TUJUH

882 78 6
                                    

[flashback] beberapa tahun yang lalu...

Sebuah undangan bersampul silver tergeletak di tempat tidur milik Revan. Anak itu memeluk lututnya dan menatap undangan yang tergeletak tidak jauh darinya tanpa semangat layaknya seorang pria remaja. Lalu, dirinya menghela nafas seakan beban di pundaknya sangatlah berat.

Tak lama kemudian pintu kamarnya terbuka, lalu muncullah sosok yang telah ia tunggu sejak tadi. Tetap saja Revan itu tidak bergeming walaupun di dalam hatinya sudah banyak kembang api yang meledak-ledak hanya dengan memandang wajah Tono yang tampan.

"Kamu kenapa, Rev?" Tono bertanya sambil melangkah masuk ke dalam kamar Revan.

"Tuh..." Tunjuk Revan dengan dagu nya.

Tono menoleh dan memperhatikan apa yang dimaksud Revan. Setelah melihat undangan yang dimaksud, Tono lalu menempelkan bokongnya di atas tempat tidur bersisian dengan posisi Revan sekarang.

"Undangan pesta malam? Itu yang membuat kamu galau kayak gini?" Ucapan Tono kali ini membuat Revan mengangguk. "Aku tahu! Kamu bingung akan mengenakan pakaian apa ke pesta tersebut ya kan?" lanjut Tono lagi.

Sekarang mata Revan menatap Tono dengan tajam, kemudian mengangguk pasrah. Sejak tadi Revan memang sedih karena memikirkan pakaian apa yang akan ia kenakan nanti. Revan sama sekali tidak memiliki pakaian atau baju yang pantas untuk ke tempat ramai semacam itu, bahkan dirinya merasa kalau seragam sekolah adalah baju yang paling bagus menurutnya, tapi tentu nggak mungkin kan pakai baju seragam ke pesta tersebut. Revan menghembuskan nafas beratnya kali ini.

"Tunggu sebentar. Nanti aku balik lagi, kamu jangan kemana-mana ya." Perintah Tono, lalu dirinya berjalan melewati pintu kamar Revan saat itu.

Tidak lama kemudian Tono datang dengan membawa sebuah kotak tipis berwarna biru muda yang cukup besar. Lebih besar dari kotak pizza bahkan. Lalu, ia menyodorkan kotak itu pada Revan.

Kerutan di dahi Revan menjelaskan betapa bingung nya anak itu. Pandangan matanya bergantian antara kotak itu dan wajah Tono. Kegiatan itu ia lakukan beberapa kali dan sukses membuat Tono jengah. Hingga akhirnya ia meraih kotak itu Dan meletakkan di atas pangkuan sahabatnya tersebut.

"Ini buat kamu. Ayo coba dibuka." Ujar Tono dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya.

Tatapan ragu terpancar dikedua matanya. Tapi anggukan kepala Tono membuat Revan membuka kotak tersebut. Sontak Revan terpana menatap sebuah baju baru simetris berwarna soft blue, sungguh kemeja tersebut sangatlah menggemaskan dan sepertinya cocok untuknya.

"Baju ini benar-benar untuk aku?" Desis Revan.

Tono menganggukkan kepalanya, "itu memang untuk kamu. Kemeja polos berwarna biru laut."

Baju yang sengaja dipilih oleh Tono dengan tujuan melihat senyum yang selalu membuat hatinya menghangat dan ingin dijaganya hingga nanti.

TBC~

•••°°°•••

REVAN



•••°°°•••

TONO

Warmth Inside You - BoyxboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang