HAPPY READING!!!
Diperjalanan pulang Via mendengar suara yang cukup keras karena memang jalanan sedang sepi. Via memarkirkan motornya dipinggir jalan lalu mendekati sumber suara yang berada di sebuah gang sambil menenteng helmnya.
Apa yang dilihatnya membuat Via terkejut, bagaimana tidak?!, seorang cowok sedang berkelahi dengan 10 orang preman sekaligus, walaupun bisa menumbangkan 5 orang, cowok tersebut tetap saja kalah jumlah dan tenaga.
Via membulatkan matanya saat melihat cowok tersebut tumbang setelah dipukuli menggunakan balok kayu.
Segera Via berlari sambil mengayunkan helmnya menghantam salah satu preman yang hendak kembali memukul cowok tersebut, sebelum mereka tersadar akan keadaan Via kembali melayangkan helmnya menghantam satu persatu kepala preman tersebut.
"Lo masih bisa jalan kan?!" Via menarik cowok tersebut berlari ke motornya tanpa menunggu jawaban dari sang empu.
"Oi!,udah naik!,keburu mereka ngejar" tegur Via yang sudah siap tancap gas.
Merasa motornya memiliki beban tambahan Via segera tancap gas tanpa memperdulikan preman yang meneriakinya.
"Tolol!, mana ada yang mau nunggu buat dipukul" dumel Via sambil membelokkan motor nya kearah halaman rumahnya.
"Bunda!!! Via pulang" teriak Via setelah memarkirkan motornya
"Eh gua hampir lupa kalau ada lo, ayo masuk gua obatin di dalem aja" Via agak tersentak saat menyadari keberadaan orang yang dia culik (?)Cowok itu hanya diam menurut karena tangannya ditarik.
"Loh?! Ini siapa? Kamu culik dari mana anak orang" omel mama Yuna sambil meneliti penampilan cowok tadi."Anu bun itu tadi...dia dipukul di gang perumahan sebelah" Via menggaruk pipinya canggung karena dikatain menculik padahal dia cuman menolong.
Mama Yuna mengangguk karena memang sudah terbukti jelas diwajah cowok tersebut memar.
"Belanjaan bunda mana?" Tanya bunda lalu segera mengalihkan perhatiannya kepada anak ke-2 nya tersebut.
"Aman bun, biar Via yang taruh di kulkas sekalian bikin kalian minum sama ambil kotak obat" Via mengangkat kantong belanjaan nya, bunda Yuna hanya geleng - geleng kepala yang melihat tingkah anaknya yang memang takut melihatnya kelelahan.
" eh lo sama bunda gua dulu ya, gua bikinin minuman jus jeruk gak apa kan?", cowok tersebut mengangguk sambil tersenyum canggung kearah Via maupun bunda yuna.
"Ayo duduk dulu nak" ajak bunda yuna setelah Via berjalan riang kearah dapur.
"Oh iya nama kamu siapa? Dari tadi anak saya ga ada nyebut nama kamu" tanya bunda yuna.
"Saya Alaska Algarendra tante, biasanya dipanggil aska""Nih silahkan diminum" Via meletakkan napan yang berisi dua gelas minuman jus rasa jeruk dan beberapa biskuit di piring.
"Kamu apain anak orang sih dek?" Tanya bunda yuna menatap heran anaknya yang malah duduk bersila diatas sofa.
Via cuman nyengir lalu bergerak mengambil kapas dan alkohol untuk membersihkan luka Alaska.
"Luka lo ga banyak, wah jago berantem ye lo?!" Seloroh Via lalu mengucapkan permisi pada Alaska sebelum menyentuh lukanya.
Alaska sendiri tidak keberatan, malah dirinya terfokus pada wajah Via yang sedang mengobatinya sambil mengoceh beberapa hal bersama bunda Yuna.
"Lucu" inner Alaska berteriak dalam hati.
"Nah beres, sama-sama " ucap Via sambil menempelkan plester di batang hidung Alaska entah untuk apa.
Alaska menaikkan satu alisnya heran. " makasih, tapi ini buat apa?" Ucap Alaska sambil menunjuk plester yang tertempel dihidungnya.
"Heheh ga ada sih, buat nambah kecakepan lo aja" Via nyengir tanpa beban, tidak tau saja Alaska menahan rasa malunya.
"Via udah jangan digodain anak orang sini kamu" bunda Yuna menepuk sofa kosong disebelahnya.
Via pun menurut saja,toh urusannya sudah selesai, dia ingin bermanja ria dengan sang bunda.
"Silahkan diminum nak" teguran itu membuat Alaska tersadar di tidak harusnya berlama-lama disini, Alaska berdehem lalu menyeruput beberapa kali hingga tersisa setengah.
" makasih ya tante, Alaska pamit dulu ada urusan" Alaska menyalimi Yuna lalu segera pergi dari rumah kediaman Sakala itu.
*****
Tbc...thanks sudah membaca alur tidak jelas ini hehehe.
![](https://img.wattpad.com/cover/265371176-288-k621736.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC GIRL | VIA
Подростковая литератураwaktu yang mempertemukan kita, tapi takdir yang menjadi pemisah kita. book 1, masih newbie, mohon pengertiannya jika alur membosankan.