan cara untuk membayar apa yang sudah dimakannya. Penjual makanan pun meminta Kanaya untuk segera membayar, karena makanannya sudah dia habiskan. Wanita itu melihat ke sekeliling, tidak ada satupun yang dia kenal. Dia pun menghela nafas panjang, niat hati ingin mengatakan kebenaran kalau dirinya lupa membawa dompet. Tapi, alangkah kaget Kanaya saat seorang pria datang menolongnya.
"Makanan wanita itu, biarkan aku yang bayar," ucap pria yang tidak asing suaranya di telinga Kanaya. Wanita itu hanya bisa melihat punggungnya tanpa mengetahui wajahnya. Kanaya pun mengejar pria yang menolongnya itu.
"Mas, terimakasih!?" teriak Kanaya.
Langkah kaki pria itu semakin cepat, padahal Kanaya belum juga berterimakasih dengan cara yang lebih sopan.'Siapa pria itu? Kenapa suaranya familiar di telingaku?' pikir Kanaya.
Pikirannya kembali teringat akan suami yang tidak memiliki perasaan itu. Bahkan, uang belanja saja Kanaya tidak diberikan. Dia memutuskan untuk pulang ke rumah dengan rasa kecewa yang masih ada dalam jiwanya. Dalam hatinya, sudah ada hal yang ingin dia sampaikan kepada Bisma saat dia pulang nanti.
Matahari sudah semakin meninggi, terik sinar matahari juga sudah menyengat kulit. Kanaya harus berjalan kaki untuk sampai di rumahnya. Dia tidak menemukan angkot dan tidak memiliki uang sepeserpun. Jadi, terpaksa dia harus jalan kaki. Beruntung, banyak orang yang dia temui. Dia juga bisa memainkan handphonenya untuk menghilangkan kejenuhan.
"Mau aku antar, Kanaya?" tanya seseorang yang sedang menaiki sepeda motor.
Kanaya berpikir dan mendengarkan suara yang tidak asing, persis dengan suara pria yang tadi menolongnya. Dengan perasaan bercampur aduk, Kanaya melihat ke arah pria itu.
"Hamdan?"
Kanaya kaget melihat laki-laki yang ada di hadapannya sekarang. Wanita itu memaksakan diri untuk memasang wajah biasa-biasa saja.
"Apa kabarmu, Kanaya?"
"Aku baik."
Hamdan terus menawarkan diri kepada Kanaya, laki-laki itu ingin sekali mengantarkan Kanaya pulang. Awalnya Kanaya tidak mau, panasnya matahari membuat Kanaya mengiyakan ajakan Hamdan. Tidak banyak percakapan yang terjadi antara mereka berdua, mereka saling terdiam. Mereka terhanyut dalam suasana indah penuh dengan kenangan.
Salam Penulis
Degk_Nur
KAMU SEDANG MEMBACA
KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH [TERBIT]
RomanceBismillahirrahmanirrahim.... Jangan lupa, follow akunku dulu yah! 😁 Alhamdulillah.... Novel ini sudah diterbitkan dan menjadi juara 2 di parade menulis 30 hari di Facebook, untuk bagian-bagian dipublikasikan hanya beberapa saja. Kuy, langsung saja...