Keesokan pagi nya Gino berangkat sekolah kesiangan,cowok itu berkali kali mendengus ketika tahu hukuman apa yang sudah di tegas kan oleh Bu Herlina sebelumnya yaitu berjemur di depan tiang bendera sampai bel istirahat berbunyi.
Ini adalah kali pertama nya mendapatkan hukuman dengan alasan telat datang ke sekolah,biasanya ia akan di hukum karena bolos pelajaran atau tidak mengerjakan pr namun kali ini alasan nya berbeda,hal ini terjadi karena dua bayi sialan itu yang tak bisa diam semalaman.
Waktu semakin beranjak siang,matahari sudah mulai naik kepermukaan,cahaya nya yang terang mampu menyilaukan pandangan seseorang yang saat ini sedang berdiri di depan tiang bendera dengan mengangkat sebelah tangan diatas alis tebal nya.
Cowok itu berkali kali menghela nafas sambil sesekali memejamkan mata,merasakan sensasi panas yang begitu terasa membakar kulit sampai keringat pun tampak mengucur di area pelipis dan leher nya namun ia sama sekali tak ada niatan untuk menyeka nya.
Dari kejauhan nampak seorang gadis tengah berdiri dengan pandangan lurus menatap kearah keberadaan seseorang yang sekarang tengah berdiri di tengah lapangan.
Gadis dengan rambut yang dikuncir kuda serta sedikit poni yang menutupi jidat nya itu berjalan mendekat kearah dimana cowok itu berdiri dengan satu tangan yang terulur,menyodorkan minuman dingin yang baru saja ia beli dari kantin.
Gino yang melihat hal itu melalui ekor matanya pun menoleh,menurunkan tangan nya yang terasa pegal,menatap gadis di depan nya dengan raut bingung.
"Ambil"titah Natasha.
Cowok itu pun dengan semangat mengambil minuman dingin itu dari tangan Natasha,lalu mulai meneguk nya karena sudah tak kuat ingin menghilangkan dahaga.
"Thanks"ucap Gino.
Gadis itu mengangguk.
"Kenapa Lo tiba tiba baik sama gue?"tanya gino heran.
Wajar jika ia heran,Natasha yang ia kenal tidak lah seperti ini,gadis itu terkenal jutek,galak bahkan sering di juluki tukang pukul,namun hari ini sifat asli gadis itu tak terlihat sama sekali.
"Jangan geer,gue cuma mau ngembaliin sisa uang Lo kemaren,karena gue orang nya baik hati dan tidak sombong jadi gue beliin Lo minuman biar Lo gak dehidrasi"ucap gadis itu.
"Oh ya btw gue beli minuman itu pake sisa duit Lo yang kemaren"ucap nya lagi,memberitahu.
"Gue kira Lo beneran ngasih ke gue,udah pede duluan gue tadi"ujar Gino kembali meneguk minuman di tangan nya Sampai habis.
"Jangan harap!"setelah mengatakan itu Natasha benar benar pergi menuju kelas, meninggalkan gino yang masih berdiri di tempat nya hendak melanjutkan hukuman yang belum selesai ia kerjakan.
Selepas kepergian Natasha Gino tiba tiba merasa telinga nya berdengung sakit saat mendengar suara seseorang yang memanggil namanya dari kejauhan.
"Woi Gino!"
Cowok itu menoleh ke asal suara,dia bisa melihat ada Aldo dan ziko yang berjalan mendekat kearah nya,Gino melengos malas lalu lanjut kembali menghadap tiang bendera.
Dua cowok berjalan mendekat kearah nya lalu mengambil duduk di bawah naungan pohon besar yang berada di tepi lapangan.
"Tumben Lo kesiangan,pasti semalem Lo abis nonton film kakek Sugiono sampe begadang"ucap ziko menebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Single Parents
General Fiction[ judul awal : jadi Daddy Dadakan] Tahu bulat emang enak kalo dadakan,tapi beda cerita dengan gino gernanda alfaro yang bernasib dijadikan seorang Daddy dadakan sekaligus menjadi orang tua oleh kehadiran dua buah tuyul kecil yang membuat kehidupan n...