Gino mendongak menatap siapa orang yang sudah berani menggebrak meja nya,dilihat nya gio tengah berdiri di sana,tanpa mengatakan apapun lagi cowok tampan yang merupakan adik gino itu kembali melenggang pergi dari sana setelah meletakan sesuatu diatas meja yang di tempati gino.
Suasana di dalam kelas yang tadinya bising kini mendadak senyap seketika.
Selepas kepergian adik nya,gino mulai menatap ke bawah dimana ada tiga lembar uang berwarna merah yang tergeletak begitu saja di atas meja,sebuah senyuman pun tercetak jelas di wajah nya.
Dengan cepat gino mengambil uang tersebut,menyisakan satu lembar uang disana."tuh Lo ambil gausah koar koar lagi,bikin pusing gue aja"
Setelah itu dia pun pergi dari sana entah kemana,Natasha yang melihat itu hanya mengendikkan bahu tak peduli lalu segera mengambil uang tersebut dan memasukan nya kedalam lipatan buku dan lanjut menagih pada yang lain.
Ziko dan Aldo yang melihat kepergian teman nya itu pun ikut berdiri,melangkahkan kaki keluar kelas berniat ingin menyusul Gino.
Di sepanjang koridor gino tampak berjalan jalan santai dengan tangan yang di masukan kedalam saku celana abu nya sambil menghela nafas lega karena hari ini gio sudah menyelamatkan nya dari amukan singa betina di kelas nya.
Saat tengah santai nya berjalan,kedua kornea mata nya mendadak berpusat ke satu arah,dimana ada seseorang yang baru saja keluar dari ruang kepala sekolah di susul dengan seorang gadis cantik yang mengikuti nya di belakang.
Kedua mata cowok itu sama sekali tak lepas dan terus mengarah pada sosok gadis cantik yang sayang nya tak ia kenal itu berjalan menuju kearah nya.
Sampai kedatangan ziko dan Aldo pun sama sekali tak dapat mengalihkan pandangan nya dari sosok gadis yang menjadi pusat perhatian nya saat ini.
"Gilak cakep banget tu cewek,fiks gue naksir"gumam Gino heboh sendiri ketika gadis cantik itu sudah berhasil melewatinya.
Aldo dan ziko memandang satu sama lain,lalu mulai mengikuti arah pandang teman nya yang masih menatap punggung seseorang yang perlahan menjauh.
"Emang siapa tu cewek?"tanya ziko penasaran.
"Kayak nya murid baru,soalnya dianter sama si ketos"jawab Aldo menebak.
Sementara Gino terus saja diam di tempat,masih belum menyangka bahwa pagi ini ia bisa melihat bidadari lewat di depan mata.
Tanpa basa basi Gino berlari meninggalkan dua teman nya disana begitu saja,cowok itu pergi mencari jejak gadis tadi yang menghilang di pandangan nya.
Sampai di suatu ruangan dia bisa melihat dari luar jendela kelas,bahwa gadis yang sedang ia cari itu tengah berdiri di depan kelas nampak nya seperti tengah memperkenalkan diri.
Gino segera memasang telinga nya baik baik agar bisa mendengar apa yang di katakan gadis itu di dalam sana.
"Hai semua, perkenalkan nama gue Angkara Dwina Salsabila kalian bisa panggil gue kara atau salsa,gue pindahan dari SMA bina Nusantara dan gue harap setelah ini kita bisa berteman baik"
Gino kembali menegak kan badan nya setelah mendengar nama gadis itu,tak lama ia memilih untuk bergegas pergi dari sana secepat kilat sebelum guru guru menemukan keberadaan nya yang berkeliaran disana.
🦋🦋🦋
Gino melangkah kan kaki lebar lebar menuju kantin,sampai disana dia melongokkan pandangan ke dalam,mencari dua teman nya yang tadi sempat ia tinggalkan di lorong kelas dan ternyata mereka berdua kebetulan ada disana,Gino segera menghampiri mereka yang duduk di bangku pojok kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Single Parents
General Fiction[ judul awal : jadi Daddy Dadakan] Tahu bulat emang enak kalo dadakan,tapi beda cerita dengan gino gernanda alfaro yang bernasib dijadikan seorang Daddy dadakan sekaligus menjadi orang tua oleh kehadiran dua buah tuyul kecil yang membuat kehidupan n...