part 3 a

4.5K 37 5
                                    

" kupeluk gadis tua berambut putih dengan tubuh yang terkulai lemas di atas tempat tidur. Yap,, hari ini aku membawa ibu kerumah sakit bersama gilang beserta adiku herman.. tak lupa teman sekolahku yang bernama randi, ira, sisi, ikut menengok ibu. Syukurlah masih ada yang perduli denganku, meski disekolah aku tidak terlalu dekat dengan mereka namun keempat temanku telah menunjukan betapa respectnya mereka terhadapku."

'' didalam ruangan ini hanya ada ibu, aku, randi, adiku herman, serta sisi. Bagaimn dengan ira? Ira menunggu diluar bersama gilang dikarnakan ruangan yang sempit dan tidak boleh banyak orang yang menengok karna ibu masih dalam tahap pemulihan akhirnya mereka berdua menunggu diluar."

" sekilass dari pantulan kaca aku melihat gilang bersama sisi sedang mengobrol dengan satu tangan gilang memegang tangan sisi, entah apa yang mereka obrolkan yang jelass di setiap obrolannya diselingi tertawa dan candaan. Namun disisi lain hatiku merasaa tidak tenang melihat sisi dan gilang seperti itu. Sebenarnya ini sangatlah wajar toh mereka ini teman satu kelass dan tidak perlu dicurigai, apa mungkin ini yang dinaamakan cemburu?? Mungkin mulai hari ini aku mulai menyimpan rasa terhadap gilang dan perasaan ini? Dan apakah ini yang dinamakan cintaa?? Mengingat gilanglah cinta pertamaku. Persetan dengan semua pertanyaan yang ada di otaku, kubuang jauh jauh pikiran negatif dan kufokuskan bagaimana ibu bisaa kembali sehat".

" oiyaa bagaimanaaa ndraa kondisi ibumu saat ini, ujar randi".

" kata dokter sih tadi proses masa pemulihan ran"

" ohh gituuu ndraaa semoga cepat sembuh.. dan ini kami membawa sedikitt oleh oleh"

" makasih atas doanya ran.. Iraa. Makasih juga buat semuanya"

" seketika airmataku mengalirr, ya tuhann terimakasih atas semuanyaaa kau telah mendatangkan orang baik padaku. Doaku dalam hati"

" yaelahh anak cowo ko nangiss sihhh... ujar randi"

" iya nih dasar cengenggg... timpall iraaa

" lahh engga ko ini cuman kelilipan alibikuu... oiya ran.. iraaa besok aku izin ga masuk sekolah abisnya aku harus jagain ibu karna ga ada yang jaga selain aku kalau herman dia lagi fokus ujian "

" sippp bisaa di aturrr... ketusss iraaa"

" oiya ndraa gua mau tanya waktu hari itu aku seperti liat kamu deh di acara khitanan anak pak sapto tapi bedanyaa hari itu kamu tampil sebagai cewe. Atau mungkin gua salah liat?? Mana mungkin sih cowo seganteng lo bisaa cantikkk ... ujar randi"

" shitttt... ternyataaa pas acara itu ada yang melihatku tampil sebagai indri, akupun mengeles kepada randi bahwa itu bukanlah aku. Namun disisilain aku malah merasa lebih tertantang untuk menjadi indri. Ahh sialaan batinku dalam hati apa mungkin gua udah terlanjur nikmatin peniss si gilang dimulut?? Ahh itu sih ga mungkin tapi fantasinya itulohh anjayyy bettt bikin kontolku sedikit demi sedikit menegang. Ingin rasanya aku tampil sebagai indri di depan ira dan randi dan juga sisi tapi itu tidak mungkin bisa bisaa aku di buli bahkan bisa jugaa aku dijauhi oleh merekaa,"

" kulirik pandanganku kembali ke pantulan kaca ternyata sisi dan gilang sudah tidak ada diluar. Kemanakah merekaa?? Hatiku kini berdeguk kencang tak karuan. Kemudian aku meminta izin ke air padahal niatku itu memastikan bahwa gilang dan sisi masih berada di area sekitaran ruangan, namun diluar dugaan mereka sudah tidak berada di tempat. Ingin aku mencarinyaa tapi sudahlahhh rumah sakit ini terlalu luass maka kuurungkan niatku dan kembali masuk keruangan dimana tempat ibu dirawat"

" ira dan randi pun izin pamit pulang padaku kemudian disusul herman karna beralasan harus menghafal materi untuk ujian besokk. Ruangan pun kembali sunyi dan aku masih memikirkan gilang dan sisi. Sebenarnya mereka kemana sihhh ketusku dalam hati perasaan cemburu masih menyelinap dalam hatiku, namun yang lebih membuatku cemas adalah aku takut gilang belum membayar uang perawatan Bisa bisa aku jadi kelinci uji coba pembedahan organ tubuh ketusku....."

My Life My HAPPINIESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang