PROLOG

519 72 91
                                    

Ini adalah sekuel dari cerita Unhappy Queen yang tentunya akan jauh lebih menarik dengan konflik yang lebih berat dari cerita sebelumnya. Jika ingin tahu bagaimana Kylie C. Osvaldo bisa sampai pada titik ini. Bisa baca cerita sebelumnya.

🌺🌺🌺

Seorang wanita muda berpakaian serba hitam dengan rambut yang diikat pony tail, saat ini telah memimpin pasukannya. Tiga orang pria berbadan perkasa berjalan mengendap mengikuti arahan sang pemimpin.

"Ini adalah tugasku, kalian tunggu di sini!" Wanita itu memberi komando, yang langsung dituruti oleh bawahannya.

Para pria perkasa itu berdiri di depan pintu, dan mengawasi keadaan sekitar. Sementara sang wanita mulai memasuki ruangan.

Sepatu boots-nya berderap di dalam sebuah ruangan yang dipenuhi oleh puluhan rak yang berjejer rapi. Wanita itu telah siaga dengan pistol yang saat ini ia genggam. Ini adalah tugas terakhirnya sebelum ia dinyatakan layak untuk bergabung dalam organisasi rahasia suaminya.

Kylie C. Osvaldo, setelah pernikahannya menginjak usia satu tahun, wanita itu memutuskan untuk mengikuti jejak suaminya, bergabung dalam organisasi rahasia De L'enver.

Awalnya Mark menolak, pekerjaan ini terlalu beresiko untuk seorang perempuan seperti Kylie. Namun, istrinya begitu keras kepala. Sehingga mau tidak mau, Mark akhirnya memberikan pelatihan khusus untuknya.

Ada satu hal yang baru ia ketahui dari sang istri, perempuan itu ternyata cukup pandai dalam mempelajari hal baru. Dalam waktu satu tahun saja, Kylie sudah mahir dalam menggunakan berbagai senjata.

Mark mulai mengajaknya mengikuti rapat bersama para anggota, dan ia begitu kagum mendengar taktik yang disarankan oleh Kylie.

Dari situlah semuanya bermula. Kylie mulai menjalankan berbagai misi yang diberikan oleh Mark, sehingga dirinya mulai tercatat dalam criminal record.

Di tahun terakhir pelatihannya, ia ditugaskan untuk mengambil dan menghilangkan rekam jejak kriminalnya. Dan ini adalah tugas terakhirnya sebelum ia dinyatakan resmi menjadi anggota De L'enver.

"Sepertinya ini cukup mudah."

Setelah dirasa aman, Kylie menyelipkan pistol itu pada holster[1] yang terpasang di pahanya. Ia kemudian berjalan mendekati rak yang diisi oleh ribuan map.

Wanita itu mulai menelusuri barisan rak yang tertata rapi, ia membaca label demi label berdasarkan tahun penyimpanan, untuk menemukan tempat di mana rekam jejak kriminalnya tersimpan.

"Ah ... di sini." Kylie berhenti tepat saat ia menemukan label tahun yang ia cari.

Ketika Kylie tengah sibuk membaca satu per satu nama yang tertera di sana. Tanpa ia sadari, seorang petugas telah berdiri di belakangnya, sembari mengacungkan pistol ke arahnya.

"Angkat tangan!"

Kylie sedikit tersentak. Namun, ia berusaha untuk tenang. Saatnya melakukan taktik yang sudah ia persiapkan. Wanita itu pun mengangkat tangan dan memutar badan perlahan.

Di balik kacamata hitam yang ia gunakan, matanya menelusur mencari spot yang tepat untuk ia beraksi.

Secepat kilat wanita itu berguling ke arah kanan. Kylie berhasil mendaratkan lutut dan kakinya dengan presisi. Sementara tangannya mulai meraih pistol yang langsung ia tembakkan ke arah kaki petugas tadi.

Dorrr ...
Ahhh ...

Suara tembakan disertai erangan kesakitan keluar dari mulut petugas itu. Kylie berjalan menghampiri pria yang saat ini sudah terkapar akibat luka tembak di kakinya. Wanita itu menatap datar ke arah petugas tersebut, kemudian menembakkan dua buah peluru ke kepalanya.

Kylie menyeringai kecil dan mulutnya melafalkan dua kata. "Double shoot!"

🌺🌺To be continued🌺🌺

1. Holster : tempat penyimpanan/sarung pistol

Gimana si Kylie? Keren gak?

Jangan lupa di tap bintangnya
👇👇👇

Hail To The Queen [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang