Destiny : two

1.2K 103 36
                                    

DESTINY {VminKook}

Happy reading









~~~~~~~~~~~~~~~~~~~♡

Jimin yang hampir pingsan karena kedinginan, sayup mendengar suara bariton seorang pria yang kini sedang berusaha membangun kan tubuh mungilnya.

"Jimin..?"

Jimin memfokuskan penglihatannya yang buram karena air hujan, memastikan pria itu adalah seorang yang ia kenal.

"Pa.. Paman ?"

"Apa yang kamu lakukan di sini ?"

Tanpa menunggu jawaban dari Jimin, pria tampan yang terlihat berusia matang itu segera menggendong Jimin ala bridal. Membopong tubuh kecil Jimin begitu mudah.

"Bisa kamu pegang payung ini ?"

Jimin mengangguk lalu memegang payung agar melindungi tubuh mereka dari derasnya air hujan. Satu tangan Jimin memeluk leher pria yang ia sebut -paman tadi erat. Beberapa kali pria itu menunduk, menatap Jimin dengan raut khawatir. Beruntung air hujan sempat membasahi wajah manis Jimin, jika tidak pria itu akan semakin khawatir jika tahu Jimin menangis.

Dan setelah beberapa langkah pria yang menggedongnya itu terhenti tepat di samping mobil.

"Berikan payung nya" pintanya. Jimin menurut. Setelah itu tubuh Jimin ia dudukan di kursi penumpang dalam mobilnya.

Pria yang masih mengenakan stelan jas itu pun segera menutup pintu mobil setelah Jimin duduk dengan nyaman. Menyusul masuk ke dalam mobil dari sisi yang lain, melipat payung kemudian menyimpan di bagian pintu mobil. Payung nya cukup kecil.

Sembari mendudukan dirinya di balik kemudi ia menoleh ke arah samping di mana pria manis itu tengah menggigil kedinginan.

"Ya ampun kamu sampai pucat begini" ucapnya panik lalu melepas jasnya.

"Jimin..  zzzztt... baik-baik saja zzzdd.. paman"

"Menggigil begitu bilangnya baik-baik saja, kamu lucu. Buka kaosmu, percuma juga kamu pakai jas saya kalau kaos kamu basah nanti kamu tetap masuk angin"

"Hah.. gak usah paman, Jimin baik-baik saja kok, bener deh" elak Jimin, sekuat tenaga ia menahan suara menggigilnya.

"Ck.. kamu ini, tenang saja saya tidak akan memakan kamu kok. Cepat lepas kaosnya, saya tidak akan melihat" setelah mengusak rambut Jimin yang basah pria itu meletakkan jasnya di antara duduk mereka. Setelahnya pria itu berbalik membelakangi Jimin.

"Cepat Jimin, apa mau saya yang lepas kaosnya ?"

"Ah.. iya.."

"Benar boleh saya lepaskan ?" Guraunya, terdengar kekehan pelan setelah suara beratnya berakhir.

"Ti-Tidak paman maksud Jimin, iya Jimin akan lepas." Jimin segera melepas kaos basah nya lalu meletakkannya di bawah kaki. Jimin memakai jas milik paman nya.

"tenang Jimin, saya tidak akan mengintip kok. Nanti juga saya akan lihat saat kita sudah resmi. Untuk apa saya mengintip nanti mata saya bintitan lagi".

Jimin terdiam setelah menyadari ucapan pria itu.

Resmi ?

"Sudah belum, kenapa lama ya ? Sepertinya kamu benar butuh bantuan saya ?"

"Umh.. tidak paman, Jimin sudah selesai kok"

"Oh, saya berbalik ya ?"

"Iya paman Taehyung"

Pria bernama Taehyung itu pun memutar badannya menghadap ke kanan. Lalu senyumnya merekah melihat tubuh Jimin sudah terbungkus jas biru miliknya.

"Kenapa kamu tiduran di taman tadi, bahkan kamu mengabaikan hujan, membiarkan tubuhmu kedinginan seperti ini"

Destiny [VminKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang