Destiny : three

1K 102 44
                                    


DESTINY  [VminKook]

Happy reading






~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~♡

Tubuh Jimin terasa remuk, selama tiga hari ia habiskan hanya untuk bermain dengan Jungkook. Katakan Jimin memang gila.
Tapi ia tak peduli, Jimin hanya ingin membuat memori yang indah saat terakhir bersama kekasihnya.

Perlahan tubuh mungil nan ringkih itu berbaring di atas kasur. Setebal dan seempuk apapun kasur di atas ranjang itu nyatanya tidak mampu mengurangi rasa sakit ditubuhnya.

Apalagi hatinya ?

"Maafkan aku Jungkook, maaf... hiks"

Tubuh mungil itu terguncang karena aliran air mata, Jimin mencoba menyembunyikannya di dalam selimut. Menggulungnya rapat di dalam kain tebal berwarna kuning itu. Menikmati rasa sakit dan rasa bersalah yang kian menusuk di hatinya.

"Cintaku hanya untukmu Jungkook"

Ya benar, cinta di hatinya memang hanya untuk Jungkook. Akan terus seperti itu, karena Jimin akan berusaha terus menjaganya, memupuk dan menyiraminya. Dalam luka.

Saat ini Jimin hanya ingin menjadi anak yang baik, yang berbakti kepada orang tua. Jimin tidak ingin ayahnya selalu merintih di malam hari menyebut nama bundanya. bundanya yang tak kunjung pulih dari sakit yang di derita.

Taehyung datang, membawa penawar sakit berupa kesepakatan dengan imbalan. Pinangan.

Jimin hanya ingin bundanya pulih seperti sediakala. Tersenyum bahagia di pagi hari, menyambutmya hangat di sore hari.
Jimin hanya ingin ayahnya terlepas dari rasa yang mencekat di dalam hati.

Meski harus, menyingkirkan Jungkook si pemilik hati. Melukai hati Jimin sendiri. Kerajaan cinta yang megah dan indah, yang telah mereka bangun selama ini harus runtuh, hancur berkeping tanpa sisa yang bisa di kais sebagai simpanan yang indah di dalam hati.

Saat ini, Jimin hanya ingin dunia bergejolak agar seluruh penghuni yang ada berpindah posisi. Menjauh, tanpa saling bertemu dan bertegur sapa. Melupakan semua hubungan yang pernah terjalin satu sama lain.

Jimin ingin menatap hidupnya yang baru, menyokong dunia barunya bersama Taehyung suaminya.
Meski tanpa rasa cinta, hati Jimin bagai malaikat, bersih tanpa noda. Pria manis itu berjanji, tidak akan pernah menyakiti Taehyung.

Jimin berjanji hanya satu, cukup Jungkook yang ia sakiti. Cukup satu noda hitam yang mengguratkan satu nama, Jungkook.

"Temukan orang lain, dan berbahagialah kamu di sana"

.

.

.

.

"Bahagiaku cuma kamu Jimin"

"Apa salah aku Jimin ? Kamu bilang bosan ? Kamu bosan sama aku ? Apa sepayah itu Jeon Jungkook menurutmu sayang ?"

Jungkook membiarkan tubuhnya terus di guyur aliran air dari shower yang menggantung di atas kepalanya.
Meredam panas di kepala, seolah asap mengepul dari sana. Gerutu kecil bercampur geraman mengikuti suara gemuruh samburan air shower.

Berkali-kali Jungkook menghantam dinding dengan tangannya yang mengepal hingga memar dan beberapa titik darah keluar dari pori-pori kulit yang pecah.
Jungkook tidak peduli, Jimin yang selalu peduli kini sudah tidak peduli. Bahkan kekasih manisnya itu telah pergi. Meninggalkan luka yang begitu besar dalam dan menganga.

Jungkook tersenyum miris, menatap dirinya di dalam cermin. Betapa menyedihkan Jungkook saat ini.

Pyaaang !

Destiny [VminKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang