ii • pretending not to be jealous is never easy

534 92 37
                                    

"Apa lo lihat-lihat?"    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa lo lihat-lihat?"
 
 

Natasha, tidak bisa membohongi dirinya yang sedang merasa kesal setengah mati pada Galang.

Si paling ramah di hadapannya ini baru saja meladeni lawan yang jelas-jelas tengah mencoba menggoda Galang. Hal itu terlihat jelas dari gesture tubuhnya tatkala berada di dekat Galang. Sebagai sesama perempuan, Natasha jelas menyadari hal tersebut.

Bukannya bersikap tegas, Galang malah bersikap sebaliknya. Membuat Natasha yakin kalau saat ini perempuan itu pasti merasa bahwa dia memiliki kesempatan untuk bisa dekat dengan Galang.
 
 

"Jangan marah-marah mulu, sayaaang. Nanti cantiknya ilang!" ucap Galang sembari menarik kencang pipi tembamnya.
 
 

Natasha berdecih. Ia sudah menduga kalau Galang akan berkata manis untuk meredakan emosinya.

Tipikal Galang sekali.

Meski terkesan cringe bagi sebagian orang; dan juga Natasha tentunya, Natasha tetap suka karena yang melakukannya adalah kekasihnya sendiri.
 
 

"Bisa nggak lo tuh kalau ngeladenin orang ganjen jangan di depan gue????"

"Ganjen apa, sih? Cewek tadi? Mereka, 'kan, cuma nanya, yang. Gue cuma jawab."

"Pertanyaannya aneh, Galang! Masa iya mereka nanya di mana letak GSG yang jelas-jelas ada di deket gerbang kampus???? Kayak... lo tuh kalau masuk kampus lewat gerbang, jalan lurus 50 meter, pinggir kanan udah kelihatan plangnya gede! Ya kali nggak tahu????"

"Ya, 'kan, katanya mereka maba, yang."

"Iya teros! Belain aja teros!"

"Belain apa, sih, yang?"

"Biliin ipi sih, ying?"
 
 

Bukannya kesal, Galang malah tersenyum. Tersenyum melihat tingkah perempuan di hadapannya sekarang ini.
 
 

"Ya Tuhan, pacar gua gemes banget kalau lagi marah-marah!" seru Galang yang malah salah fokus dengan bibir Natasha yang terus mengerucut tanpa sadar ketika berbicara. "Mau ciuman nggak, yang?"
 
 

Bola mata Natasha melebar. Buru-buru ia tutup mulut Galang dengan telapak tangannya. Lalu melihat ke kanan dan ke kiri. Berharap tidak ada yang mendengar celetukan asal Galang barusan.
 
  

"Pake bibir, yang. Bukan pake tangan," lanjut Galang membuat mata Natasha makin melebar.

"Galang diem!" seru Natasha.
 
 

Galang kembali tersenyum. Hal itu jelas bisa Natasha lihat dan rasakan karena tangannya masih terus berada di depan mulut Galang.
  
 

"Ayo, yang, kita ci-"
 
 

galang; yamazaki kentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang