Aloo guys
Ini adalah cerita kedua yang aku buat,kalo misalkan masih banyak typo atau kesalahan kata yang kurang di mengerti kalian tinggal komen aja nanti ku perbaiki,so jangan hujat juga ya kalo cerita nya masih memiliki banyak kekurangan nanti aku bakal coba untuk perbaiki,dan maklum juga ya aku masih pemula guys.Sebelum baca ada baik nya follow akun ku dulu ya.
Dan aku mau ngucapin makasih juga yang udah mau mampir ke cerita ku ini,so semoga kalian terhibur dan suka,kalo pun gasuka ya gapapa.
Happy reading!!
🦋🦋🦋
Bel pulang sekolah baru saja berbunyi nyaring sekitar lima menit yang lalu,semua murid SMA Jayakarta bersorak kegirangan dalam hati begitu mendengar nya karena memang hal tersebut sudah mereka nantikan sedari tadi.
Nampak dari kejauhan,sosok cowok tampan berkulit putih dengan tinggi badan sekitar 184 cm itu tengah berbaring di atas bangsal uks,jangan mengira bahwa dia sedang sakit,jawaban nya salah.cowok itu sedang tertidur pulas disana dari semenjak pelajaran ketiga berlangsung tadi dia sama sekali tak bergerak dari tempatnya.
Dia membolos.
tentu saja hal itu sudah menjadi kebiasaan nya bahkan sudah menjadi rutinistas harian bagi nya.
Pukul 17.00 dia terbangun,mata nya mengerjap beberapa kali sambil menguap dan menggeliat kecil dan tepat di hadapan nya,kedua sosok cowok tengah berdiri di sisi brangkar yang di tempati nya saat ini,dua cowok yang tak kalah tampan itu menatap dirinya yang baru saja melek dengan pandangan malas.
"Akhirnya bangun juga Lo"ucap salah satu dari keduanya.
"Tuh tas Lo"ucap cowok yang bernama ziko sambil melemparkan sebuah tas pada Gino begitu saja.
"Siap siap ya,hari Rabu nanti Lo bakal kena hukuman sama Bu Tantri"kata Aldo memberitahu.
Gino tampak biasa saja saat mendengar nya,cowok itu masih saja diam di tempat.
"Hp Lo masih gue pinjem ya"ucap ziko lalu kedua cowok itu melenggang pergi begitu saja dari sana.
Selepas kepergian dua teman nya cowok itu memilih bangkit dari duduknya dan segera menenteng tas berjalan santai keluar ruangan UKS tersebut berniat untuk pulang.
Sampai di depan gerbang dia melihat ada pak Adi, seorang satpam yang bertugas disana,pria paruh baya yang masih memakai seragam kerja itu menatap nya dengan memicingkan mata.
"Lho,kok belum pulang den?"tanya pak Adi sesaat melihat kehadiran nya yang mendekat.
Pak Adi memang mengenal gino sudah sejak lama karena mau bagaimana tidak? Seorang Gino gernanda alfaro yang terkenal sebagai trouble maker sekolah itu adalah anak dari pemilik sekolah SMA Jayakarta jadi wajar saja jika orang orang disana mengenalnya terlebih karena sifatnya yang menjengkelkan.
Gino dengan muka bantalnya hanya tersenyum tipis kearah pak Adi.
"ketiduran pak"jawab nya santai sambil berjalan melewati pak Adi yang berdiri di depan gerbang begitu saja.
"Kok bisa den?"
Gino menoleh."bisa lah pak"
"Hari ini jalan kaki ya den,tumbenan anak holang kaya jalan kaki"canda pak Adi sambil terkekeh.
"Lagi ngirit"setelah mengatakan itu,Gino benar benar pergi dari sana dengan berjalan kaki untuk menuju rumahnya.
ini adalah hari pertama dia menjalankan masa hukuman dari ayahnya,yaitu tidak boleh memakai kendaraan apapun ke sekolah,memang kejam sekali ayah nya itu,perihal masalah tempo hari lalu dia jadi di hukum jalan kaki selama dua Minggu,bukan hanya itu saja uang jajan nya juga ikut di potong,dari yang asalnya 20 Sampai 30 ribu perhari menjadi 5 ribu perhari,semua kartu kredit nya pun ikut di sita untuk sementara waktu,dan kini ia yang harus menanggung semua hukuman berat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Single Parents
Fiksi Umum[ judul awal : jadi Daddy Dadakan] Tahu bulat emang enak kalo dadakan,tapi beda cerita dengan gino gernanda alfaro yang bernasib dijadikan seorang Daddy dadakan sekaligus menjadi orang tua oleh kehadiran dua buah tuyul kecil yang membuat kehidupan n...