5

318 37 16
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Max berusaha

Di pertarungan touman melawan valhalla hari ini aku merasakan kalau mikey akan mengeluarkan dark implusif lagi.

Setelah pertarungan selesai aku menarik tangan mikey ke rumah agar bisa melampiaskan segalanya.

Aku melihat mikey yang hanya menundukkan kepalanya lalu aku mengelus surai rambutnya.

"Hey mikey kau boleh melampiaskannya kepadaku." Ucapku sambil tersenyum.

Mikey mulai menyerangku dan aku hanya diam saja karena hanya ini caranya daripada mikey membunuh orang lain.

"Argh!" Pekik Mikey.

Mikey terus memukulku beberapa kali di wajah perut dan semua anggota tubuhku begitu saja.

"Hey manjiro sudahlah!" Pekik Kakek.

Mikey berhenti dan ambruk di dadaku sementara aku menyeka darah yang keluar dari hidungku.

"Kakakmu kenapa makoto?" Tanya Kakek.

"Teman kami tiada kakek makanya begini." Ucapku sambil tersenyum.

"Biar kakek yang membawa mikey ke tempat tidurnya sementara kau keluar saja minta obati emma sana." Ucap Kakek.

"Disini saja aku tidak apa-apa." Ucapku.

Mikey membuka matanya lalu melihat kearahku dan menangis membuat aku heran.

"Kau kenapa?" Tanyaku.

"Hiks max hiks sakit hiks olehku hiks." Tangis Mikey.

"Tidak apa-apa kok." Ucapku.

"Max hiks gomen hiks." Tangis Mikey.

"Sudahlah." Ucapku.

Aku menghapus air mata mikey lalu tersenyum ramah kepadanya namun mikey malah semakin menangis karena hal tersebut.

"Hiks max." Tangis Mikey.

"Manjiro lepaskan pelukanmu adikmu harus diobati dulu." Ucap Kakek.

Mikey melepaskan pelukannya dan kakek mengobati aku dengan pelan-pelan namun mikey di sebelahku malah menangis tersedu-sedu seperti anak kecil.

"Kau ini manjiro." Ucap Kakek.

"Hiks aku hiks sedih hiks makanya hiks begitu hiks saja hiks." Tangis Mikey.

"Butuh pelukan?" Tanyaku.

Mikey langsung memelukku sangat erat seperti anak kecil saja dan kakek terkekeh geli melihatnya.

✔️ Sano Manjiro Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang