Hail To The Queen [On Going]

02. Sniper Woman

Mark saat ini tengah berada di dalam sebuah ruangan yang berisi begitu banyak komputer serta perangkat-perangkat lain yang dibutuhkan oleh seorang peretas.

Organisasi itu memang melakukan berbagai bisnis kotor dan transaksi ilegal. Termasuk menjual belikan data rahasia milik negara atau perusahaan yang diinginkan klien.

Mark yang sedang berfokus pada layar komputer di hadapannya, sedikit terusik saat ponselnya berdering terus menerus. Pria itu mengusap wajahnya kasar sebelum akhirnya meraih ponsel di dalam sakunya.

Nama Fergio terpampang di layar kecil itu.

"Halo, Kak. Ada apa?"

"Mark, tanyakan kepada istrimu. Anjing seperti apa yang dia inginkan?"

"Ah kau mau ke kennel sekarang?"

"Ya, tapi kurasa aku tidak bisa memilihkan untuknya, aku takut jika selera kita tak sama."

"Sebaiknya kau tanyakan langsung kepadanya, dia tadi pamit untuk berlatih senjata. Sepertinya saat ini dia berada di training ground."

"Ah baiklah kalau begitu."

"Maaf sudah merepotkanmu, Kak. Tapi aku sedang sangat sibuk akhir-akhir ini."

"Tidak masalah, Mark."

Sambungan telepon terputus, seperti biasa, Fergio tidak pernah berbicara sebelum menutup telepon.

Sudah sedari lama, Mark mengatakan jika dirinya ingin menghadiahi Kylie seekor anjing militer. Anjing tersebut akan diberikan ketika perempuan itu sudah menyelesaikan misi terakhirnya. Namun, akhir-akhir ini ia sibuk dengan pekerjaannya. Sehingga Mark memutuskan untuk meminta bantuan kakaknya.

Mark menaruh ponselnya dan kembali berfokus pada pekerjaannya. Sesekali pria itu memijat pelipisnya yang terasa pening. Menjadi seorang hacker tidaklah semudah yang dibayangkan.

Meskipun Mark sudah ahli dalam bidang itu, terkadang sebagian perusahaan selalu memperbarui sistem keamanannya, membuat Mark mengalami sedikit kendala.

🌺🌺🌺

Kylie memusatkan seluruh atensinya pada target di hadapannya-sebuah manekin yang terbuat dari fiberglass yang berdensitas tinggi. Berlapiskan gelatin dengan bagian internal yang menyerupai organ dalam manusia sungguhan.

Di tangannya, sebuah assault rifle berjenis AK-47 dengan pelatuk yang sudah ia tarik, siap meluncurkan timah panasnya.

Dorr ...

Manekin itu mengeluarkan darah buatan, saat Kylie berhasil memberondong organ vitalnya dengan peluru otomatis yang dikeluarkan senapan tersebut. Jika saja itu manusia sungguhan, maka detik itu juga ia akan tewas di tempat.