_HAPPY READING _
Pagi ini, cuaca cukup dingin. Mentari belum menampakkan wujudnya. Awan hitam nampak menari nari diatas sana. Tampaknya hujan akan turun sebentar lagi, membasahi bumi sebelah barat.
Aktivitas yang sebelumnya orang orang lakukan sepertinya akan terhenti, sebab rintik demi rintik tetesan air itu mulai jatuh ke tanah.
"Hai, hujan. apa aku boleh memeluk mu? Siapa tau kamu membutuhkan seseorang untuk berbagi cerita. Aku siap untuk menjadi seorang pendengar."
Tak ada Jawaban, hanya ada suara rintik hujan yang jatuh ke atap rumah.
Selesa tersenyum, dia tau tidak mungkin sang hujan menjawab pertanyaan nya. Dia hanya ribuan tetesan air yang di perintahkan oleh dewa untuk turun ke bumi. Menjawab pertanyaan selesa? Sangat mustahil. Impossible.
Siapa yang berkata tidak boleh? Tentu saja, Selesa. Kamu boleh memeluk kami semaumu.
Selesa gamang.
"siapa?" Selesa menoleh ke segala arah, tidak ada siapapun. Lalu suara siapa itu? Apakah itu adalah suara dari alam bawah sadar nya? Ah sepertinya selesa hanya berhalusinasi.
Jangan pernah menganggap sesuatu yang mustahil itu tidak ada, Selesa. Kami nyata, hanya saja mereka tidak bisa mendengar nya. Hanya orang seperti mu, lah, yang dapat mendengar kami.
Lagi, suara itu kembali terdengar, Selesa mengedarkan pandangan ke sekeliling nya, tidak ada siapapun di sini. Lalu kenapa suara itu berkata bahwa hanya dirinya? Selesa dilanda kebingungan yang semakin menjadi.
Kenapa semua ini aneh, suara suara itu kenapa terasa nyata baginya? Menghiraukan nya, Selesa mulai melangkah mendekat ke arah guyuran hujan yang semakin deras. Tak peduli dia akan sakit atau tidak terpenting dia bisa memeluk hujan seperti impiannya.
"Aaaaaaaaaa hujan ayo kita nikmati hari ini bersama, jangan merasa takut Karna aku selalu menyukai suara, bentuk dan jumlah mu"
Terimakasih, Selesa. Aku senang bisa mengenal mu. Kamu itu berbeda dan spesial, Sungguh Dewa Krisna sangat baik menciptakan kamu untuk kami.
Selesa menghiraukannya, walau suara tersebut sangat terdengar jelas. Dia hanya ingin menikmati waktunya bersama hujan, karena ini adalah kali pertamanya dia bisa bermain hujan. Lagi.
.
.
.
.Setelah puas bermain hujan selama 10 menit, akhirnya Selesa menyerah. Dia tidak merasa kedinginan, hanya sedikit merasa lelah.
Memilih untuk masuk kedalam gedung, Selesa mengambil beberapa pakaian ganti yang sudah tersedia di sana, lalu mengganti nya di kamar mandi.
Menghabiskan waktu sekitar 15 menit akhirnya Selesa keluar dengan tubuh yang sedikit lebih segar. Tapi ini cukup aneh, kenapa dia tidak merasa sakit atau kedinginan seperti biasanya? Atau mungkin daya tahan tubuhnya cukup baik?
"Huufftt, memikirkan jawaban itu saja membuatku pusing, apalagi memikirkan suara aneh tadi. Ah sepertinya aku harus pergi ke dokter, atau pergi berdoa ke Pura?" Selesa masih memikirkan nya, sepertinya pilihan kedua tidaklah buruk, sebab cuaca yang mulai bersahabat.
Melirik jam di dinding ruangan itu, Selesa mulai melangkah keluar dengan tas jinjing di bahunya.
.
.
.
.Di Pura Segara ini lah biasanya Selesa Taksa melakukan sembahyang kepada sang Dewa. Sebelum menuju ke sana, tak lupa Selesa membawa 7 dupa.
Pura Segara saat ini tampak begitu sepi, hanya tampak beberapa orang yang melakukan hal yang sama dengannya.
Selesa singgah ke sini pun bukan untuk sembahyang, tapi hanya sekedar untuk berdoa kepada sang dewa, jika Selesa ingin dijauhkan dari hal hal aneh. Contohnya saja seperti tadi.
