Junkyu membuka pintu rumahnya, asahi yang baru turun dari lantai dua segera menghampiri junkyu yang duduk di sofa.
"Wae geurae? Kemana anak-anak?" Tanya asahi sambil melihat sekelilingnya yang tidak ada kedua anak junkyu.
"Mereka tak mau ikut pulang." Ucap junkyu
"Mwo? Kau meninggalkan anakmu di di taman bermain?" Omel asahi
"Mereka dengan appanya." Ucap junkyu
"Maksudmu?" Tanya asahi tidak paham
"Haruto, mereka di rumah haruto." Ucap junkyu
"MWO?" Asahi menatap junkyu
"Aku ingin membersihkan tubuhku dulu. Nanti aku ceritakan oke. Tolong buatkan teh hangat gomawo." Junkyu meninggalkan asahi dan segera pergi ke kamarnya.
"Apa ia sudah gila?"
Asahi membuat teh hangat dan langsung membawanya ke kamar junkyu. Junkyu sudah menyelesaikan acara mandi dan mengganti pakaiannya lalu ia duduk di tempat tidurnya.
"Jadi ceritakan bagaimana kau bisa bertemu haruto." Ucap asahi
"Doyoung yang mengenalkan eunseo padanya saat mereka akan pergi ke villa jihoon." Junkyu tersenyum
Junkyu menghela nafasnya dan ia mulai bercerita semuanya pada asahi. Selain doyoung junkyu juga sangat dekat pada asahi.
"Asahi kenapa menyembunyikannya." Ucap junkyu
Asahi menatap junkyu dan ia mencoba mengingat kembali masa sulit haruto saat ia mencoba melakukan bunuh diri di kamarnya. Asahi menghela nafasnya perlahan dan menatap junkyu.
"Awalnya keluarganya tidak menceritakan apapun padaku sampai akhirnya airi yang menceritakan semuanya. Ia melakukan percobaan bunuh diri sudah ketiga kalinya. Yang terakhir adalah saat ia menancapkan kaca di lengannya sambil memegang fotomu. Aku tak ingin bayangan haruto yang hampir mati itu terulang lagi di otakku tetapi kau malah mengingatkannya. Aku, yoshi dan keluarganya membawa haruto ke salah satu rumah sakit milik keluarga mereka. Seluruh media di bungkam oleh keluarga haruto untuk tidak memperbolehkan meliput apapun tentang haruto seperti pembatalan pernikahannya bersama sakura. Keluarga haruto sangat keras dan berusaha mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi sejak haruto berusaha menolak semuanya sampai ia melakukan hal nekat seperti itu, perlahan mereka mulai melunak karena tidak ingin kehilangan anak mereka. Ahjussi dan ahjumma juga sudah pasrah dan membiarkan haruto bahagia dengan caranya sendiri. Sejak haruto pulih ia mulai menyendiri dan keluarganya mulai membebaskan haruto selama ia tidak melakukan hal yang mengancam nyawanya lagi mereka tidak akan ikut campur. Mungkin dengan membiarkan haruto hidup dengan caranya mereka akan menyetujui saja. Mianhae aku merahasiakan semuanya darimu kyu, aku fikir mungkin saat itu tuhan sedang membalas perbuatannya padamu." Jelas asahi
"Seharusnya kau mengatakannya padaku sejak awal sahi-ya. Ia sangat tersiksa mental dan batinnya sampai akhirnya ia melukai tubuhnya agar ia mengakhiri penderitaannya. Kenapa kalian tidak membantunya, aku baik-baik saja selama ini karena ada dukungan kalian, tetapi haruto tidak. Ia kesepian dan memutuskan seperti itu. Kenapa kalian tidak membantunya juga, agar ia tak menderita." Ucap junkyu bergetar menatap asahi
"Junkyu-ya kau jauh lebih menderita daripada haruto. Ia menghamilimu dan memilih dengan perempuan lain." Ucap asahi
"Ia tidak mencintai wanita itu sahi-ya. Ia melakukan semua yang di minta keluarganya agar aku tidak dalam bahaya jika ia menuruti apapun yang sudah di atur. Jika aku tahu haruto menderita aku akan menjadi temannya, mungkin ia akan jauh lebih kuat menjalani kehidupannya bukan menjauhkannya dan terselubung dalam salah yang terus menerus." Ucap junkyu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure "J" [HARUKYU/MPREG]
Fanfiction*NARASI* "kau itu burung cerewet yang mengganggu teligaku! pergilah dari hadapanku!" -haruto- "tenang saja aku akan segera keluar dari sekolah ini agar hidupmu selalu tenang! aku membencimu." -junkyu- *** *NOTED* Ini hanya fiksi dan karangan tolong...