1

986 73 111
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Sifat mikey dan max

Aku sedang duduk diam sambil menghembuskan asap rokok di halaman belakang rumah.

"Kan sudah kubilang jangan merokok max!" Kesal Emma.

"Ayolah emma hari ini mulutku pahit sekali." Ucapku.

"Makan permen saja." Ucap Emma.

Emma memberikan aku permen namun aku membuangnya dan kembali merokok begitu saja.

"Max ayo!" Ajak Mikey.

"Siap!" Pekikku.

"Jaga kakek ya emma." Ucapku.

"Ya." Ucap Emma.

Aku dan mikey pergi dari rumah entah mau kemana karena kebetulan sekolah libur juga.

"Sebenarnya mau kemana sih?" Tanyaku.

"Ingin berkunjung ke makam niisan." Ucap Mikey.

"Aku tunggu di depan pemakaman saja." Ucapku.

"Kau tidak ingin berkunjung ke niisan?" Tanya Mikey.

"Tidak perlu." Ucapku.

"Ya sudahlah." Ucap Mikey.

Aku menunggu di depan pemakaman sambil merokok dengan tenang karena aku malas masuk ke melihat pemakaman.

"Sepertinya aku harus membunuh seseorang ya." Ucapku menatap keatas langit.

"Max!" Panggil Mikey.

"Hm." Gumamku.

"Tidak perlu." Ucap Mikey.

"Lebih baik aku yang membunuh kazutora daripada dark implusif mu muncul." Ucapku.

"Eh?!" Kaget Mikey.

"Jalan-jalan yuk sekalian beli sesuatu untuk emma." Ucapku mengalihkan pembicaraan.

✔️ Sano Manjiro Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang