8

267 32 2
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🇯🇵 Mikey memutuskan

Aku dan max sedang menunggu kedatangan yang lain untuk melakukan sesuatu ini berhubungan dengan rencanaku dan max nanti nya.

Tak lama satu-persatu datang ke kuil yang biasa di pakai untuk rapat sementara max sedang menutup matanya.

"Max!" Panggilku.

Max membuka matanya dan melihat kearah kami semua lalu tersenyum ramah kepada semuanya.

"Jadi kau ingin melakukan apa cebol?" Tanya Max.

"Karena kita akan berpisah maka kita buat suatu hal saja agar bisa bertemu kembali." Ucapku.

"Membuat apa?" Tanya Hakkai.

"Capsul waktu saja." Usul Max.

"Kita akan menguburnya dan mengambilnya dua belas tahun kemudian." Ucap Max.

"Sekarang atau nanti?" Tanya Chifuyu.

"Ya sekarang saja." Ucapku.

"Tumben kau mengusulkan hal masuk akal mikey." Ucap Draken.

"Kenang-kenangan." Ucapku.

Semuanya menuliskan semuanya di dalam sebuah kertas dan aku menyembunyikan kotak berisi rekamanku di sekitaran kuil.

"Cebol kau menulis apa?" Tanya Max.

"Tidak akan kuberitahu." Ucapku.

"Paling ingin tinggi!" Ledek Max.

"Kurang ajar kau!" Kesalku.

Setelah selesai kami semua menguburnya dan bubar ke rumah masing-masing namun tidak untukku dan max karena saatnya rencana dimulai.

"Kita kan sudah lulus jadi saatnya." Ucapku.

"Ya benar." Ucap Max.

Aku dan max sengaja meminta kelulusan lebih awal karena ingin segera pergi untungnya kami lulus dengan nilai standar.

Aku dan max pergi ke terminal bus untuk menjalankan rencana yang telah tersusun rapih oleh kami.

"Sudah siap semuanya?" Tanyaku.

"Siap." Ucap Max.

"Bajumu dua kan?" Tanyaku.

"Iya lha masa aku telanjang." Ucap Max.

Kami menunggu bus yang tidak ada penumpangnya agar lebih mudah melancarkan aksi.

Tiba di bus kami duduk santai dan ketika jalan sudah sepi saatnya menjalankan rencana kami berdua.

✔️ Sano Manjiro Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang