Hari mulai gelap, Mark dan Kylie kini tengah mengamati sebuah rumah yang berdiri tepat di hadapan mereka. Rumah kayu itu terlihat cukup tua dengan cat yang sudah mulai luntur di beberapa bagian.
"Apa kau yakin ini tempatnya?" tanya Kylie ragu.
Mark masih memfokuskan matanya ke arah bangunan tersebut. "Tidak ada lagi bangunan di ujung gang ini, kurasa kita sudah berada di tempat yang tepat."
"Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayo kita hampiri," ucap Kylie.
Perempuan itu baru saja hendak turun dari motornya. Namun, Mark mencegahnya. "Jangan terburu-buru."
Mark menekan earpiece yang terpasang di telinganya dan menghubungi anggotanya.
Ia mengirim pesan kepada anggotanya untuk mengecek apakah target masih berada di dalam sana. Sementara dirinya dan Kylie bertugas mengawasi tempat itu dari kejauhan.
Hal itu bertujuan agar mereka bisa langsung mengejar, apabila target terlihat melarikan diri.
Beberapa anggota segera turun dari kendaraan mereka dan berjalan mengendap mendekati gedung.
Menit demi menit telah dilalui, Mark masih menunggu kabar dari anggotanya. Hingga pada akhirnya earpiece milik pria itu menyala. Dengan cepat Mark menerima panggilan tersebut.
"Bangunan telah kosong, sepertinya orang itu telah meninggalkan tempat ini sebelum kita sampai."
Mark dan Kylie saling tatap lewat spion motor.
"Tapi ada sebuah pesan yang dia tinggalkan, bisakah kau kemari untuk mengeceknya?"
"Aku akan segera ke sana," tutur Mark.
Mereka kemudian turun dari motor tersebut. Mark membuka helm yang masih terpasang di kepalanya. "Kau tunggu di sini," tuturnya kepada Kylie.
"Aku ingin ikut."
"Tidak, akan lebih baik jika kau menunggu di sini."
Setelah itu, pria itu berjalan mendekati bangunan. Sementara Kylie menunggu di posisi awal seorang diri.
Mark menghampiri pasukannya yang terlihat masih sibuk memecahkan kode pesan yang Sean tinggalkan.
"Ada apa?"
"Ini." Salah satu anggota pasukan menyerahkan selembar kertas yang ia genggam.
Mark memperhatikan kertas tersebut, terdapat 3 kata dengan huruf acak. Ia harus menyusun huruf itu untuk mengetahui isi pesan tersebut.
___V-E-A-S Y-R-U-O F-I-E-W !
___Mark memicingkan mata, kurang dari semenit pria itu sudah dapat menyusun huruf tersebut. Matanya seketika terbelalak, dan dengan cepat pria itu berlari keluar ruangan di ikuti oleh pasukannya.
🌺🌺🌺
Fergio kini tengah bersiap-siap untuk menghadiri undangan minum dari rekannya. Setelah cukup lama menutup diri, pria itu pun memutuskan untuk kembali melakukan aktivitasnya yang dulu.
Menunggu kabar dari Mark dan Kylie hanya membuat perasaannya was-was.
"Setidaknya sedikit minuman bisa menenangkan pikiranku." Fergio bergumam sembari memperhatikan pantulan wajahnya di cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hail To The Queen [On Going]
حركة (أكشن)Sekuel Unhappy Queen (bisa dibaca terpisah) Ini adalah kisah Kylie ... Istri dari seorang Boss Mafia yang harus menerima donor sperma dari mantan suami sekaligus kakak iparnya, Fergio Osvaldo. Ikuti ceritanya ...