"Jace, dimana daddy?"
"Dia keluar pagi-pagi sekali" jawab Jace sambil mengelap mobil
"Apa Sky akan berangkat sekolah? Ayo Jace antarkan, Sudah sarapan?" tanya Jace beruntun dan membuat Sky menarik napasnya dalam-dalam
"Hemm sudah, Sky naik bus saja"
"Tidak, Jace antarkan ya. Kalau daddymu ngamuk, bagaimana nasib Jace??"
"Tapi Jace... Sky sudah besar, Sky mau mandiri. Tak apa, kan??" rayunya mengeluarkan jurus andalan, mengerlipkan matanya
"Sky..."
"Hmm? Bolehkan?"
-
Setelah berdebat sekian lama
"Aku membencimu Jace" ujar Sky mendelikan mata kearah Jace yang sedang fokus mengendarai mobil
Mendengar ucapan Sky, Jace mengulum senyumnya dan berusaha untuk tidak terlalu menampilkannya, akan hancur reputasinya kalau dia tertawa lepas.
Cittttt
"Ash- Jace kenapa tiba-tiba!" geramnya
"Maaf" ucap Jace dengan pandangannya yang tidak lepas kearah depan, melihat mobil yang sedang berhenti dan seseorang berusaha mendorong turun tubuh seseorang yang berlumuran darah, tapi dia masih sadar
Sky mengikuti arah pandang Jace "I-itu siapa?"
"Daddymu" mendengar ucapan Jace, Sky langsung bersiap ingin membukakan pintu mobil, namun dihalang oleh Jace.
"Jangan dulu Sky!" larang Jace dengan nada yang cukup tinggi, bukan bentakan.
"Tapi itu daddy! Jace, daddy kenapa?! Sky mau bantu daddy!" kekeuh Sky mulai membuka pintu
"Sky itu bahaya! Kenapa tidak mendengarkan Jace!?"
"Sky!" Sky tidak mendengar panggilannya. Lantas, Jace pun mulai menyusul dengan berlari sekencang-kencangnya
"Daddy!!" teriaknya
Baxter langsung bangkit dan berlari kearah Sky lalu memeluknya, tak disangka peluru dengan cepat melesat ke arah Sky, tapi untungnya Baxter lebih cepat menghalangi tubuh Sky dengan tubuhnya, alhasil peluru itu menembus tubuh Baxter, tapi masih untungnya lagi hanya menembus lengan saja
Jace yang tidak terima tuannya sekaligus temannya tertembak pun, langsung mengeluarkan pistol yang dia kantongi sedari tadi dan langsung melesatkan beberapa peluru dan mengenai sipenembak tadi. Mereka kabur dengan mobil jeep nya
"Dad!?"
"Ash- daddy tidak apa. Kenapa Sky belum berangkat hm?" tanyanya menahan linu
"Daddy benar, Sky telat. Sky absen sekali tidak apa kan? Sky mau mencobanya"
"Apa? Mencoba apa? Tidak sekolah? Mau daddy apakan hm, sekarang berangkat sekolah" kaget Baxter karena baru kali ini dia mendengar kalau Sky berniat absen kelas
"Jace antarkan" titahnya, Jace mengangguk tanda mengiyakan
"Tidak perlu susah-susah dad... Sky juga tidak mungkin pergi sekolah dalam keadaan baju seperti ini, Jace?" ujarnya sembari memanggil Jace meminta persetujuan darinya, tentunya Jace hanya mengangguk. Baxter yang melihat itu mendecih kearah Jace
Sedangkan Jace acuh "Ada seragamu di dalam mobil, ganti dan segera pergi kesekolah"
Sky melotot "Aish- dad... Sky absen sekaliiii saja... Sky mau antar daddy ke rumah sakit, ayolah dad, hmm? Dad! Ish daddy, apa daddy tidak punya kuping?" kekeuh Sky membuat wajah yang berbinar minta disetujui, Baxter mencoba tidak memperdulikan rengekan anaknya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Déjà vu (BL)
ActionBaxter Guillaume Krzysztof seorang mafia yang terkenal nomor satu di New York, bagaimana mungkin dirinya mencintai anaknya sendiri, dan dia begitu posesif, melarangnya ini itu Sialnya, hal yang ditakutinya terjadi juga. Sky Guillaume Krzysztof, anak...