Bismillahirrahmanirrahim
"Kenapa dia mengatakan kata-kata kasar kepadaku, padahal ayahku sendiri tidak pernah menyinggung perasaanku," kata Kanaya berbicara sendiri.
Belum sehari Kanaya ada di rumah Bisma, dia sudah ingin pulang. Kanaya mengatur rencana untuk pergi dari rumah itu. Kalau dirinya terus-terusan di sana, mungkin dia akan merasa stres. Terdengar suara keluarga Bisma yang sedang membicarakan Kanaya, ternyata alasan Kanaya dan Bisma dijodohkan karena Bisma memiliki hutang kepada Rahman.
'Kenapa ayahku tega menjualku?' pikir Kanaya saat dia mendengar pembicaraan.
Hatinya kini sakit untuk kesekian kalinya. Orang tua yang dia sayangi, tega melakukan hal ini kepadanya. Ternyata, harta yang lebih berharga bagi ayahnya hanyalah uang. Bukan dia, putrinya. Kanaya mengurungkan niatnya untuk pulang, wanita itu benar-benar dilema. Rumah untuk menjadi tempat tinggal dari dia kecil ternyata penuh dengan rahasia yang tidak dia ketahui. Kanaya tidak mau keluar dari kamar meskipun Bisma terus menerus memanggilnya dari luar. Kanaya sudah kalut hati dan pikirannya. Wanita itu ingin sendiri, dan tidak mau diganggu dulu.
"Dasar menantu manja, dari awal aku sudah tidak sudi anakku menikah dengan mu!" hardik Bunga dari luar pintu. Banyak sekali umpatan yang dilontarkan Bunga.
"Sudahlah, Bu. Tidak usah repot-repot berteriak kepada Kaka ipar yang tidak tahu diri itu. Lebih baik kita keluar rumah, jalan-jalan," ajak Bella.
"Iya, kamu benar." Bella dan Bunga akhirnya keluar rumah menuju pusat perbelanjaan.Di rumah hanya ada Kanaya dan juga Bisma, Bisma membiarkan Kanaya di dalam kamar tanpa mengganggunya.
Drt... Drt... Drt ....
Handphone Kanaya berdering, tanda panggilan masuk. Wanita itu melihat layar handphonenya, ternyata panggilan itu dari sahabatnya.
'Assalamualaikum, Kanaya. Kamu tidak pergi ke TPQ sekarang?' tanya Ara.
'Waalaikumussalam, tidak. Hari ini aku libur dulu,' jawab Kanaya dari panggilan telepon.
'Padahal ada Hamdan di sini, dia mengundurkan diri.'
Kanaya tidak terlalu menghiraukan apa yang dikatakan oleh Ara, wanita itu masih belum bisa melupakan luka dalam hatinya.
'Kamu kenapa, Kanaya? Kamu sakit? Kamu menangis ya?' Ara penasaran saat dia mendengar sedikit sesenggukan Kanaya.
'Aku tidak apa-apa.' Kanaya menyimpan kesedihannya sendiri.
Tetap saja, sahabatnya itu masih terus mencari cara agar Kanaya bercerita. Namun, Kanaya masih tetap dalam pendiriannya.
'Biasanya, kalau aku cerita Hamdan. Kamu wanita yang paling semangat, kenapa sekarang kamu seperti ini?' tanya Ara memancing.
'Kamu lupa ya, Ara. Aku sudah menjadi istri orang lain, apa pantas aku masih bahagia mendengar nama laki-laki lain?'
Ara terdiam, Kanaya memang benar-benar ingin menyimpannya sendiri. Hanya itu yang bisa Kanaya lakukan untuk menutupi aib yang dia ketahui.
'Aku pingin sendiri dulu, Ara. Berikan aku waktu,' imbuh Kanaya.
'Ya sudah, maaf jika aku mengganggu.'
Ara menutup teleponnya setelah mengucapkan salam.Salam Penulis
Degk_Nur
KAMU SEDANG MEMBACA
KEHIDUPAN SETELAH MENIKAH [TERBIT]
Roman d'amourBismillahirrahmanirrahim.... Jangan lupa, follow akunku dulu yah! 😁 Alhamdulillah.... Novel ini sudah diterbitkan dan menjadi juara 2 di parade menulis 30 hari di Facebook, untuk bagian-bagian dipublikasikan hanya beberapa saja. Kuy, langsung saja...