"Periksa CCTV di sekitar halte!"
Taeyong berteriak keras kepada para keamanan sekolah.
Mereka pun dengan sigap segera berpencar keluar gedung sekolah.Setelah menerima telepon pagi tadi bahwa Jasmine tidak pulang kerumah pikirannya menjadi kacau.
Ibu Jasmine mengira bahwa Jasmine sedang bersama Taeyong. Namun ia juga tidak bersama Jasmine. Mustahil jika Jasmine pergi dengan seorang teman, mengingat bahwa ia tidak memiliki teman dekat disini.
Taeyong mencoba menunggu, namun hingga pelajaran usai tidak ada tanda - tanda dan kabar Jasmine.
Para staf keamanan sedang mengecek kembali cctv sekolah, namun tidak ada gerak-gerik yang mencurigakan dari Jasmine sejak ia keluar dari kelas. Jasmine bahkan tidak berpapasan dengan siapapun hingga ia keluar dari gedung sekolah.
Maka dari itu Taeyong berfikir bahwa Jasmine sudah keluar dari sekolah tanpa ada yang mencurigakan. Jasmine biasa menunggu di halte bis dekat sekolah, dan Taeyong yakin Jasmine bertemu seseorang disana.
Tangannya mengepal keras di sisi sofa yang ia duduki di ruang keamanan. Ia merasa dipermainkan. Entah bajingan mana yang berani membuat gara-gara dengannya.
Jarum jam terus berjalan, namun tak lama kemudian telepon Taeyong berbunyi. Dengan cepat ia mengangkatnya.
"Kau menemukannya?" Ujar Taeyong
"Iya, tuan. Ada sebuah CCTV taman yang menghadap ke halte sekolah. Halte ini selalu sepi, tapi ada satu orang yang mirip dengan nona Jasmine menunggu di halte, tidak ada orang lain.
Tapi tidak berapa lama ada siswa laki-laki yang menghampirinya""Laki-laki?"
Taeyong berpikir cepat. Hanya ada dua orang yang Jasmine kenal di sekolah ini. Dirinya dan Johnny."Tapi jika dilihat dari seragamnya dia tidak berasal dari sekolah kita tuan."
Dugaan Taeyong seketika itu buyar.
"Tolong minta salinan CCTV itu dan dikirimkan kepadaku.""Baik tuan" jawab suara di seberang sana.
Tak perlu menunggu lama, hasil cuplikan dari CCTV itu dikirimkan kepadanya.
Dengan tergesa Taeyong membuka file video tersebut.Kualitas CCTV yang tidak terlalu bagus membuat hasil rekaman itu tidak begitu jelas.
Tapi ia dapat melihat bahwa pria itu begitu asing. Pakaiannya terlihat rapi dan perawakannya tidak seperti Johnny.Otaknya berfikir dengan keras.
Siapa lagi yang mengenal Jasmine di lingkungan ini?
Taeyong membatin.Rahangnya semakinnmengatup keras tatkala ia melihat Jasmine masuk kedalam mobil pria itu tanpa perlawanan.
Jelas terlihat bahwa Jasmine kenal dengan orang ini.Iapun kembali menelfon orang yang tadi menghubunginya.
"Coba kau lihat rekaman seminggu terakhir. Apa pria ini sering bertemu Jasmine di halte atau tidak.
Jika kau menemukan rekamannya, kirimkan kepadaku, aku harus melihat wajah bajingan ini"Telepon di tutup.
Amarah itu terkumpul di dalam dadanya.
Lagi-lagi ada orang yang ingin bermain-main dengannya.
-Jasmine POV
Aku berteriak dengan kencang dengan air mata yang membanjiri wajahku.
Tubuh ini bahkan bergetar karena takut.Pergelangan tanganku terasa semakin perih, namun tetap tidak ada yang menolongku.
Disaat seperti ini aku hanya bisa berharap Taeyong akan menemukanku.
Sebenarnya sejak kapan ini semua bisa terjadi? Apa aku berbuat salah pada Doyoung?
Atau dia memang sengaja sejak awal?