"oeeee...oeeeee..."
Pukul 00.34 Gino terbangun akibat suara tangisan bayi yang begitu sangat melengking di pendengaran nya.cowok itu mengusap usap kedua telinga nya yang mendadak terasa panas dengan mata yang masih terpejam sempurna.
Namun tak lama suara tangisan itu semakin terdengar jelas, bukan hanya satu suara melainkan dua suara sekaligus.
Gino dengan terpaksa bangun dari tidur nyenyak nya,dia mengucek ngucek matanya sambil menguap lebar,mencari asal suara tangisan bayi yang mengganggu tidurnya,dan betapa terkejutnya ia saat melihat dua sosok bayi yang tengah latihan paduan suara di samping nya.
Kedua bayi kecil itu tak mau menghentikan tangis nya malah semakin histeris ketika melihat wajah Gino yang kondisinya sangat memprihatinkan, rambut cowok itu terlihat acak acakan bagai habis tertiup angin tornado.
Gino berdecak pelan sambil sesekali menggerutu tidak jelas,kedua tangan nya terulur untuk menggendong satu persatu bayi yang sedang menangis itu untuk ia diamkan.
Dia menepuk nepuk pantat bayi perempuan yang berada di gendongan nya dengan pelan agar bayi tersebut mau menghentikan tangis nya,namun tak lama bayi nya pun diam.dengan mata yang menahan kantuk,Gino sedikit melirik kearah bayi di gendongan nya yang sudah berhenti menangis, ternyata bayi tersebut tengah mengemut ibu jarinya dengan anteng.
"Lo lapar apa gimana? Sorry ya gue gak bisa kasih Lo susu karena gue bukan emak Lo,bapak Lo juga bukan sih"katanya kembali menaruh bayi tersebut ke tempatnya.
Kini giliran bayi yang satu nya lagi,menurut nya bayi yang satu ini berjenis kelamin laki laki.
"Bisa gak sih Lo diem,laki apa bukan sih? Nangis nya lama amat!"kesal gino ketika bayi laki laki tersebut terus saja menangis tanpa henti,cowok itu kebingungan harus melakukan apa,dia pun mencoba untuk mengelus Elus Penggung kecil bayi itu dengan lembut hingga tak lama usahanya pun berhasil,bayi laki laki itu mulai menghentikan tangisnya dan kembali memejamkan mata.
Gino kembali meletakan bayi itu ke tempat tidur, ia juga memutuskan untuk segera tidur kembali karena besok ia juga harus sekolah.Meski nakal dan sering bolos pelajaran,gino termasuk murid yang tak pernah telat untuk masuk sekolah.
_
_
Seperti biasa,pagi ini Gino sudah berada di parkiran sekolah,dia masih jalan kaki hanya saja dia sedang menunggu kedatangan teman temannya untuk menagih ponsel yang kemarin sempat ia pinjamkan.
cowok itu berdiri sambil sesekali melirik kearah jam tangan nya yang menunjukan pukul tujuh lewat tetapi dua teman nya itu tak kunjung datang membuat nya berdecak kesal.
Tak lama yang di tunggu pun akhirnya datang,Gino segera menghampiri teman nya itu yang baru saja menghentikan motornya di samping motor para murid lain.
"Mana hp gue? "Tanya Gino tanpa basa basi terlebih dahulu.
Cowok yang baru menghentikan motornya itu segera membuka helm nya lalu menyisir rambutnya kebelakang membuat gino mencibir.
"Gausah sok ganteng depan gue,belum aja tuh muka gue siram pake air bekas cucian piring kotor di kantin"dumel nya.
"Sirik aja Lo, lagian emang gue tuh ganteng kali"balas ziko tak mau kalah.
"Nih hp Lo gue balikin,gak guna" lanjut cowok itu sambil menyerahkan ponsel Gino yang berwarna white tersebut kearahnya.
Cowok itu pun mengambilnya dengan cara tak santai."gak guna kata Lo? Bilang makasih atau apa kek lu udah gue kasih pinjem,gak punya adab sekali anda ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Single Parents
Ficción General[ judul awal : jadi Daddy Dadakan] Tahu bulat emang enak kalo dadakan,tapi beda cerita dengan gino gernanda alfaro yang bernasib dijadikan seorang Daddy dadakan sekaligus menjadi orang tua oleh kehadiran dua buah tuyul kecil yang membuat kehidupan n...