Setelah selesai dengan doanya, selesa mulai bangkit dari duduknya menuju ke rumahnya.
Sungguh hari ini sangat melelahkan dan menyenangkan dalam hidup seorang Selesa Taksa yang sepi dan sunyi.
Mau mendengarkan selesa bercerita tentang hidupnya? Selesa dengan senang hati akan menceritakannya.
Hidupnya tidak semenyedih kan itu, walau kadang Selesa merasa sepi di saat-saat tertentu, apalagi hari ini.
Sebenarnya Selesa mempunyai keluarga yang sangat menyayanginya. Hanya saja, tekadnya yang ingin mencoba hidup mandiri lah membawa nya kepada ke kehidupan sekarang.
Selesa itu emang aneh, tak urung dia masih bertahan dengan status nya yang jomblo itu.
Bagi seorang Selesa status pacaran tidak penting, yang penting dirinya bahagia menjalani hidup walau tidak ada pasangan.
Jedarrr
"Demi dewa" kaget nya seraya mengusap dada nya yang bergemuruh hebat.
Selesa mendongak ke atas untuk melihat langit yang cuacanya masih sangat cerah, tapi kenapa ada petir? Bahkan suaranya seakan-akan menggambarkan akan ada peristiwa besar yang menanti.
Selesa berharap semoga ini hanya petir biasa, bukan pertanda buruk seperti perkiraan nya.
Persiapkan lah dirimu Selesa, akan ada saatnya kamu tahu tentang semua ini.
Lagi dan lagi, suara itu kembali terdengar. Tapi kali ini siapa yang berbicara? Saat ini cuacanya cerah, tapi kenapa suara aneh itu selalu mengikuti Selesa? Dewa tolong bantu Selesa.
"Oke Selesa, tenang kan dirimu. Tarik nafas, lalu buang. Huufftt." Ujarnya seorang diri, saat dirasa sudah sedikit tenang, Selesa mulai melangkah pergi meninggalkan kawasan Pura Segara.
Untuk saat ini biarkan Selesa tidak berfikir negatif, dia hanya tidak ingin hari menyenangkan tadi hancur karna hal ini.
Akan ada masanya nanti Selesa memikirkan nya, yang jelas untuk saat ini Selesa ingin menjadi seorang manusia normal.
.
.
.
.
.Saat sampai di rumah, tempat pertama yang Selesa tuju adalah Dapur. Karna sepanjang perjalanan dirinya tidak bisa tenang, jadi Selesa membutuhkan sesuatu untuk menghilangkan rasa hausnya dulu.
Selesa itu tipikal orang yang jika di landa gundah, pasti akan merasa gerah dan juga resah. Dia akan terus memikirkannya walau hatinya terus memberontak.
Setelah selesai, Selesa langsung menuju kamarnya. Tempat paling tenang dan damai karena saat ini dia ingin mengistirahatkan tubuh nya. Selesa berharap semoga hari esok suara aneh yang dia dengar tadi tidak ada lagi.
Suara yang sampai sekarang masih terngiang di telinganya. Walau Selesa berusaha untuk lupakan walau sejenak.
Lalu setelahnya gelap mengambil kesadarannya.
.
.
.
.
.
.
.
.To be continue
HELLO SEMUA, I'M BACK.
GIMANA PERASAAN KALIAN SETELAH BACA PART INI? TULIS DONG DISINI.
CERITANYA BAGUS GAK SIH? KOK GUE JADI NGERASA INSECURE GITU??
AYO KALAU SUKA, KOMEN YA, VOTE JUGA LEBIH PENTING.
GAK KOMEN ATAU VOTE G DILANJUT LAGI NIH🤣BIAR KALIAN KEPO GITU LOH.
OKEE, GAK MAU PANJANG LEBAR LAGI LAH SEE YOU NEXT CHAPTER GUYSS.
KAMU SEDANG MEMBACA
life of a Fortune teller
Fantasysebelum membaca, lebih baik follow dulu akun ini, biar gak ketinggalan semua informasi terbaru. Namanya Selesa Taksa. Biasa dipanggil Selesa. Seorang anak manusia, yang diberi kelebihan oleh sang dewa langit, sejak kelahirannya ke dunia. Kedua ora...