10

272 26 80
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🇯🇵 Pada akhirnya

Max masih tertidur dengan nyenyak padahal hari ini adalah hari bentrokan terjadi.

"Max!" Panggilku.

"Mengantuk duluan saja." Gumam Max.

Aku duduk dan mengelus surai rambut max yang pendek membuatnya terusik dari tidurnya lalu membuka matanya.

"Ada apa?" Tanya Max.

"Hari ini lho." Ucapku.

"Tunggu saja sih aku malas jalan kaki." Ucap Max.

"Aku bawa motor agar kau dibonceng saja." Ucapku.

"Jangan lupa pakai topeng." Ucap Max.

"Tentu saja." Ucapku.

"Aku mandi dulu sebentar." Ucap Max.

Max bangun dan langsung pergi ke kamar mandi sementara aku keluar kamarnya untuk menemui yang lainnya.

Saat menemui semuanya mereka menundukkan kepalanya melihat kedatanganku.

"Kalian duluan saja aku akan menunggu adikku." Ucapku.

"Baik!"

Anggota yang lain pergi menyisakan para petinggi saja disini untuk menunggu kedatangan max.

"Ayo!" Ajak Max.

Para petinggi menggunakan motor begitupula aku yang membonceng max yang malah merokok dengan santai.

"Aku keluarkan alter ego saja ya." Ucap Max.

"Terserah kau." Ucapku.

"Max-sama!" Panggil Sanzu.

"Ada apa?" Tanya Max.

"Hajar senju." Ucap Sanzu.

"Hehehe tentu." Tawa Max.

Di tempat pertempuran ternyata sudah dimulai ya dan max hanya tenang saja tidak berbicara apapun.

Ternyata ada takemichi disana namun kok ada suatu hal yang aneh ya.

Max berlari dan langsung menarik tangan takemichi dan draken yang akan ditembak oleh rokuhara tendai.

"Oi ketua!" Pekik Max.

"Singkirkan siapa?!" Pekik Max.

"Dua-duanya." Ucapku.

"Hehehe laksanakan." Tawa Max.

Max menarik tangan draken dan takemichi menjauh dari pertempuran kuyakin dia bisa menahan kedua orang tersebut.

✔️ Sano Manjiro Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang