Junkyu membuka matanya saat wajahnya terkena sinar matahari yang masuk kedalam kamar lewat jendela.
"Ruto-ya bangun sudah pagi.."
Junkyu membangunkan haruto yang masih tertidur sambil memeluknya.
"Lima menit lagi eo. Aku masih sangat mengantuk junkyu-ya."
Junkyu menyingkirkan tangan haruto dari tubuhnya dan segera membersihkan diri. Setelah itu ia segera turun untuk membuat sarapan pagi.
Pip... pip... pip... pip...
Junkyu melihat kearah pintu utama rumah itu tak lama muncul kedua anaknya bersama asahi.
"EOMMMAAAAAA..."
"Aigoo malaikat-malaikat eomma datang..." keduanya memeluk kedua kaki junkyu
Junkyu segera memeluk dan mencium keduanya dengan gemas.
"Appa dimana?" Tanya rowoon
"Nde?" Junkyu bingung
"Semalam halmeoni bilang jika eomma sedang bersama appa. Lalu dimana appa eomma? Ruru appa." Eunseo tersenyum
Junkyu tersenyum menatap kedua anaknya yang tersenyum saat membicarakan haruto.
"Haruskah kami kembali bersama untuk kebahagiaan kedua anak kami."
"Appa kalian di kamar coba bangunkan pasti appa kalian belum bangun jam segini." Ucap asahi
Keduanya berlari ke kamar haruto, junkyu menata sarapan di atas meja.
"Kau kelihatan bahagia. Kalian membuat bayi lagi?" Goda asahi
Wajah junkyu seketika memerah saat asahi menggodanya.
"Kami tidak melakukan hal itu. Hanya tidur bersama saja tidak melakukan hal yang membuat bayi muncul lagi. Jangan menggodaku sahi-ya.." omel junkyu
"Aku hanya bertanya padamu kenapa wajahmu sangat merah eo?" Asahi semakin menggoda junkyu
"HAJIMAAAA."
Selesai sarapan kedua anaknya terus menempel pada haruto. Haruto terus mengikuti permintaan kedua anaknya. Sedangkan asahi dan juga junkyu memilih di dapur untuk membersihkan peralatan makan mereka.
"Kapan mulai kuliah?" Tanya asahi sambil mengupas jeruk di meja dapur.
"Bulan depan aku mulai kuliah. Aku mulai masuk bekerja minggu depan. Kedua anakku akan aku tinggal lagi. Jujur aku sangat sedih saat memikirkan itu." Ucap junkyu dan merapikan peralatan makannya.
"Kapan kalian menikah?" Tanya asahi
"Minggu depan kami akan menikah." Ucap haruto yang masuk ke dapur dengan kedua anaknya.
"Jinjja?" Tanya asahi
"Tentu saja. Tunggu saja undangan kami." Ucap haruto dan ia kembali bermain dengan kedua anaknya.
Junkyu hanya terdiam dan tidak menjawab ucapan haruto.
"Kalian sudah kembali bersama? Wahh daebak..." ucap asahi
"Belum sahi-ya. Aku ingin bukti kali ini, bukan hanya sekedar omongan saja. Kau berharap kami akan menemukan titik akhirkan. Kami sudah mulai menemukannya." Jelas junkyu dan tersenyum
***
Haruto tampak gugup karena akan berhadapan dengan keluarga junkyu, bahkan keluarganya berusaha menenangkan haruto yang terus menghela nafasnya karena gugup.
Tidak lama keluarga junkyu datang dengan asahi dan juga kedua anaknya yang langsung memeluk haruto saat mereka melihatnya.
"Appaaaaa...."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure "J" [HARUKYU/MPREG]
Fanfiction*NARASI* "kau itu burung cerewet yang mengganggu teligaku! pergilah dari hadapanku!" -haruto- "tenang saja aku akan segera keluar dari sekolah ini agar hidupmu selalu tenang! aku membencimu." -junkyu- *** *NOTED* Ini hanya fiksi dan karangan tolong...