Biasanya, malam minggu seperti ini akan dihabiskan oleh Galang dan Natasha untuk berpacaran.
Entah dengan agenda wisata kuliner berbagai makanan di pinggir jalan, berkeliling kota dengan tujuan yang tak jelas asal berdua, maupun pergi ke tempat-tempat viral hasil rekomendasi tiktok yang lewat di bagian For Your Page milik keduanya.
Sialnya, hujan deras sukses mengagalkan itu semua.
Tak ada makanan enak karena selain tidak bisa pergi, Galang dan Natasha juga tidak ingin merepotkan driver ojek online dengan memesannya secara daring.
Tak ada juga berkeliling kota karena selain mereka akan kebasahan bila naik motor, pun terjebak macet bila naik kendaraan roda empat.
Alhasil, ya.... di sinilah mereka sekarang. Di rumah Natasha, sibuk melakukan apa saja yang penting berdua.
Mulai dari menonton film di berbagai jenis platform streaming langganan keduanya, masak-masak bersama yang berakhir fail karena Galang yang terus mengacau, sampai saling menonton video yang mereka likes di masing-masing akun. Ya, Galang suka menonton video-video yang masuk ke dalam tab likes akun tiktok Natasha, pun sebaliknya.
Semua itu sudah dilakukan, tapi mereka masih merasa itu semua belum cukup.
Ya, keduanya ingin keluar.
Sayangnya, hujan masih awet turun dengan derasnya.
"Lang, Lang?"
Galang menoleh, namun tidak menyahut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukan Lang, tapi Yang. Sayang," ucapnya kemudian meralat ucapan Natasha.
"Iya, maksudnya sayang."
"Nah gitu."
Natasha berdecih. Akhir-akhir ini frekuensi Galang memprotesnya tiap kali ia tidak memanggil Galang dengan sebutan sayang atau yang, meningkat lebih dari biasanya.
Seperti barusan.
"Oke, saYANG!" ucap Natasha penuh penekanan membuat Galang tergelak. "Aku abis baca artikel."
"Artikel apa?"
"Artikel life style gitu. Katanya, sesuatu yang sering dilakuin itu bisa hilang meaningnya karena sering dilakuin."
"Oke," ucap Galang sembari memposisikan tubuhnya menghadap ke arah Natasha sepenuhnya. Siku tangan kanannya ia letakkan di bantalan sofa. Ditopangnya kepala bagian kanan dengan telapak tangan. "Terus?"
Natasha menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara, kemudian ia hembuskan napasnya.
"Kita nggak boleh sering-sering ciuman," ucap Natasha membuat kening Galang mengerut. "Eh bukan, lo nggak boleh sering sering cium gue," ralatnya kemudian.
"Nggak bisa gitu dong, yang!!!" seru Galang sembari membenarkan posisinya menjadi lebih tegak. "Siapa yang nulis artikel itu? Gua robohin sini rumahnya."
Natasha tertawa. Sudah ia duga respon Galang akan seperti ini.
"Sinting lo, ah!" ucap Natasha yang kemudian menyandarkan kepalanya pada sofa. Namun, buru-buru Galang bergeser dan membenarkan posisi kepala Natasha agar bersandar di bahunya.
"Bagus nggak?" tanya Natasha kemudian sembari menunjukkan satu foto selfie yang ia ambil tadi pagi.
Tak terlalu suka update foto di media sosial, Natasha hanya akan berfoto lalu menyimpannya saja. Dan ketika ia merasa foto yang diambilnya bagus ia hanya akan menunjukkannya pada Galang.
"Yang?"
"Hah?" Natasha menjauhkan kepalanya dari bahu Galang.
"Udah punya pacar belum?"
"Apaan, sih?!!!"
"Mau jadi pacar aku nggak?"
"KITA UDAH PACARAN YA GALANG!"
"Ya abis kamu cakep banget, sih!" ucap Galang yang kemudian menangkupkan wajah Natasha dan berpura-pura memakan pipi kekasihnya itu.
"Ih!" ucap Natasha memukul lengan Galang. "Baru juga dibilangin tadi kalau nggak boleh keseringan cium gue biar nggak kehilangan meaningnya!"
"Ya gua, 'kan, gigit bukan cium, wleq!" ucap Galang sembari kembali berpura-pura hendak menggigit pipi Natasha.
Kalau suatu saat nanti pipi Natasha hilang, kalian tahu siapa pelakunya.
